Cagub DKI Anies, Akan Bangun Pusat Ekonomi untuk Entaskan Kemiskinan

“Kemiskinan luar biasa itu ada di Jakarta, jauh lebih ekstrem jika di wilayah lainnya. Di sini hidup miskin dalam kesempitan dan miskin dalam ketidakpastian akan pekerjaan,” kata Anies dalam acara seminar nasional bertajuk ‘Pengembangan Kota Jakarta sebagai Pusat Peradaban Dunia’ di Jakarta, Sabtu (21/1)

Anies bercerita kala dirinya menggagas program ‘Indonesia Mengajar’ sebelum menjabat menteri pendidikan dan kebudayaan‎ (mendikbud). Saat itu ia melihat langsung bagaimana kemiskinan terjadi di berbagai wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). “Tapi di Jakarta ini soal kemiskinan memang ekstrem dan kami sudah datangi pelosok Indonesia dalam kegiatan Indonesia mengajar, tapi paling ekstrem di Jakarta,” urainya.

Anies melanjutkan, sebagian kekayaan di Ibu Kota berada di tangan asing. Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus berbenah dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). “‎Arab Saudi investasi kualitas manusianya sudah di-takeover oleh mereka. Orang Arab itu tampilannya Arab tapi bahasa yang dipakai internasional. Kita harus percaya diri kalau menghadapi asing, jangan minder, karena warga negara Indonesia tidak kalah sama asing. Itu makanya harus sekolah,” jelas Anies.

Saat ini, Anies, angka kesenjangan di Jakarta semakin ha‎ri semakin meningkat. Sehingga, Anies berjanji apabila terpilih menjadi Gubernur DKI akan membuka lapangan pekerjaan dengan baik. “Dan, lewat anggaran belanja pemerintah. Kalau ekonomi enggak dieksekusi ya enggak bergerak. Kita mau bangun pusat ekonomi di Jakarta di setiap kecamatan,” pungkasnya.

Dalam kunjungannya ke Kepulauan Seribu, Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno juga mendatangi warga Pulau Panggang. Masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan itu mengeluhkan hasil tangkapan mereka yang tidak tahu harus dijual ke mana.

Salah satu yang bisa dilakukan adalah membangun pasar. Sebab dengan pasar, maka transaksi jual beli bisa dilakukan. Namun karena berada di wilayah kepulauan, maka Sandi menilai bahwa pasar apung akan cocok di Kepulauan Seribu. “Dengan teknologi taman gantung dan hidroponik bisa kita kenalkan disini. Pasarnya berbasis bukan seperti di Jakarta, tetapi lebih menjangkau terapung,” kata Sandi di Pulau Panggang, Jakarta, Sabtu (21/1).

Mantan Ketua Umum HIPMI itu menilai, konsep pasar Apung dapat memudahkan warga Kepulauan Seribu. Pasalnya, nanti pasar itu yang akan begerak guna memudahkan warga dan nelayan yang ingin ke Pasar. “Bisa bergerak mengikuti arah dimana nelayan membutuhkan. Ini sebagai daerah wisata. Nanti itu bisa mobile bisa menggunakan boat-boat atau kapal-kapal, mobilitasnya tinggi,” ujarnya. (okc/ilc/lin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *