Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) melalui Direktorat Musik, Deputi Bidang Kreativitas Media, menyelenggarakan program Akselerasi Kreatif Musik di Yogyakarta. Kegiatan ini sebagai upaya pemerintah untuk mempromosikan industri musik sebagai bagian dari sektor ekonomi kreatif yang berkontribusi terhadap perekonomian nasional.
Semarak.co-Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf) Teuku Riefky Harsya mengatakan, Kemenekraf berharap dengan adanya kolaborasi antara Kemenekraf dengan Komunitas Mabes Balker ini mampu menjadi instrumen pengembangan talenta seni musik dan pertunjukan di Yogyakarta.
Bentuk konkret dukungan pemerintah ini berupa pembuatan video klip yang berlangsung selama 5 hari, 26-30 Mei 2025 dengan mengambil lokasi syuting di Studio Mabes Balker Kabupaten Bantul, Gudeg Sagan, Tugu Yogyakarta dan beberapa lokasi di sekitar Yogyakarta.
Video klip ini akan menampilkan karya lagu berjudul Tak Kancani bergenre pop-dut dengan sentuhan gaya koplo yang bercerita tentang segala permasalahan hidup baik rumah tangga, pekerjaan, maupun cobaan dari Tuhan.
Menekraf Teuku Riefky menilai musik merupakan subsektor ekonomi kreatif yang strategis bahkan musik bisa disebut sebagai jiwa dari ekonomi kreatif Indonesia. Dengan demikian, musik dapat menjadi pendorong utama ekonomi kreatif sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional.
“Yang dimulai dari daerah atau the new engine of growth,” kata Menekraf Teuku Riefky seperti dirilis humas usai acara melalui WAGroup Kemenekraf SiaranPers, Selasa (3/6/2025).
Senada dikatakan Deputi Bidang Kreativitas Media Kemenekraf Agustini Rahayu berharap inisiatif ini dapat menjadi penggerak ekonomi lokal sekaligus mendorong inklusivitas. Untuk pembuatan video klip itu, Agustiani menyebut talenta yang didapuk adalah seorang penyanyi tuna netra.
“Program Akselerasi Musik ini merupakan upaya kami untuk mengembangkan potensi kreatif komunitas lokal dan meningkatkan kualitas karya seni musik di Indonesia, serta menciptakan lapangan kerja berkualitas,” imbuh Agustini.
Mengusung semangat inklusivitas, program ini mengangkat talenta difabel, yaitu Fauzi Haidi, seorang penyanyi tuna netra sejak lahir. Akselerasi musik ini menggandeng Komunitas Mabes Balker dan menunjuk NdarBoy Genk sebagai tim kreatif.
Nantinya video klip yang diproduksi akan didorong distribusinya ke digital streaming platform untuk tujuan monetisasi. “Dengan program ini, kami optimistis bahwa industri musik dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian kreatif Indonesia,” kata Agustini. (hms/smr)