Menag Yaqut Tegaskan Pentingnya Bangun Kapasitas dan Karakter bagi ASN Madrasah

Menag Yaqut Cholil Qoumas memberi sambutan saat menutup kegiatan Diklat Peningkatan Kapasitas SDM Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kemenag Tingkat Nasional yang diselenggarakan Project Madrasah Education Quality Reform (MEQR) Dirjen Pendis Kemenag di Jakarta, Jumat (1/12/2023). Foto: humas Kemenag

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengingatkan para Aparatur Sipil Negara (ASN) madrasah di lingkungan Direktorat Jenderal (Dirjen) Pendidikan Islam (Pendis) agar terus meningkatkan kapasitas diri. Lebih dari itu, Menag Yaqut meyakini bahwa karakter jauh lebih penting dimiliki setiap ASN di Kementerian Agama (Kemenag).

semarak.co-Hal ini ditegaskan Menag Yaqut saat menutup kegiatan Diklat Peningkatan Kapasitas SDM Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kemenag Tingkat Nasional yang diselenggarakan Project Madrasah Education Quality Reform (MEQR) Dirjen Pendis Kemenag di Jakarta, Jumat (1/12/2023).

Bacaan Lainnya

“Kapasitas itu penting, tetapi karakter jauh lebih penting. Jadi kalau karakternya hanya yang penting anggaran terserap, yang penting habis, kapasitas sekuat apapun, setinggi apapun tidak akan ada manfaatnya,” kata Menag Yaqut dalam sambutan.

Karakter ibarat otot, terang Menag Yaqut, semakin dilatih semakin kuat. Karena itu, Menag mengharapkan seluruh ASN di lingkungan Kemenag dapat terus membangun karakter tersebut. “Karakter melayani, karakter mengabdi dan karakter anti korupsi,” tuturnya.

Di tempat sama, Dirjen Pendis Kemenag Muhammad Ali Ramdani mengatakan, kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas SDM Pendidikan Islam seluruhnya diikuti oleh 1.635 orang yang terdiri atas pejabat struktural, pejabat fungsional dan pelaksana bidang pendidikan madrasah di tingkat pusat, kantor wilayah provinsi dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota.

Kegiatan tersebut memiliki lima tujuan, yakni, pertama, memperkuat kompetensi SDM Kementerian Agama dalam membina madrasah, agar madrasah dapat menyusun perencanaan dan penganggaran pendidikan berbasis kinerja yang diawali dengan Evaluasi Diri Madrasah (EDM) dengan menerapkan prinsip-prinsip good governance.

Kedua, memperkuat kompetensi SDM Kemenag dalam mengembangkan, melaksanakan, dan memanfaatkan hasil Asesmen Kompetensi Siswa. Ketiga, memperkuat kompetensi SDM Kementerian Agama dalam menyusun strategi pengembangan kompetensi guru dan tenaga kependidikan secara berkesinambungan.

“Kemudian memperkuat kompetensi SDM Kementerian Agama dalam pemutakhiran data pokok madrasah, mengamankan, dan memanfaatkan untuk kepentingan manajemen madrasah,” kata  Dhani, sapaan akrab Ali Ramdhani dirilis humas usai acara melalui WAGroup Jurnalis Kemenag dan Media Gathering Balitbang Diklat, Sabtu (2/12/2023).

Kelima, sebagai modal bagi SDM Pendidikan Islam dalam melanjutkan program-program baik yang telah diinisiasi oleh Proyek REP MEQR, setelah berbagai pelatihan telah diselenggarakan untuk guru dan tenaga kependidikan di madrasah.

“Semua upaya ini dilakukan dalam rangka Reformasi pendidikan yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) dalam menyentuh berbagai aspek untuk meningkatkan kualitas pendidikan madrasah,” kata Dhani lagi.

Sementara itu, menurut Ketua Project Management Unit Realizing (PMU) REP-MEQR Abdul Rouf, kegiatan tersebut sudah diawali sejak tanggal 14 November 2023 yang dilaksanakan di 4 provinsi, antara lain di Surabaya, Batam, Makassar dan Jakarta.

Dia menegaskan, kegiatan digelar dalam rangka menyambungkan program komponen MEQR yaitu perencanaan secara elektronik, peningkatan kapasitas pendidik tenaga kependidikan, asesmen kompetensi (akmi) dan kualitas emis.

“4 komponen ini jadi pilar projek ini dan kita ingin projek yang sudah dilaksanakan program yang sudah dilaksanakan bisa terus menerus berlangsung walaupun projek ini 2024 sudah selesai,” demikian Rouf di penutup rilis humas Kemenag ini. (smr)

Pos terkait