Luncurkan Program Sedekah Barang, BAZNAS Ajak Masyarakat Jadikan Barang Bekas Ladang Pahala

Ketua BAZNAS RI Prof KH. Noor Achmad (keempat dari kanan) didampingi Deputi BAZNAS RI Bidang Pengumpulan M. Arifin Purwakananta (paling kiri) dan mitra dari Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Nurullah Kalibata City Adi Negara (kedua dari kiri) saat peluncuran Program Sedekah Barang. Foto: heryanto/semarak.co

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI meluncurkan fasilitas drop box berupa layanan sedekah barang untuk melayani masyarakat bersedekah dalam bentuk barang di gedung Baznas Pusat, Kawasan Matraman, Jakarta Timur, Selasa sore (16/1/2024).

semarak.co-Selain sebagai ladang pahala, layanan ini bertujuan mempermudah masyarakat dalam berzakat. Saat ini BAZNAS RI sudah menyiapkan tiga drop box Sedekah Barang yang tersebar di beberapa wilayah Jakarta, salah satunya di Masjid Nurullah Kalibata City.

Bacaan Lainnya

Jadi tidak hanya dalam bentuk uang, tapi juga barang-barang yang dapat memberikan manfaat langsung kepada mereka yang membutuhkan. Ini terobosan inovasi dari Baznas walau diakui bukan yang baru di dunia, karena di beberapa negara sudah ada hal serupa.

Program Sedekah Barang ini diluncurkan Ketua BAZNAS RI Prof KH. Noor Achmad didampingi Deputi BAZNAS RI Bidang Pengumpulan M. Arifin Purwakananta, jajaran Pimpinan BAZNAS RI serta Mitra dari Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Nurullah Kalibata City Adi Negara.

Prof KH. Noor menyampaikan, Program Sedekah Barang ini merupakan inovasi positif yang diharapkan dapat memberikan solusi nyata terhadap berbagai permasalahan sosial. Masyarakat bisa langsung meletakkan barang yang ingin disedekahkan melalui drop box.

“Program sedekah barang melalui fasilitas drop box ini merupakan pilot project dengan menggandeng Masjid Nurullah Kalibata City. Ini momen penting untuk memfasilitasi masyarakat yang ingin bersedekah selain uang. Ini sunnah hasanah yang akan ditiru ke seluruh Indonesia,” ujar Prof KH Noor dalam sambutan peluncuran.

Sebagai pilot project, Prof KH Noor mengingatkan 3 hal. Selain perlu adanya legalisasi agar program ini bisa berjalan lebih lancar, ke depan perlu mempertimbangkan untuk menyediakan fasilitas scan QR. Hal tersebut untuk memfasilitasi masyarakat yang ingin bersedekah selain barang.

“Kalau ini berhasil akan kita sebar di seluruh tower yang ada di Jakarta. Jadi ada tiga hal yang harus diperhatikan untuk dikembangkan selanjutnya ke depan. Selain tadi legal standing, lalu pengelolaannya, terakhir barang sedekahnya. Barang apa saja yang boleh seperti baju bekas, buku bekas, atau sepeda motor bekas atau apa saja,”ujar Prof KH Noor.

Ketua Baznas RI KH. Noor Achmad mengatakan bahwa layanan drop box tersebut merupakan pilot project. Ini dilakukan atas kerja sama Baznas RI dan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Nurullah Kalibata City.

“Kami merasa perlu untuk terus berinovasi dalam menghimpun Zakat, Infak, Sedekah (ZIS), agar dampaknya semakin luas dan langsung dirasakan oleh masyarakat. Dengan peluncuran Program Sedekah Barang ini, kami berharap dapat memotivasi lebih banyak orang untuk bersedekah dan berkontribusi pada kesejahteraan bersama,” ujar Kiai Noor.

Barang bekas layak pakai atau second-hand goods adalah masalah yang memiliki dampak kesenjangan ekonomi, sosial dan lingkungan. Pada kesenjangan Ekonomi, banyak orang yang memiliki lebih dari yang mereka butuhkan, sementara orang lain hidup dalam kekurangan hingga membeli barang bekas karena keterbatasan ekonomi.

“Hal ini menciptakan ketidaksetaraan sosial di mana kelompok tertentu bergantung pada barang bekas sementara yang lain dapat membeli barang baru. Di sisi lain, barang bekas yang tidak diolah dengan benar dapat mencemari dan merigukan lingkungan,” ungkap Prof KH Noor.

Untuk itu, kata Prof KH Noor, Sedekah Barang hadir sebagai solusi dengan misi memberikan nilai manfaat pada barang yang tidak terpakai, dengan memberikan layanan bagi siapa saja yang ingin bersedekah berupa barang-barang bekas yang masih memiliki manfaat nilai jual.

Melalui program ini, kata dia, BAZNAS berkomitmen untuk menyiarkan secara masif mengajak masyarakat luas untuk turut mendukung gerakan Sedekah Barang. Harapannya, program ini dapat menjadi jembatan kebaikan yang menggabungkan semua dalam upaya berkontribusi mengurangi dampak kesenjangan dari barang bekas layak pakai hingga membuka syiar yang lebih luas lagi.

Deputi BAZNAS RI Bidang Pengumpulan M. Arifin Purwakananta mengatakan, program Sedekah Barang ini merupakan salah satu program baru yang bertujuan untuk lebih memudahkan masyarakat untuk bersedekah dengan apa yang dimiliki selain dari uang.

“Sedekah Barang ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat untuk berderma dengan apa yang mereka punya. Jadi selama ini kami sudah memudahkan masyarakat berzakat melalui digital, perbankan, jemput zakat dan sebagainya,” imbuh Arifin di tempat dan acara yang sama.

Kembali dirinci Arifin, dengan membuat drop box di banyak tempat di Jakarta untuk memudahkan mereka berzakat barang, baik barang bekas tentu saja masih berharga seperti handphone, buku, sepatu, macam-macam yang bisa ditaruh di sini.

Untuk pendistribusian barang, Arifin mengatakan, barang-barang yang diterima nantinya akan langsung diserahkan kepada mereka yang membutuhkan. Namun jika harus dijual kembali, katanya, BAZNAS sudah menyiapkan program khusus untuk hal tersebut.

“Kalau bantuan bisa langsung diserahkan, kami akan langsung salurkan. Tapi kalau harus dijual, kami sudah menyiapkan program matching dengan program Sedekah Barang yaitu BAZNAS Charity Store, dimana akan menjadi pusat penjualan dari barang-barang yang diberikan oleh masyarakat,” tuturnya.

Dengan ada kolaborasi Program Sedakah Barang dengan BAZNAS Charity Store akan memudahkan masyarakat memperoleh barang-barang berkualitas dengan harga yang terjangkau. Sehingga hasil dari penjualan tersebut dapat digunakan BAZNAS untuk merealisasikan perogram kemanusiaan lainnya.

“Gunanya untuk memudahkan orang-orang yang ingin mendapatkan barang-barang bagus dengan harga murah, kemudian uangnya akan digunakan untuk membantu program-program yang ada di BAZNAS,” tutur Arifin dirilis humas usai acara melalui WAGroup Baznas Media Center (BMC), Rabu (17/1/2024).

Arifin menargetkan, pada 2024 ini diharapkan sudah bisa menyediakan sebanyak 15 drop box Sedekah Barang yang tersebar di beberapa wilayah yang ada di Jakarta, sehingga semakin banyak yang bersedekah dengan barang. “Tahun ini kami menargetkan 15 drop box, jadi bisa menjadi 18 atau 20 drop box,” ujarnya.

Ditambahkan Arifin, “Kita bisa menerima semua barang selama itu tidak haram. Semua agama dan teman-teman yang ingin menyumbangkan silahkan, tapi kami menaruh di tempat-tempat selektif, sehingga tidak ada orang yang melemparkan botol dan sebagainya.”

Dilanjutkan Arifin, pihaknya akan segera mencari dua tempat seperti di mal dan di titik-titik yang ramai publik untuk bisa membuat kemudahan masyarakat. Proses pengambilan barang dalam drop box dilakukan secara berkala setelah melalui pemantauan sehingga tahap penyerahan bantuan tersebut tidak terhambat.

“Kalau perkiraan drop box sudah penuh diambil tiap dua pekan, tapi kalau bisa lebih cepat lagi kami ambil tiap pekan. Bantuan dalam drop box ini macam-macam. Kalau bantuan bisa langsung diserahkan, kami serahkan. Tapi kalau harus dijual, kami sudah menyiapkan program yang sudah sesuai dengan program ini Baznas Charity Store,” ulangnya.

Sekretaris DKM Nurullah Kalibata City, Adi Negara mengungkapkan bahwa para jamaah sangat santusias dengan adanya program sedekah barang yang diinisiasi oleh BAZNA RI, yang dinilainya sebagai terobosan baru untuk memudahkan masyarakat bersedekah.

“Alhamdulillah jamaah khususnya di Kalibata City antusias, dan sudah mulai penasaran dengan sedekah barang, mulai bertanya-tanya bahkan sudah ada beberapa yang memasukkan barang, tapi kami belum tahu ada berapa karena mau dicheck lagi oleh BAZNAS,” ungkap Adi. (smr)

Pos terkait