Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Sekjen Kemendes PDTT) Taufik Madjid menargetkan pendidikan berkualitas untuk masyarakat Provinsi Maluku Utara. Namun kualitas yang bagus tersebut, ia harap dapat diperoleh semua kalangan yang artinya memiliki harga terjangkau.
semarak.co-Pendidikan, kata Sekjen Kemendes Taufik, merupakan hal dasar yang penting dan wajib merata ke seluruh masyarakat. Tidak hanya kalangan menengah ke atas namun juga kelas bawah karena pendidikan dapat memberikan transformasi kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya.
“Bukan hanya refleksi tapi proyeksikan ke depan. Saya berharap kita punya pendidikan berkualitas dan pendidikan yang murah,” tutur Sekjen Taufik saat Dialog Interaktif dengan tema Peranan Pemuda dalam Transformasi Malut Menuju Indonesia Emas 2045 di Ternate, Sabtu (3/8/2024).
Sekjen Kemendes PDTT Taufik melanjutkan tentang gagasannya dalam bidang pendidikan yakni adanya pusat komando untuk mengakomodir seluruh kebutuhan pendidikan. Dengan demikian maka pencapaian dalam pendidikan terukur serta bisa dimonitor secara berkala.
“Saya punya mimpi. Torang harus bikin command center untuk pendidikan masyarakat Maluku Utara. Mungkin pesatnya di Sofifi tapi setiap Kabupaten/Kota di Maluku Utara akan mendapatkan kesempatan,” kata Sekjen Taufik dirilis humas usai acara melalui WAGroup Rilis Kemendes PDTT, Minggu (4/8/2024).
Selain pendidikan, Sekjen Taufik juga menekankan pentingnya aspek kesehatan karena modal utama di setiap langkah kehidupan. Ia yakin jika aspek kesehatan terpenuhi selain pendidikan, maka kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi dan bersifat terus menerus.
“Hal utama dalam Transformasi adalah pendidikan ada juga kesehatan. Pendidikan, kesehatan hal paling mendasar karena sampai sekarang Malut masih berkutik soal kematian ibu melahirkan dan anak-anak,” tutur Sekjen Taufik.
Dialog interaktif ini diikuti para generasi milenial Maluku Utara dari berbagai Kabupaten/Kota. Dialog berjalan secara aktif dengan adanya proses tanya jawab tentang berbagai isu mulai pendidikan, kesehatan, energi, tambang, hingga pemberdayaan.
Di bagian lain dirilis humas Kemendes PDTT terbaru, penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) angkatan Persiapan Keberangkatan (PK) ke-236 melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Kelurahan Sukoreno, Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (3/8/2024).
Kegiatan yang diadakan secara daring dan luring ini bertajuk Gebyar Sehat Sukoreno bertemakan Tridharmabakti Bhramara Patria yang berarti tiga bentuk kegiatan pengabdian pada bidang kesehatan, pendidikan, dan lingkungan, sedangkan Bhramara Patria merupakan nama angkatan dari Penerima LPDP ke-236.
Kepala Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Kementerian Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Fujiartanto mengapresiasi pengabdian masyarakat yang digelar penerima LPDP ini.
Fujiartanto mengatakan, keterlibatan dan kolaborasi semua sektor penting dilakukan sebagai upaya dalam membangun desa. “Kemendes PDTT memberikan apresiasi yang besar, karena kegiatan ini adalah kegiatan yang kami harapkan,” kata Fujiartanto dalam sambutan.
Sementara itu, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara berharap agar kegiatan seperti ini diperbanyak di Kulonprogo sebagai upaya untuk meningkatkan edukasi kepada masyarakat. Putri Raja Keraton Yogyakarta ini juga menyebutkan tentang potensi pariwisata yang bisa dikembangkan di Kulonprogo.
“Saya harap kegiatan seperti ini diperbanyak, karena kita berpendidikan utamanya bagaimana bisa meningkatkan daerah-daerah seperti di Kulonprogo ini, berkeliling dan memberikan dampak melalui edukasi kepada masyarakat, tidak hanya dari segi ekonomi, tapi dari segi kehidupan untuk masyarakat,” ujar GKR Bendara.
Sedangkan Penjabat (Pj) Bupati Kulonprogo, Srie Nurkyatsiwi dalam sambutannya menjelaskan kondisi Kulonprogo dalam menghadapi tantangan di daerahnya. Srie mengatakan jika Kulonprogo membuka diri untuk bersinergi dan berkolaborasi dalam menyelesaikan permasalahan di daerahnya.
Srie juga berharap kegiatan ini dapat berkelanjutan dan memiliki estafet keberlangsungan dari awardee LPDP. “Kulonprogo membuka diri sebesar-besarnya untuk bersinergi dan berkolaborasi dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di Kulon Progo untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ungkap Srie Nurkyatsiwi.
LPDP yang diwakili secara daring oleh Andar Ramona Sinaga menyampaikan, awardee LPDP berasal dari latar belakang yang berbeda-beda. Sehingga kegiatan ini dibuat dengan topik-topik yang dibutuhkan oleh masyarakat yaitu pendidikan, kesehatan dan lingkungan.
“Kami berharap dengan adanya sosial project ini menjadi titik loncat bahwa mereka menyadari, dikuliahkan, tidak hanya mencari gelar dan pencapaian diri, tapi juga dapat memberikan perhatian bagi masyarakat sekitarnya,” ujar Ramona dirilis humas usai acara melalui WAGroup Rilis Kemendes PDTT, Senin (5/8/2024).
Aspek pendidikan yang diangkat berkaitan motivasi belajar dan Kesehatan reproduksi remaja. Sedangkan aspek kesehatan bertujuan untuk mencegah stunting serta pemberdayaan masyarakat terkait pemanfaatan pangan lokal. Sementara dari sisi aspek lingkungan fokus pada pelatihan pemilihan dan pengelolaan sampah rumah tangga.
Bentuk kegiatan berupa pemeriksaan kesehatan, seminar remaja dan pendampingan pencegahan bullying, demo memasak, demo pembuatan pupuk kompos dan biopori serta penyerahan hibah mini pustaka untuk Puskesmas Sentolo 1.
Kegiatan diakhiri dengan penyerahan perpustakaan mini (pustaka mini) yang terdiri dari rak buku beserta buku-buku yang telah dikumpulkan oleh awardee LPDP saat melakukan persiapan keberangkatan bulan lalu. Selain itu, antusiasme masyarakat juga tampak saat diberikan berbagai hadiah oleh panitia. (ria/rif/hms/smr)