Pemerintah Indonesia melalui Kementerian PPN/Bappenas bersama Pemerintah Kanada melalui Global Affairs Canada berkolaborasi menciptakan penghidupan tahan iklim dan ketahanan pangan untuk masyarakat rentan, khususnya perempuan dan anak perempuan di Indonesia.
semarak.co-Pelaksana tugas (Plt.) Deputi Bidang Kemaritiman dan SDA Kementerian PPN/Bappenas Arifin Rudiyanto mengatakan, Land4Lives akan memperkuat koordinasi yang efektif antara pemerintah pusat dan daerah dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan kebijakan pembangunan hijau yang gender responsive.
“Saya percaya kerja sama ini dapat berkontribusi pada upaya pemerintah mencapai target pembangunan nasional dan membantu masyarakat rentan memperkuat penghidupan mereka melalui lanskap yang lestari dan praktik pertanian cerdas iklim,” kata Arifin dalam Webinar Sustainable Landscapes for Climate-Resilient Livelihoods atau Land4Lives, Kamis (20/1/2021).
Land4Lives juga akan mendukung upaya pemerintah dalam mencapai target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 terkait penguatan penyediaan akses dan mutu suplai pangan, upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, dan pengarusutamaan gender dalam kebijakan dan peraturan yang dihasilkan pemerintah daerah.
Land4Lives akan dilaksanakan di tiga provinsi, yaitu Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Timur pada 2021-2026 dan memiliki total nilai 16,8 juta dolar Kanada (atau setara Rp192 miliar) dengan pembiayaan penuh dari Global Affairs Canada.
Kepala Bappeda Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Firmansyah menambahkan, tidak hanya pemerintah pusat, proyek ini juga akan melibatkan pemerintah daerah setempat dan pemangku kepentingan terkait.
“Saran kami Land4Lives bisa selalu menjaga komunikasi dan koordinasi yang baik dengan pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten serta semua pihak terkait di Sumatera Selatan. Hanya dengan bergandengan tangan, kita bisa memastikan tujuan Land4Lives tercapai,” imbuh Arifin.
Chargé d’Affaires Kedutaan Besar Kanada untuk Indonesia Richard Le Bars mengatakan kolaborasi ini merupakan proyek iklim unggulan dengan Indonesia yang mewakili upaya nyata Pemerintah Kanada untuk mewujudkan komitmen internasional dalam pembiayaan iklim negara berkembang dan mendukung transisi ke arah pembangunan berkelanjutan dan berketahanan iklim.
Sejalan dengan kebijakan Feminist International Assistance Policy, upaya perubahan iklim akan lebih efektif ketika perempuan dan anak-anak perempuan memiliki peran aktif dalam merancang, mengembangkan, dan menerapkan respons perubahan iklim dan lingkungan.
“Proyek ini dirancang untuk meningkatkan kesetaraan gender serta memberdayakan perempuan, termasuk perempuan petani dan para perempuan kepala keluarga,” ujar Richard Le Bars seperti dirilis humas Kementerian PPN/Bappenas melalui WAGroup Bappenas Media, Sabtu (22/1/2022).
Direktur ICRAF Indonesia Sonya Dewi mengatakan Land4Lives sejalan dengan visi dan misi organisasi World Agroforestry (ICRAF) Indonesia, yaitu untuk menciptakan akses yang setara untuk semua orang dalam memperoleh penghidupan yang layak melalui lanskap yang sehat, produktif, dan lestari.
“Kami merasa terhormat mendapat kepercayaan untuk melaksanakan proyek ini karena ini menunjukkan dukungan penuh kami untuk upaya pemerintah dalam memperkuat penghidupan masyarakat dan menjaga lingkungan hidup,” ujar Sonya. (smr)