Antisipasi Spin Off 2024, IIS Optimistis Bisa Siapkan Sumber Daya Manusia Insani

Pengurus Perkumpulan Ahli Asuransi Syariah atau Islamic Insurance Society (IIS) menggelar rapat kerja di di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (14/12/2019. Raker ini merupakan agenda tahunan IIS yang dilakukan setiap akhir tahun dengan agenda tetap pembahasan pelaksanaan program kerja tahun berjalan dan rencana kerja tahun berikutnya.

semarak.co -Salah satu tujuan IIS untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan bersertifikasi bagi industri perasuransian syariah. Selama 2019, IIS telah melakukan 15 sesi pelatihan l basic (472 peserta), 3 pelatihan level ajun ahli (55 peserta) dan 1 pelatihan level ahli (21 peserta).

Ketua IIS Tati Febriyanti mengutip, hingga saat ini, IIS telah mencetak alumni sebanyak 1.139 orang level basic, 397 orang level ajun ahli, dan 36 orang level ahli. Selain pelatihan reguler, IIS juga melakukan kegiatan literasi untuk mempromosikan dan mensosialisasikan ilmu dan pengetahuan tentang perasuransian syariah ke masyarakat luas.

“Mengantisipasi kebutuhan akan tenaga ahli utama industri asuransi syariah, saat spin off pada 2024, IIS optimistis bisa menyiapkan sumber daya manusia insani sekitar 100 orang level ahli yang bersertifikasi bagi perasuransian syariah, di akhir tahun 2021,” ujar Tati  seperti dilansir di Grup Whatsapp (WA) Jurnalis Ekonomi Syariah (JES), Minggu (15/12/2019).

Hal tersebut penting, lanjut Tati, karena sesuai persyaratan regulator (OJK) setiap perusahaan asuransi harus mempunyai satu tenaga ahli utama, di kantor pusat. “Tahun ini literasi dilakukan bekerja sama dengan Pusat Kajian Ekonomika dan Bisnis Syariah Universitas Gadjah Mada Yogyakarta,” terangnya.

Program literasi ini akan berlanjut di tahun-tahun berikutnya, tidak hanya ke perguruan tinggi tetapi juga ke lembaga atau profesi lainnya yang dapat mendorong pertumbuhan industri perasuransian syariah,” ujarnya.

Tentang SDM berkualitas bersertifikasi syariah, Tati mengaku, saat ini masih jauh dari jumlah yang dibutuhkan. Namun untuk saat ini, masih memenuhi persyaratan regulator, karena sudah sesuai dengan jumlah perusahaan asuransi syariah.

“Hanya saja jumlah ini, tidak mencukupi saat unit usaha asuransi (UUA) yang ada sekarang di spin off kan, menjadi Asuransi Umum Syariah. Untuk itu, IIS terus melakukan pelatihan bagi tenaga ahli syariah, yang hingga akhir 2019 ini telah melakukan 15 sesi pelatihan,” ucapnya.

Di antaranya sesi pelatihan I basic sebanyak 472 peserta, tiga pelatihan level Ajun ahli 55 orang peserta dan satu pelatihan level ahli yang diikuti 21 orang peserta. Dengan pelatihan tersebut, tahun 2020 nanti IIS akan mewisuda alumni yang berhasil lulus.

“Ini berarti memasuki 2020, IIS telah mencetak 1.139 orang untuk level basic, 397 level ajun ahli dan 36 orang level ahli. Pertengahan 2020 nanti kami optimis, bisa menambah sekitar 37 orang level ahli. Dengan demikian jumlah tenaga untuk level ahli mencapai 73 orang,” rincinya.

Yang menjadi kendala bagi peserta pelatihan ada pada tugas akhir, kutip dia, yaitu tugas pembuatan tesis. Karena untuk bisa mengikuti ujian akhir, peserta harus menyelesaikan karya tulisnya.

“Kendala ini juga yang banyak menggugurkan peserta, karena mereka hanya diberi waktu tiga bulan untuk menyelesaikan karya tersebut, untuk bisa ujian. Untuk lebih memperlancar kesiapan SDM Madani pada saat spin off 2024 nanti, IIS melakukan literasi untuk mempromosikan dan mensosialisasikan ilmu dan pengetahuan tentang perasuransian syariah kepada masyarakat,” tandasnya.

Dimana 2019, IIS telah melakukan literasi bekerja sama Pusat Kajian Ekonomi dan Bisnis Syariah Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Program literasi ini akan berlanjut, di tahun-tahun berikutnya.

“Ini tidak hanya dengan Perguruan Tinggi, tapi juga lembaga atau profesi lainnya yang dapat mendorong pertumbuhan industri asuransi syariah,” ungkap Tati sambil merinci.

Antaranya, kutip dia, LSP Perasuransian Syariah telah melakukan penyesuaian materi pelatihan serta menyiapkan uji kompetensi sesuai dengan standar Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), implementasi SKKNI tersebut menjadi agenda utama IIS di tahun 2020, selain program kerja internal lainnya.

IIS juga aktif berkontribusi dalam diskusi dengan regulator yaitu OJK, serta berkontribusi dalam diskusi yg diadakan oleh KNKS dalam pembahasan Rencana implementasi pengembangan Ekonomi syariah 2020-2024 dan lain-lain. (lin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *