Dai populer asal Jawa Tengah Gus Bahauddin Nursalim alias Gus Baha memberikan pandangannya soal menatap tahun politik di pemilihan umum (Pemilu) 2024. Gus Baha yang kader Nahdlatul Ulama (NU) tulen dan sering tampil sederhana ini secara tegas akan memilih partai dengan basis Islam.
semarak.co-Demikian juga untuk presiden yang diusung. Sebagai mana diketahui meski semua partai sudah mengakui azas tunggal Pancasila, namun beberapa partai di Indonesia secara sederhananya memiliki basis pengikut dari dua kalangan religius (hijau) dan nasionalis (merah).
Itu sebagai mana sebuah video yang diupload akun media sosial (medsos) @Bolo Ijo. Setelah itu Gus Baha pun menjawab secara tegas dan gamblang. Kemudian mencontohkan jika semisal partai nasionalis didukung 80% menang, sementara partai Islam 20% mesti kalah.
“Ini misalnya waktu pemilu saya pernah ditanya sama seorang kiai. Gus, Partai Islam andai bersatu tetap kalah sama partai nasional, karena yang lebih menarik partai nasional,” ujar Gus Baha dilansir kbanews.com, 28 Oktober 2023 3:32 PM.
“Apa kita wajib bela partai Islam apa ndak? Jawab saya sederhana. Saya bukan orang politik, kalau cerita hukum bisa. Saya jawab sederhana. Kalau tak setuju ya lihatkan tak setuju. Kamu karena putus asa jangan bilang kasihkan (suara) ke partai nasionalis. Berarti partai nasionalis besar kepala, karena merasa seratus persen dukung dia,” tegasnnya.
Namun lanjut Gus Baha jika pendukung partai Islam memperlihatkan Islamnya, maka partai nasionalis bisa sadar. Bahwa ketika menang pun ada 20 persen masyarakat yang tak mendukungnya. “Faham nggeh? Kadang ada yang cara berpikir tak begitu. Timbang dukung kalah mesisan numpang wong liyo. Mestinya gak begitu,” imbuh Gus Baha, adik Gus Mahasin yang masuk Timnas AMIN.
Sebagai mana diketahui saat ini sudah ada 3 capres cawapres mendaftar ke KPU RI, yaitu Anies Cak Imin yang didukung Partai NasDem, PKB dan PKS. Kemudian Ganjar Mahfud didukung PDIP dan PPP. Terakhir Prabowo dan Gibran yang disokong Gerindra, Golkar, Demokrat, dan PAN.
Dari tiga Paslon tersebut yang mendapatkan dukungan kuat dari partai dengan basis massa Islam adalah Paslon AMIN (Anies dan Gus Imin). Karena PKB merupakan partai dengan basis massa Islam tradisionalis atau santri yang banyak tersebar di pedesaan. Sementara PKS merupakan partai dengan basis massa Islam modern yang banyak tersebar di perkotaan.
Di bagian lain diberitakan sebelumnya mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Said Aqil Siradj mengajak masyarakat untuk memilih pasangan yang ada Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Gus Imin di Pilpres 2024. Pernyataan Kiai Said ini diunggah di akun Instagram resmi Muhaimin @cakiminnow, Senin, 23 Oktober 2023.
Terlihat, KH Said sedang mengisi tausiyah memakai baju batik lengan panjang dan peci hitam. Kemudian, Ketua Umum PKB Cak Imin hadir di acara itu. Gus Imin tampak menyalami dan mencium tangan KH Said Aqil.
Pada momen itu, KH Said mengajak masyarakat untuk memilih Gus Imin. “Kalau bisa, cawapres. Pokoknya yang Pak Muhaiminnya, itu yang kita pilih ya?” kata KH Said dalam video. Mendengar pernyataan itu, Cak Imin langsung duduk sambil tertawa dan merapikan jaket hijau yang dipakainya.
“Kiai Said Aqil Siradj. Sumber ilmu, sumber semangat dan teladan kesabaran,” tulis Cak Imin di akun Instagramnya dilansir laman moslemtoday.com: 2023-10-23,19:02 WIB. (net/kba/mtc/smr)