Diikuti Sejumlah Kota dan Luar Negeri, Deklarasi KAMI Ajak Masyarakat Hadir di Tugu Proklamasi 18 Agustus 2020

Penggagas Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) seperti Din Syamsuddin (memakai masker), Gatot Nurmantyo, Syahganda Nainggolan, M.Jumhur Hidayat, dan banyak lagi yang akan mendeklarasikan KAMI di Lapangan Tugu Proklamasi, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa besok (18/8/2020). Foto: internet

Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang digagas sejumlah tokoh dan aktivis seperti Din Syamsuddin, Gatot Nurmantyo, Syahganda Nainggolan, M.Jumhur Hidayat, dan banyak lagi, mengajak masyarakat untuk menghadiri acara deklarasi KAMI di Lapangan Tugu Proklamasi, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa besok (18/8/2020). Deklarasi digelar juga di sejumlah kota dan luar negeri.

semarak.co– Ketua Panitia Penyelenggara Deklarasi KAMI Andrianto mengatakan, deklarasi KAMI digelar di Medan, Palembang, Bandung, Solo, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Makassar, dan Lombok. Sedangkan di luar negeri, antara lain di Dubai, London, Tokyo, Seoul, Los Angeles.

Bacaan Lainnya

“Sudah pasti, deklarasi di Tugu Proklamasi, 18 Agustus 2020 pukul 10.00 WIB. Dalam rangka peringatan 75 tahun Kemerdekaan RI dan Hari Pancasila serta refleksi keprihatinan kebangsaan, kami mengharapkan kebersamaan saudara pada deklarasi Koalisi Aksi Menyelematkan Indonesia (KAMI),” tulis undangan yang beredar di media sosial (Medsos).

Menurut Andrianto, pihaknya juga sudah menyampaikan pemberitahuan kepada pihak kepolisian terkait deklarasi KAMI di Tugu Proklamasi. “Tidak perlu ada yang dikhawatirkan,” ujarnya.

Adapun tokoh yang akan menjadi deklarator dan menyatakan hadir Din Syamsuddin, Rachmawati Soekarnoputri, mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Rochmat Wahab, Said Didu, Refly Harun, MS Kaban, Ketua Komite Kerja (Komja) Ahmad Yani dan Sekretaris Komja Syahganda Nainggolan, dan banyak lagi.

“Karena masih PSBB, tentu tidak akan menghadirkan massa yang besar meskipun kita nggak tahu juga karena antusiasme publik terhadap KAMI juga tinggi. Tapi kita akan terapkan protokol kesehatan,” pungkas Andrianto.

Acara rencannya dimulai pukul 10.00 WIB. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti deklarasi tersebut diminta untuk hadir 30 menit sebelum acara dimulai. Para peserta yang hadir diwajibkan mengenakan busana keagamaan, kedaerahan atau batik lengan panjang.

Para peserta yang hadir juga diminta membawa bendera Merah Putih dan tidak membawa bendera lain. ”Atas kebersamaannya kami ucapkan terima kasih. Salam Merdeka,” ucapnya.

Sejumlah organisasi massa (Ormas) mendeklarasikan Aliansi Pendukung-Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (AP-KAMI). Mereka menyebut, ada indikasi kebangkitan komunisme di Indonesia.

Indikasi atas bangkitnya komunis di Indonesia, juga tampak adanya pembiaran dan lemahnya penegakan hukum oleh aparat hukum. Padahal Tap MPRS XXV/1966, masih berlaku dan secara tegas melarang timbulnya atau eksistensi paham komunisme, marxisme dan Ieninisme di Indonesia.

Presidium AP-KAMI Djuju Purwantoro mengatakan, kondisi tersebut terbukti dengan belum dicabutnya RUU HIP yang berbau komunis, kemudian malah bermutasi menjadi RUU BPIP. Djuju mengklaim, organisasi yang bergabung dalam AP-KAMI berjumlah 50 ormas.

“Di antaranya pengacara dan Jawara Bela Umat (PEJABAT), Ikatan Advokat Muslim Indonesia (IKAMI), Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ),” kutip Djuju  dalam deklarasi AP-KAMI, di gedung Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), Jalan Kramat Raya No 45, Senen, Jakarta Pusat, Jumat (14/8/2020).

Mereka bermaksud untuk bersikap kritis kepada pemerintah. Menurutnya, kritik penting untuk membentuk pemerintahan yang baik. “Oleh karenanya, upaya kontrol, kritik maupun pengawasan atau watchdog, secara terus menerus dan serius harus dilakukan masyarakat. Kontrol kritis secara stelsel aktif oleh masyarakat atau pressure group harus tetap dilakukan dalam koridor legal dan konstitusional,” Djuju.

Kemudian Djuju menambahkan, “Dan yang ketiga adalah bagaimana pihak penguasa atau eksekutif ini melaksanakan undang-undang tentang COVID-19 ini secara murni dan konsekuen sesuai dengan aturan yang berlaku sehingga tidak semena-mena mereka menggunakan anggaran yang berjumlah ratusan triliun itu, yang sejatinya sebetulnya untuk pengobatan dan pencegahan COVID-19.” (net/smr)

 

sumber: sindonews.com di WA Group Anies For Presiden 2024/KAHMI Nasionaledunews.id dari detik.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *