Pemprov DKI Jakarta Tetapkan Aset Peruri sebagai Cagar Budaya, Bukti Pengakuan Atas Nilai Sejarah dan Kontribusi Nasional

Gedung utama Perum Peruri yang ditetapkan Pemprov DKI Jakarta sebagai cagar budaya. Foto: humas Peruri

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menetapkan beberapa aset Percetakan Uang Republik Indonesia (PERURI) sebagai Cagar Budaya berdasarkan Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 863, Nomor 864, Nomor 865 dan Nomor 892 Tahun 2023.

semarak.co-Aset-aset tersebut di antaranya Rumah Dinas di Jalan Trunojoyo Nomor 4A, Nomor 4B, Nomor 6C, dan Nomor 6D, Gedung Kantor Peruri di Jalan Palatehan, serta Rumah Dinas Direktur Utama PERURI.

Bacaan Lainnya

Penetapan aset PERURI sebagai Cagar Budaya menjelaskan bahwa aset-aset tersebut memiliki nilai sejarah dan kontribusi yang besar terhadap perjalanan ekonomi dan pembangunan bangsa Indonesia.

Sejak berdiri 1971, PERURI telah menjadi pilar utama dalam percetakan uang rupiah dan dokumen sekuriti strategis milik negara. Dengan status baru sebagai cagar budaya, aset-aset PERURI kini diakui sebagai bagian tak terpisahkan dari warisan sejarah nasional.

Gedung-gedung dan fasilitas PERURI tidak hanya berfungsi sebagai pusat operasional, tetapi juga menjadi simbol perkembangan teknologi percetakan di Indonesia, serta kontribusi terhadap stabilitas ekonomi dan keuangan negara.

Head of Corporate Secretary PERURI Adi Sunardi mengatakan, “Kami sangat bangga atas pengakuan aset PERURI sebagai cagar budaya dari Pemprov DKI Jakarta. Aset ini tidak hanya memiliki nilai sejarah yang tinggi, tapi juga merepresentasikan perjalanan transformasi PERURI.

“Hingga menjadi perusahaan teknologi high security yang menjadi bagian penting dari kedaulatan bangsa,” tutur Adi dirilis humas Peruri melalui email semarak.redaksi@gmail.com, Jumat (18/10/2024).

Penetapan aset PERURI sebagai cagar budaya telah memenuhi empat kriteria di antaranya telah berusia lebih dari 50 tahun, mewakili masa gaya paling singkat 50 tahun, memiliki arti khusus bagi sejarah, ilmu pengetahuan, dan pendidikan, serta nilai budaya bagi penguatan kepribadian bangsa.

Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta Iwan Henry Wardhana mengatakan, penetapan cagar budaya ini merupakan bagian dari komitmen kami dalam melestarikan warisan sejarah dan budaya Jakarta.

Dilanjutkan Iwan, langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga dan merawat kekayaan budaya yang dimiliki kota ini. Di samping itu, PERURI tetap melakukan program pengembangan aset.

Seperti pembangunan Taman Kota Peruri yang mengubah area eks pabrik percetakan uang melalui prinsip adaptive reuse dengan tetap mempertahankan heritage dan gaya arsitektur art deco menjadi sebuah ruang terbuka hijau dan salah satu area kreatif di tengah Kota Jakarta Selatan.

Program pengembangan aset PERURI tetap sejalan dengan prinsip cagar budaya yang dilindungi Undang-Undang untuk menjaga keaslian dan integritasnya. Dalam upaya mendukung pelestarian cagar budaya ini, PERURI berkomitmen untuk menjalankan berbagai program pemeliharaan.

“Dan pengembangan aset yang telah ditetapkan sesuai regulasi guna menjaga dan merawat nilai sejarah dan budaya yang terkandung dalam bangunan-bangunan untuk generasi mendatang,” ujar Iwan dipenutup rilis humas Peruri. (smr)

Pos terkait