Wujudkan pelayanan prima, PT Sucofindo membantu survei bunker kapal-kapal milik PT Pelni melalui kick off meeting yang dihadiri Direktur Komersial 1 Sucofindo Herliana Dewi dan Direktur Armada Pelni M.Tukul Harsono, di Surabaya, Kamis (30/1/2020).
semarak.co -Herliana menyampaikan bahwa kerja sama Sucofindo dengan Pelni adalah salah satu bentuk sinergi BUMN sebagai wujud peningkatan produktifitas dan daya saing BUMN.
“Sucofindo memiliki kantor cabang operasional yang tersebar di seluruh Indonesia serta memiliki tenaga yang berkompeten dan peralatan yang memadai sehingga SUCOFINDO siap melaksanakan survei bunker kapal-kapal milik PELNI,” kata Herliana dalam rilis Humas Sucofindo, Jumat (31/1/2020).
Kegiatan survei bunker ini sudah terlaksana sejak 2015 dan terdapat penambahan lokasi dari kerja sama sebelumnya. “Ruang lingkup kerja sama Sucofindo dengan Pelni adalah survei bunker kapal yang pelaksanaannya dilaksanakan di 24 lokasi tersebar hampir di seluruh Indonesia untuk kegiatan lainnya adalah survei pemuatan Bahan Bakar Minyak dan uji analisa sample BBM,” papar Herliana.
Direktur Armada Pelni M.Tukul Harsono mengatakan, dalam hal ini Sucofindo mengawasi semua kapal yang dioperasikan Pellni baik kapal tol laut dan kapal perintis. Kehadiran Sucofindo, kata Tukul, bertujuan untuk dapat meningkatkan akuntabilitas penerimaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dibeli Pelni.
Sucofindo sebagai perusahaan BUMN yang senantiasa mengedepankan integritas dan fokus dalam kepuasaan pelanggan selalu memberikan pelayanan terbaiknya salah satunya dengan penggunaan teknologi terbaru.
Herlina menambahkan, melalui kegiatan ini Sucofindo mengaplikasikan teknologi mutakhir, yaitu alat pengukuran massa dimana saat ini meter arus tersebut memiliki akurasi yang tinggi dengan penggunaan koriolis meter dalam proses bunker kapal Pelni.
Saat ini, kata dia, di bidang Industri Sucofindo telah mengembangkan jasa Green Industry, Audit Energi, Investment Grade Energy Audit, Konsultansi Corporate Social Responsibility (CSR), ISO 50001, ISO 14000, AMDAL, UKL/UPL, Monitoring Lingkungan, dan Laboratorium Lingkungan.
“Bahkan untuk jasa konsultasi dan sertifikasi untuk Green Port telah didukung oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia,” tutup Herliana. (lin)