Relawan Diminta Waspadai Kecurangan pada Sisa Waktu Kampanye

“Ini merupakan kampanye ke titik yangkeempat sepanjang hari ini. Pertama di Islamic Center yang dihadiri 3000 ustadzah dengan satu orang memiliki 500 jamaah, kemudian di GOR Jakarta utara 3000 perempuan yang tergabung dalam sayap partai Partai Gerindra (Pira) dan PKS. Setelah itu, di GOR Soemantri Kuningan, Jakarta Selatan yang digalang PKS sebanyak 15 ribu kader dan simpatisan. Nah, apa kelebihan di GOR Grogol ini? Di sini hadir sebanyak 20 relawan,” ungkap Mardani dalam sambutannya.

Relawan, lanjut Mardani, merupakan tulang punggung basis kemenangan paslon. Karena relawan memiliki kader dan anggota. “Kalian kemari dibayar atau tidak?,” tanya Mardani yang dijawab tidak.

Kader PKS ini yakin kader yang datang tidak dibayar akan solid dan tidak bisa dibeli suaranya saat pencoblosan nanti, 15 Februari 2017. “Semua komitmen untuk menang, ya? Aura kemenangan sudah terasa. Tapi masih ada sisa waktu 15 hari lagi. Ini perlu waspada dan pengawalan semua anggota dan kader relawan. Sehingga tidak terjadi kecurangan dan mau dibeli. Kita tidak rela dibeli pastinya. Karena kalian semua datang ke lokasi kampanye saja tidak dibayar,” ujar Mardani yang sempat akan dipasangkan dengan Sandi Uno.

Kalau paslon lain didukung Presiden dan mantan presiden, maka paslon nomor 3 Anie Sandi, pendukung Presiden Prabowo Subianto. “Kita semua setuju pendukung presiden. Jadi bukan presiden yang mendukung paslon kita Anies Sandi. Mari waspada akan adanya peluang aksi curang,” pintanya sambil berpesan tiga hal. 1, Luruskan niat, untuk komitmen mencoblos nomor 3. Kedua, Rendahkan hati . Contoh tidak dapat kaos dan amunisi, tapi semua mau bekerja luar biasa. “Saya minta maaf pada semua relawan. Ketiga, jangan takut berbuat salah. Jangan takut keluar rumah untuk kemenangan. Ini semua tidak bisa dinilai, maka saya yakin tidak bisa dibeli,” tutupnya.

Sandi Uno yang terpaksa datang telat memaparkan program unggulan berupa OK OCE (one kecamatan one center for wnterprenership) yang untuk menciptakan 200 ribu pewirausaha. “Program ini akan menggeser pusat usaha dari kotamadya ke kecamatan. Sehingga terbuka lapangan pekerjaan di kecamatan. Ini sebuah konsep setiap kecamatan ada pusat perwirausaha, di mana di dalamnya ada pelatihan dukugan modal hingga 300 juta per pewirausaha, pendampingan, konsultasi. Di dalam program OK OCE, ada system yang akan membagi berdasarkan kkuster sesuai konsep usahanya atau bidang usahanya, seperti perikanan, jasa, dan lainnya,” ungkap Sandi.

Sulitnya perijinan hingga lambatnya pelayanan yang ramai disampaikan para pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) diterima Sandi ketika blusukan, diyakini tidak akan berulang apabila program OK OCE dilaksanakan. Hal tersebut disebutkannya, karena setiap UKM akan melalui pendataan serta penilaian sebelum mendapatkan bantuan.

Terlebih, program yang akan merangkul seluruh UKM itu akan dilaksanakan secara masif di seluruh pelosok Ibukota. “Pemprov harus menciptakan Ekosistem yang ramah untuk berbisnis dengan perizinan yang mudah,” ungkap Sandi.

Cawagub yang diusung oleh partai Gerindra dan PKS ini menegaskan, Pemprov harus memberikan pendampingan akses Bank DKI agar dapat menentukan sikap terhadap para UKM yang membutuhkan modal usaha. “Sekarang Bank DKI di bawah lima persen untuk pembiayaan UMKM, itu sangat rendah. Nantinya, di bawah kepemimpinan Anies-Sandi akan menghadirkan lebih dari 25-30 persen daripada pendanaan Bank DKI untuk para UKM,” kata suami Nur Asia. (lin/wkc)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *