PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) memborong 4 penghargaan dalam acara IDX Channel Innovation Award 2019 di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), kawasan Soedirman, Jakarta Selatan, Rabu (14/8/2019).
Penghargaan tersebut, sebagai The Best Innovative Company in Finance sector, The Best Innovation, The Best CEO, dan The Best Millenials Investor Choice. Menyorot perkembangan digitalisasi Bank BRI, pada tahun 2018 Bank BRI sudah mendapatkan ISO 27001 untuk Big Data.
Direktur Utama BRI Suprajarto mengatakan, BRI memang gencar melakukan inovasi-inovasi terutama untuk mendorong layanan digital banking dengan tetap fokus menggarap sektor UMKM.
“Tentu kami bersyukur dengan pencapaian ini dan dengan penghargaan sebanyak ini,” ungkap Suprajarto usai menerima penghargaan seperti dirilis Humas BRI, Kamis (15/8/2019).
Bank BRI kembali mendapatkan ISO 27001 untuk product Open Banking BRI pada tahun ini, yaitu BRIAPI (BRI Application Programming Interface) yang merupakan produk perseroan yang memungkinkan pihak ketiga menggunakan fitur atau fungsi layanan finansial dari BRI dalam platform milik mereka dengan cepat dan aman.
Tak hanya itu, dampak digitalisasi tersebut bisa dirasakan secara nyata dalam proses bisnis BRI. Pengajuan pinjaman di Bank BRI di segmen mikro bisa dicairkan dalam hitungan jam di hari yang sama alias satu hari melalui aplikasi BRISPOT.
Penghargaan The Best CEO tidak lepas dari peran Suprajarto, sejak diangkat sebagai Dirut BRI Maret 2017, Suprajarto berhasil menorehkan berbagai prestasi selama kepemimpinannya.
Salah satu milestone yakni Suprajarto mampu membawa BRI menjadi bank dengan aset terbesar di Indonesia, baik bank only maupun konsolidasian. Selain itu, dari sisi kinerja Bank BRI terus mampu menorehkan sustainable growth di atas rata rata industri perbankan nasional.
BRI pun mampu mempertahankan posisi sebagai bank dengan pencetak laba terbesar di Indonesia sejak tahun 2005 dengan tetap fokus menggarap segmen UMKM. Komitmen Bank BRI fokus pada segmen UMKM mampu menjadi tulang punggung kinerja perseroan yang positif dan berkelanjutan.
Hingga akhir triwulan II/2019, secara konsolidasian Bank BRI mampu mencetak laba Rp 16,16 Triliun atau tumbuh 8,19% dengan aset mencapai Rp 1.288,20 Triliun atau tumbuh 11,70%.
Perseroan juga mampu menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp 945,05 Triliun atau tumbuh 12,78%. Proporsi DPK masih didominasi oleh dana murah (CASA) berupa tabungan dan giro dengan komposisi mencapai 57,35%.
Kinerja cemerlang Bank BRI turut berkontribusi terhadap kinerja saham berkode BBRI yang juga terus tumbuh. BBRI menjadi saham yang paling banyak diburu oleh investor termasuk para millenials.
Pada penutupan perdagangan pada Juli lalu, saham BBRI ditutup di angka Rp 4.480 per unit saham atau telah meningkat 22% di sepanjang tahun 2019. Dengan kapitalisasi pasar BBRI mencapai Rp 552,59 triliun, menempatkan Bank BRI sebagai bank dengan kapitalisasi pasar terbesar ketiga di Asia Tenggara. (lin)