Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) membahas peluang kolaborasi strategis dalam penguatan ekosistem world music khususnya musik tradisional Nusantara saat menerima audiensi Indonesia Music Expo (IMEX).
Semarak.co – Wamenekraf Irene Umar menyebut pemerintah dan pelaku industri perlu berdampingan untuk mendorong daya saing musik tradisi Indonesia di tingkat global.
“Negara hadir bukan hanya sebagai pendukung, tetapi sebagai mitra strategis yang memastikan industri musik Indonesia dapat tumbuh optimal dan berdaya saing global,” ujarnya, dirilis humas Kemenkraf usai acara melalui WAGroup Kemenekraf siaran Pers, Sabtu (13/12/2025).
Dalam industri musik, world music merujuk pada kategori musik berbasis tradisi budaya, instrumen etnik, dan ekspresi lokal. Istilah ini digunakan dalam festival dan marketplace global termasuk IMEX dan WOMEX sebagai ruang untuk mempertemukan musisi tradisional dengan kurator dan pelaku industri dunia.
Sedangkan IMEX merupakan platform MICE (Meetings, Incentives, Conventions, and Exhibitions) berbasis world music yang menjadi partner resmi WOMEX. Melalui kemitraan ini, IMEX menjadi pintu masuk utama musisi tradisi Indonesia ke jaringan global, mempertemukan mereka dengan kurator, festival, label, dan promotor internasional.
Sejak pertama diselenggarakan pada 2011, IMEX konsisten menjadi ruang temu penting bagi musisi tradisi dan pelaku industri musik dunia. Edisi terakhir berlangsung pada 9–12 Mei 2024 di Ubud, Bali.
Irene juga menekankan pentingnya pendekatan berbasis data untuk memaksimalkan kontribusi ekonomi musik tradisi, termasuk pemetaan direct income dan indirect income dari transaksi, penjualan karya, rantai pasok industri, hingga ekspansi digital seperti katalog dan publishing.
Kemenekraf dan IMEX pun sepakat menindaklanjuti pembahasan melalui penyelarasan program dan penyusunan rencana kerja bersama yang lebih konkret, termasuk pemetaan kebutuhan pelaku musik daerah dan mekanisme kolaborasi yang terstruktur.
“Indonesia memiliki kekayaan musik tradisi yang luar biasa. Dengan kolaborasi tepat dan strategi promosi yang sistematis, kita dapat memastikan world music Indonesia semakin kompetitif di kancah global,” imbuh Irene.
Direktur IMEX Franki Raden menyoroti perubahan perilaku pasar internasional, di mana kurasi kembali bergeser pada pengalaman di festival dan expo. “Para delegasi internasional membutuhkan pengalaman holistik. Mereka ingin menyaksikan energi, konteks budaya, dan kekuatan artistik para musisi secara langsung,” jelas Franki. (hms/smr)





