Kementerian PPN/Bappenas bersama Badan Gizi Nasional (BGN) menggelar Konferensi Utama Pembangunan Berkelanjutan 2025 melalui Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai forum kolaboratif lintas pemangku kepentingan untuk memperkuat tata kelola, strategi, dan implementasi program prioritas nasional tersebut.
Semarak.co – Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy menegaskan pentingnya makanan bergizi sebagai pilar pembangunan sumber daya manusia yang memberi dampak jangka panjang bagi kualitas generasi Indonesia.
“Makan bergizi, pendidikan, dan kesehatan harus dijalankan bersama-sama, karena ketiganya adalah kebutuhan dasar manusia yang wajib dipenuhi. Itulah fondasi pembangunan manusia yang akan menjadi program dasar kita selamanya,” ungkap Rachmat, dirilis humas usai acara melalui WAGroup Media Bappenas, Rabu malam (19/11/2025).
Program MBG dirancang untuk pemenuhan gizi seimbang anak sekolah, santri, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui. Program MBG diharapkan meningkatkan akses makanan bergizi dengan pemenuhan 20–25 % kebutuhan gizi harian melalui sarapan dan 30–35 % melalui makan siang berdasarkan standar Angka Kecukupan Gizi Kementerian Kesehatan.
Selain menjawab tantangan stunting, wasting, dan anemia, MBG juga memperkuat ketahanan pangan nasional melalui pemberdayaan petani, nelayan, koperasi, UMKM, dan rantai pasok pangan di seluruh Indonesia.
Konferensi ini diharapkan dapat memperkuat sinergi dan komitmen seluruh pihak untuk mempercepat implementasi Program MBG demi peningkatan kualitas sumber daya manusia, penurunan kemiskinan, dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Rachmat Pambudy mengimbuhkan tiga prinsip utama dalam implementasi Program MBG. “Pertama, ketika kita membangun program makan bergizi, pastikan sumbernya berasal dari pangan yang dihasilkan wilayah sekitar,” ujarnya.
Kedua, upayakan agar tidak ada makanan yang tersisa atau terbuang, no food loss and no food waste yang juga menjadi program Bappenas. Ketiga, bagaimana meningkatkan peran masyarakat sekitar melalui program MBG. (hms/smr)
