Baru-baru ini dan masih terus beredar video soal pernyataan Panglima TNI Yudo Margono di media sosial soal buntut kericuhan Pulau Rempang Batam Kepulauan Riau (Kepri). Sontak, pernyataan tersebut menuai reaksi dari publik hingga tokoh publik.
semarak.co-Bahkan, Bakal calon presiden (capres) Koalisi Perubahan Anies Baswedan ikut merespons pernyataan Panglima TNI Yudo yang meminta anggotanya piting warga Pulau Rempang, jika masih tidak mau digusur. Anies mengaku tak berani memberi komentar lantaran belum melihat sendiri pernyataan itu.
“Saya belum lihat pernyataan lengkapnya, nanti kalau udah lihat baru komentar,” kata dia, saat konferensi pers, di DPP PKS, Jakarta Selatan, Jumat malam (15/9/2023) dilansir tvonenews.com, Jumat, 15 September 2023 – 20:25 WIB di laman pencarian google.co.id, Sabtu (16/9/2023).
Dalam video yang beredar menjadi pesan berantai di media sosial whatsapp (WA) grup, Panglima TNI Yudo menyampaikan, untuk Demo di Pulau Rempang begitu anarkis. “Orang sudah diam, terus diambil batu langsung dilemparkan ke polisi,” kata Panglima TNI Yudo Margono seperti yang dikutip dari media sosial twitter akun pribadi Rizal Ramli, Jumat (15/9/2023).
“Ini kan udah seperti orang yang lagi bunuh hewan gitu loh. Seperti bunuh hewan pakai batu gede langsung dilemparkan begitu. Apalagi yang demo bukan lagi orang asli setempat melainkan orang luar yang datang. Ini berarti sudah masuk ke ranah pidana,” ulang Penglima TNI Yudo.
Dilanjutkan Panglima TNI Jenderal Yudo, “Ya kalau seperti itu, ya nanti kita berikan. Saya tidak memberikan itu, karena saya khawatir, karena anak-anak ini nanti mindsetnya berubah nanti, kembali lagi seperti orde baru.”
Ini sebenaranya tugas kepolisian, sambung dia, namun bila kepolisian tidak mampu, baru TNI yang maju. “Saya melihat kemarin itu, mampu, tapi mampu kok diam saja digebuki atau memang apa Namanya,” imbuh Panglima TNI Yudo yang baru setahunan menjabat.
Ditambahkannya, “Karena saya lihat bertahan saja kan, saya lihat dengan anu yang di atas dan menumpuk jadi satu, dan sementara pendemonya ini bawa batu besar-besar itu, dilemparkan ke itu, kayak lempari itu. Ya kan TNI-nya umpanya, masyarkatnya 1.000 ya kita keluarkan 1.000.”
“Satu miting satu itu kan selesai. Nggak usah pakai alat, dipiting aja satu-satu. Tahu dipiting nggak? ya itu dipiting aja satu-satu,” demikian Panglima Yudo menjelaskan bahkan Yudo katakan, pihaknya khawtir pakai alat bila bertahan saja menggunakan alat, takutnya dilempari.
“Anak-anak berani maju terus untuk bertahan, tetapi kalau dilempari, ngamuk juga sampean itu. Ada itu alat di Babek. Kita punya itu alat-alat baru. Apabila alat yang lama tidak dipakai di Babek. Kepala Babek untuk mengeluarkannya, agar dipakai dan keluar dari gudang.
Beredar video Panglima TNI Laksamana Yudo Margono saat memberikan arahan kepada prajuritnya untuk mengatasi polemik Rempang. Dalam video tersebut Panglima memerintahkan anggotanya untuk memiting warga.
Berikut fakta di balik viralnya video tersebut hingga dikecam banyak pihak, seperti dilansir tribun-video.com – Sabtu, 16 September 2023 13:52 WIB, dari video yang beredar, Panglima TNI memerintahkan akan menerjunkan anggota TNI di Pulau Rempang.
Laksamana Yudo Margono pun meminta anggotanya untuk mengatasi kerusuhan di sana dengan cara memiting rakyat Rempang yang mencoba melawan. Video tersebut lantas diunggah ulang sejumlah pihak salah satunya Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli.
Melalui akun Twitternya, ia menyanyangkan langkah Yudo. Faktanya, pernyataan Panglima yang viral di media sosial merupakan potongan dari video milik TNI yang dipotong sebagian. Dalam video lengkap, pernyataan Panglima Yudo itu merujuk aksi anarkis sekelompok masyarakat yang menyerang secara brutal aparat ketika terjadi kericuhan di depan Kantor BP Batam, Senin (11/9/2023).
Panglima menyoroti momen rakyat rempang yang sangat anarkis. Tak hanya melempari aparat dengan batu, mereka memukuli seorang anggota polisi yang sudah tak berdaya. Untuk menghindari aksi anarkis lainnya, Yudo lantas memerintahkan agar prajuritnya tak menggunakan alat saat mengamankan kerusuhan. Menurutnya, mereka cukup memiting satu persatu warga yang berbuat anarkis. (net/tvo/tbc/smr)