BPKH Gandeng BRI Distribusikan Uang Saku Jemaah Haji Sebesar Rp542 Miliar

usai tanda tangan antara Deputi Kesekretariatan Badan dan Kemaslahatan Emir Rio Krishna dan Division Head International Business Bank BRI Woro Wuryandari disaksikan perwakilan dari Kemenag. Foto: humas BPKH

Menyediakan kebutuhan uang saku untuk biaya hidup atau living cost jemaah haji di Arab Saudi menjadi salah satu elemen penting yang perlu diperhatikan dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Bekerja sama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI), BPKH telah menyiapkan uang cash sebesar 139.237.500 Riyal atau sekitar Rp542 miliar.

semarak.co-Penandatanganan berita acara serah terima Pekerjaan Penyediaan Banknotes Saudi Arabia Riyal untuk Biaya Hidup Jemaah Haji Reguler dilakukan di Gedung BRI pusat, Kawasan Soedirman, Jakarta Selatan, Rabu (25/5/2022). BPKH diwakili Deputi Kesekretariatan Badan dan Kemaslahatan Emir Rio Krishna dan Division Head International Business Bank BRI Woro Wuryandari dengan disaksikan Kementerian Agama (Kemenag).

Bacaan Lainnya

Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) sebagai badan hukum publik independen yang berfungsi sebagai pengelola keuangan dana haji pun, telah menyiapkan kebutuhan uang saku jemaah dengan sebaik mungkin. Tahun ini, Arab Saudi memberikan kuota haji Indonesia sebesar 100.051 orang.

Kuota ini terdiri atas 92.825 haji regular dan 7.226 haji khusus. Uang saku sebesar 1500 Riyal Arab Saudi atau sekitar Rp5,8 juta akan dibagikan saat jemaah sudah masuk asrama pada 3 Juni. Pemberangkatan kelompok terbang (kloter) jemaah haji pertama dilakukan pada 4 Juni 2022.

Anggota Badan Pelaksana Bidang Keuangan dan Manajemen Risiko BPKH Acep Riyana Jayaprawira mengatakan, sudah menjadi tugas utama BPKH untuk mendukung pemerintah dalam penyelenggaraan haji di bidang pengadaan keuangan.

“BPKH juga berterima kasih kepada BRI sebagai bank pemerintah yang sudah mendukung kelancaran kegiatan ini,” kata Acep dirilis humas BPKH melalui WAGroup Media & Jurnalis BPKH, Kamis (26/5/2022).

Lebih lanjut, Acep menjelaskan, uang saku yang dibagikan kepada para jemaah akan sangat bermanfaat saat proses ibadah haji berjalan nantinya. Mengingat banyaknya jumlah jemaah dari seluruh dunia yang akan beribadah, ditambah tingginya mobilisasi di Arab Saudi, uang tersebut dapat digunakan dalam kondisi-kondisi mendesak.

Hal ini dipersiapkan oleh BPKH demi kenyamanan dan kelancaran proses ibadah haji seluruh jemaah asal Indonesia. Hadir Direktur Pengelolaan Dana Haji dan Sistem Informasi Haji Terpadu (SIHDU) Ditjen PHU Kemenag, Jaja Jaelani.

Dalam sambutannya, Jaja menjabarkan kesiapan pemerintah memberangkatkan para jemaah. “Ini merupakan ridha Allah. Diharapkan penyelenggaraan ibadah haji tahun ini aman, sesuai dengan syariah, tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan para peserta bisa menjadi haji yang mabrur,” ujar Jaja.

Setelah dua tahun pandemi, tahun ini pemerintah Arab Saudi akhirnya kembali membuka gerbang internasional untuk kedatangan jemaah haji dari seluruh dunia. Sejumlah protokol kesehatan yang ketat akan diterapkan.

Mendukung hal tersebut, pemerintah telah menyiapkan layanan akomodasi, konsumsi, transportasi, bimbingan ibadah dan juga kesehatan. Untuk akomodasi di Madinah, dipastikan jemaah akan menempati hotel di wilayah Markaziyah dengan jarak terjauh 650 meter dari Masjid Nabawi.

Di Makkah, jarak terjauh hotel Jemaah adalah 4 km dari Masjidil Haram. Untuk layanan katering, jemaah akan mendapatkan makan sebanyak 119 kali selama di Tanah Suci, baik di Madinah, Jeddah, Makkah, maupun pada fase puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. (smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *