Pemimpin Gereja Rusia Keberatan Monumen Turki Dijadikan Masjid, Putin: Amendemen Konstitusional Hal Tepat

Presiden Rusia Vladimir Putin mengikuti KTT G20 secara virtual di Moskow, Rusia, Kamis (26/3/2020). KTT G20 kali ini mengangkat tema utama tentang penanggulangan pandemi COVID-19. Foto: internet

Pemimpin Gereja Ortodoks Rusia Patriark Kirill menyebut seruan untuk mengubah monumen Hagia Sophia menjadi masjid di Turki adalah ancaman bagi agama Kristen.

semarak.co– Sebelumnya Presiden Turki Tayyip Erdogan mengusulkan untuk mengembalikan status masjid Hagia Sophia, bangunan kuno di jantung kekaisaran Byzantium Kristen dan Kekaisaran Ottoman Muslim dan sekarang menjadi salah satu monumen yang paling banyak dikunjungi di Turki.

Bacaan Lainnya

“Ancaman terhadap Hagia Sophia adalah ancaman bagi semua peradaban Kristen yang berarti ancaman terhadap spiritualitas dan sejarah kita. Apa yang bisa terjadi pada Hagia Sophia akan menyebabkan rasa sakit yang mendalam di antara orang-orang Rusia,” kata Patriark Kirill  dalam pernyataan, Senin (6/7/2020).

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Senin (6/7/2020) menyatakan harapan agar pihak berwenang Turki mempertimbangkan status Hagia Sophia sebagai Situs Warisan Dunia.

“Ini adalah maha karya tercinta dunia bagi para wisatawan dari semua negara yang mengunjungi Turki, termasuk bagi para wisatawan dari Rusia yang bagi mereka Hagia Sophia, selain dari nilai pariwisatanya, memiliki nilai spiritual yang sangat dalam,” kata Dmitry Peskov seperti dilansir Reuters.

Usulan Erdogan untuk mengembalikan status masjid Hagia Sophia dikritik oleh beberapa pemimpin agama dan politik, termasuk Patriark Ekumenikal yang berbasis di Istanbul, pemimpin spiritual umat Kristen Ortodoks dunia, juga oleh Yunani, Prancis, dan Amerika Serikat.

Erdogan mengatakan pekan lalu bahwa kritik atas kemungkinan mengalihfungsikan bangunan  itu, yang dikenal di Turki sebagai Ayasofya adalah serangan terhadap kedaulatan Turki.

Banyak warga Turki berpendapat bahwa status masjid akan lebih mencerminkan identitas Turki sebagai negara yang mayoritas penduduknya adalah Muslim. Jajak pendapat menunjukkan sebagian besar warga Turki mendukung perubahan itu.

Hagia Sophia adalah tempat ibadah penting bagi umat Kristen Ortodoks selama berabad-abad sampai Istanbul yang kemudian dikenal sebagai Konstantinopel, jatuh ke tangan Turki Ottoman pada 1453.

Mereka mengubah bangunan itu menjadi sebuah masjid tetapi, setelah pembentukan republik Turki modern sekuler di bawah Mustafa Kemal Ataturk, Hagia Sophia menjadi museum pada 1934.

Banyak orang Kristen merasa nyaman dengan status Hagia Sophia sebagai museum karena bangunan kuno yang berasal dari abad keenam itu secara efektif menciptakan ruang netral yang menghormati warisan Kristen dan Muslim.

Sementara itu Presiden Vladimir Putin mengatakan amendemen konstitusional yang disetujui secara nasional menciptakan kondisi bagi perkembangan progresif Rusia selama puluhan tahun mendatang.

Salah satu perubahan yang disetujui dalam pemungutan suara selama sepekan dan berakhir pada 1 Juli itu memungkinkan Putin mengupayakan dua masa jabatann tambahan sebagai presiden dan, jika terpilih kembali, dia akan berkuasa hingga 2036.

Perubahan lainnya memberikan kekebalan kepada mantan presiden dari penuntutan , memberi satu rujukan ke Tuhan dalam konstitusi, menawarkan perlindungan pensiun dan membatasi pernikahan sebagai bersatunya seorang pria dan seorang perempuan.

Kelompok oposisi mengatakan pemungutan suara itu liar dan tidak sah. Salah satu kelompok pengawas independen juga berpendapat bahwa pemilihan umum  itu sangat cacat.

Namun kantor berita Rusia, pada Minggu (5/7/2020) seperti dilansir Reuters mengutip Putin yang mengatakan: “Saya sangat yakin bahwa apa yang sedang kami lakukan adalah hal yang tepat dalam mengadopsi amendemen untuk konstitusi saat ini.”

Putin menambahkan, “Amendemen itu akan memperkuat kebangsaan kami dan menciptakan kondisi bagi perkembangan progresif negara kami selama beberapa dekade ke depan.”

Kremlin memuji pemungutan suara yang luar biasa dalam mendukung amendemen tersebut sebagai kesuksesan bagi Putin, yang mengatakan pada Jumat bahwa masyarakat Rusia membuktikan persatuan melalui pemungutan suara mendukung reformasi. (net/smr)

Ada pamflet pemilu bergambar Presiden Turki Tayyip Erdogan yang ditempel pada bagian latar monumen era Byzantium Hagia Sophia terlihat di Istanbul, Turki, Kamis (28/3/2019). Slogan pada spanduk berbunyi Istanbul yang merupakan cerita cinta kami. Foto: internet

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *