Prabowo Kembali Ungguli Survei, Muncul Nama Habib Rizieq Shihab Capres Potensial 2024

Habib Rizieq Shihab (kanan) dan Prabowo Subianto semasa belum menjadi Menteri Pertahanan (Menhan) Presiden Jokowi. foto: internet

Peta pertarungan menuju pemilihan presiden (Pilpres) 2024 kembali dikuasai Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang kembali unggul dan menjaga jarak dari pesaing utamanya berdasarkan hasil survei indEX. Sementara itu, mncul nama Habib Rizieq Shihab menjadi calon presiden (capres) potensial di Pilpres 2024.

semarak.co-Peta pertarungan menuju Pilpres 2024 masih dikuasai Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang kembali unggul dan menjaga jarak dari pesaing utamanya Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Gubernur Jabar Ridwan Kamil.

Bacaan Lainnya

Namun naiknya elektabilitas Prabowo sekaligus membuat melorot peluang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan mantan capres Sandiaga Uno. Temuan survei Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research juga menunjukkan Habib Rizieq Shihab yang sudah pulang ke Tanah Air memiliki potensi kuat sebagai capres 2024.

Direktur Eksekutif indEX Research Vivin Sri Wahyuni menyebut, tokoh lain yang berkibar adalah Menteri BUMN Erick Thohir. Elektabilitas Prabowo, kata Vivin, sebelumnya mengalami pelemahan dari survei pada Februari dari 21,1% menjadi 19,3% pada Mei dan 19,6% pada Agustus.

“Prabowo unggul dengan elektabilitas 22,3%, selain itu muncul pula capres potensial Habib Rizieq Shihab yang menyodok ke angka 9,6%,” ungkap Vivin dalam siaran pers di Jakarta, Senin (16/11/2020).

Kini praktis Prabowo yang kini menteri pertahanan (Menhan) berhasil rebound yang menjadikan selisih dengan Ganjar dan Kang Emil pun melebar. Dari data yang dihimpun, Ganjar terus mengalami kenaikan dari 9,9% (Februari) menjadi 14,1% (Mei) dan 14,3% (Agustus), serta kini 15,2%.

Sedangkan, Kang Emil dari 7,3% (Februari) naik menjadi 8,9% (Mei) dan melejit menjadi 12,8% (Agustus), kini turun lagi menjadi 7,8%. (Baca juga: Papa Online Sandi Uno Bisa Jadi Kartu As Ganjar atau Prabowo di Pilpres 2024).

Sementara itu Anies dari 13,3% (Februari) menjadi 13,7% (Mei), turun menjadi 10,0% (Agustus) dan kini anjlok hanya 4,7%. Begitu juga dengan Sandiaga Uno yang terus turun dari 11,4% (Februari) menjadi 10,2% (Mei), 8,3% (Agustus), dan kini 5,1%.

Erick dari 6,1% (Februari) menjadi 6,3% (Mei), turun menjadi 1,3% (Agustus), dan kini naik menjadi 2,2%. Sementara itu capres muda. (Baca juga: Di Survei Y-Publica, Ganjar Tempel Ketat Prabowo Sementara RK dan Anies Melorot).

Calon lainnya Khofifah Indar Parawansa dari 2,6% menjadi 2,7% kemudian 4,3% dan kini 3,9%, Tri Rismaharini dari 4,5% menjadi 5,3% kemudian turun jadi 3,1% dan saat ini 2,7%.

Sedangkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dari 2,8% jadi 2,3% kemudian 1,8% dan saat ini 2,1%, dan Mahfud MD dari 1,3% turun menjadi 1,5% kemudian 0,7% dan sekarang naik menjadi 1,3. Nama-nama lain hanya meraih elektabilitas di bawah 1%. Sedangkan yang menyatakan tidak tahu/tidak menjawab 12,5%.

Survei Index Research dilakukan pada 8-12 November 2020 terhadap 1.200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia, dilakukan melalui telepon kepada responden yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2018. Margin of error ±2,9%, pada tingkat kepercayaan 95%.

Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chanigo mengaku tak menutup kemungkinan akan ada desain PDIP dan Gerindra dalam Pilpres 2024. Ia melihat, bisa saja desain itu Prabowo Subianto-Puan Maharani atau kader PDIP lainnya mengingat hubungan kedua partai itu semakin tampak mesra.

“Yang penting elektabilitas Prabowo klimaks, maka Pilpres 2024 diprediksi akan diikuti tiga pasangan calon (paslon). Nanti AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) bisa masuk lewat koalisi poros baru di luar PDIP dan Gerindra. Misalnya Pilpres 2024 minimal 3 pasang capres/cawapres,” ujar Pangi saat dihubungi SINDOnews, Senin (10/8/2020).

Pangi memprediksi Pilpres 2024 tidak lagi diikuti dua poros head to head seperti yang terjadi pada Pilpres 2014 dan 2019. Misalnya jika diikuti tiga pasangan calon, simulasinya, Prabowo-Puan, Anies-AHY dan Airlangga Hartato-Ridwan Kamil. (Baca juga: Kehadiran Megawati di KLB Gerindra Sinyal Kuat Arah Politik 2024).

Namun menurut Pangi, kans Anies-AHY tak bisa juga dianggap remeh. Sebab bisa menjadi lawan tanding yang sebanding dengan Prabowo-Puan. Terlebih, muncul nama Ganjar Pranowo yang disebut-sebut elektabilitasnya terus mengalami peningakatan dibanding Prabowo dan Anies.

“Bukan berarti nanti Prabowo enggak dapat lawan tanding, justru nanti ini berbahaya. Elektabilitas Prabowo sudah klimaks, kata banyak orang tinggal menunggu turunnya aja, kalau sekarang elektabilitasnya masih nomor 1 karena belum ada deklarasi capres,” terang dia.

Sementara Prabowo sudah tiga kali berlaga dalam pilpres, elektabilitasnya sudah deedlock, jenuh diangka itu saja. “Kecuali wakilnya nanti mampu mendongkrak memberikan insentif elektoral tambahan,” jelasnya.

Di sisi lain, Pangi menyebut, Pilpres 2024 ini bandungnya masih jauh dan masih sangat dinamis sehingga apapun kemungkinan masih terjadi. Bahkan bukan tidak mungkin nanti ada capres yang tak terbaca, tak terhitung secara matematika politik, namun leading menjadi calon dan terpilih.

“Mana ada orang dulu menduga bahwa KH Ma’ruf Amin bakal menjadi wapres dan cawapres Jokowi. Ini realitas politik yang di ujung. Biasanya peristiwa penting dalam politik bermain di zonasi injure time, ada kejutan dan cuaca politik bisa berubah secara ekstream termasuk peta politik itu sendiri,” pungkas dia. (net/smr)

 

sumber: sindonews.com (Selasa 17 November 2020 – 06:21 WIB)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *