PT Jasa Raharja memastikan akan menyantuni semua korban kecelakaan Bus Sriwijaya yang terjadi di Pagaralam, Sumatera Selatan, Senin malam (23/12/2019). Sementara ini jumlah korban kecelakaan maut Bus Sriwijaya terdata 45 orang, yakni sebanyak 32 orang meninggal dunia dan 13 orang dalam perawatan di RS Besemah Pagaralam.
semarak.co -Direktur Utama Jasa Raharja Budi Rahardjo mengatakan, Jasa Raharja telah menyerahkan santunan ke 10 korban meninggal dunia dengan cara mentransfer dana santunan ke rekening ahli waris, sementara korban lainnya segera menyusul.
“Jasa Raharja memastikan seluruh korban akan mendapat bantuan santunan. Saat ini, petugas dari Jasa Raharja masih mendata ahli waris sehingga santunan yang diberikan menjadi tepat sasaran.,” kata Budi setelah mengunjungi korban selamat di RS Basemah Pagaralam, Rabu (25/12/2019).
Ia menjelaskan korban kecelakaan Bus Sriwijaya mendapatkan perlindungan dari Jasa Raharja berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No 15 tahun 2017. Bagi ahli waris korban meninggal dunia akan mendapatkan santunan Rp50 juta.
Sedangkan untuk korban luka-luka, Jasa Raharja telah menerbitkan surat jaminan biaya perawatan ke RSUD Besemah Pagaralam, dengan biaya perawatan maksimum Rp20 juta.
Selain itu, Jasa Raharja juga menyediakan manfaat tambahan biaya P3K maksimum Rp1 juta dan ambulans sebesar Rp500 ribu terhadap masing-masing korban luka. “Kami terus berkoordinasi dengan Kepolisian, Basarnas, Rumah Sakit dan pihak terkait lainnya agar penyerahan hak santunan dan pelayanan Jasa Raharja dapat berjalan dengan baik, cepat dan tepat,” tutupnya.
Kepolisian masih menyelidiki penyebab kecelakaan maut Bus Sriwijaya di Pagaralam, Senin malam (23/12/2019) pukul 23.15 WIB, yang sementara ini sudah merenggut nyawa 35 orang dan 13 orang korban selamat.
Kepala Korlantas Polri Irjen Pol. Istiono seusai memantau lokasi kejadian, Rabu (25/12/2019) mengatakan bahwa polisi akan menyelidiki penyebab kecelakaan hingga 2 hari ke depan. “Sudah dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), nanti akan dianalisis secara lengkap dan saat ini masih pengumpulan data,” kata Irjen Pol. Istiono.
Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, kata dia, SIM pengemudi yang turut menjadi korban bus itu sudah tidak berlaku sejak 2010. Namun, untuk izin PO bus, menurut dia, sudah cukup lama beroperasi, termasuk busnya sudah dipakai lebih dari 20 tahun. “Kami masih menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut,” kata Irjen Pol. Istiono.
Berdasarkan hasil pengamatan langsung, Istiono menerangkan bahwa karakteristik jalan tergolong berbahaya karena jalannya menanjak cukup tajam. Menurut dia, pengemudi harus berkonsentrasi dan kendaraannya juga prima.
“Trek ini menurut saya terlalu tajam, perlu adanya papan pengumuman. Selain itu, perlu adanya penerangan jalan dan rambu warning agar kejadian ini tidak terulang lagi. Bus Sriwijaya diduga tidak dapat menaiki tanjakan tajam sehingga mundur menabrak beton pembatas, kemudian terjun ke jurang setinggi 8 meter,” ujar Istiono.
Sebelumnya Dwi Fitria Rahmadi, anak perempuan dari salah satu korban kecelakaan maut Bus Sriwijaya yang terjun ke jurang di Liku Lematang Kota Pagaralam, memutuskan untuk menikah di depan jenazah ayahnya, Warsono (62).
Pernikahan Dwi dengan seorang lelaki bernama Rahmad Kasmantri berlangsung Rabu pagi (25/12/2019) di Dusun 1 Perajen RT 1, Kelurahan Mariana, Banyuasin I, Kabupaten Banyuasin, Sumsel.
“Awalnya akad nikah direncanakan, 29 Desember 2019. Namun karena kondisinya berkabung jadi kedua keluarga sepakat memajukan waktu akad hari ini, Rabu (25/12/2019),” kata besan alamarhum Warsono, Kasim usai prosesi akad nikah.
Dwi tampak tak bisa menyembunyikan air matanya saat prosesi akad karena jenazah Warsono berada dihadapannya saat prosesi akad. Begitupun kesedihan anggota keluarga yang lain.
Meski demikian Dwi mencoba tabah dan ikhlas melepas kepergian ayahnya, proses akad sendiri berjalan lancar dan warga langsung memakamkan jenazah Warsono di TPU Desa Perajen usai akad.
Selain Warsono, diketahui ada empat warga Desa Perajen lainnya yang menjadi korban kecelakaan maut Bus Sriwijaya pada Senin malam, yakni Ulul Azmi (15), Selvi (16), M. Ikbal (13) dan Amelia Sapira (13).
Kepala Desa Perajen Anhar mengatakan, keempat korban lainnya tersebut merupakan warganya yang bersekolah di salah satu pesantren di Bengkulu, Warsono dan keempatnya juga masih terikat dalam satu kekeluargaan.
“Dia (Warsono) itu ke Bengkulu ingin jemput cucunya (Akbar) dan yang lain karena tantenya (Dwi) akan menikah, tapi apadaya takdir berkata lain,” kata Anhar.
Kelima jenazah dikebumikan secara kolektif di lokasi yang sama atas kesepakatan keluarga. Anhar tidak menyangka Warsono dan kelima warganya menjadi korban kecelakaan Bus Sriwijaya, Warsono sendiri dikenal ramah, murah senyum dan baik selama hidupnya.
Sebagai ungkapan duka cita, Wakil Bupati Banyuasin Slamet datang langsung menjadi saksi pernikahan Dwi dan Rahmad. Ia juga menyampaikan duka cita dari Bupati Banyuasin Askolani kepada keluarga korban.
Sebelumnya Bus Sriwijaya Jenis Mitsubishi Fuso Plat No Polisi BD 7031 AU rute Bengkulu – Palembang terjun ke jurang di Liku Lematang Jalan Lintas Pagaralam – Lahat KM 9, Desa Plang Kenidai, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagaralam pada Senin malam (23/12/2019) pukul 23.15 WIB. Bus diduga tidak mampu menanjak sehingga mundur dengan kecepatan tinggi, lalu menabrak beton pembantas, kemudian terjun dari ketinggian 80 meter.
Bus tak mampu menanjak sehingga mundur dengan kecepatan tinggi lalu menabrak beton pembantas kemudian terjun dari ketinggian 80 meter, Liku Lematang memang dikenal cukup rawan karena kerap terjadi kecelakaan terutama saat jalur licin.
Data tim SAR terbaru hingga Rabu (25/12/2019) pukul 16.00 WIB, korban meninggal dunia tercatat 34 orang, terdiri dari 16 laki-laki dan 12 perempuan, serta korban selamat sebanyak 13 orang, sehingga total yang telah dievakuasi sebanyak 47 korban.
Sementara evakuasi korban kecelakaan maut Bus Sriwijaya di Sungai Lematang, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, hari kedua dihentikan sementara dengan jumlah korban, baik yang meninggal dunia maupun selamat, setidaknya 48 orang telah dievakuasi.
Kepala Subseksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Palembang Benteng Telau, Rabu, mengatakan bahwa hingga pukul 19.00 WIB korban meninggal sebanyak 35 orang dan selamat sebanyak 13 orang.
Tim SAR gabungan menemukan tujuh korban lagi dalam kondisi meninggal dunia pada hari kedua. Sebagian di antara mereka ditemukan di dalam bus dan sebagian lagi terbawa arus air. Mereka sudah dibawa ke RSUD Besemah Pagaralam.
Menurut Benteng, operasi pencarian hari ketiga akan pada hari Kamis (26/12/2019) pukul 07.00 WIB. Ia mengatakan bahwa tidak menutup kemungkinan korban akan bertambah mengingat data Polda Sumsel menyebut manifes penumpang Bus Sriwijaya sebanyak 54 orang. (net/lin)
Berikut 35 nama korban meninggal dunia yang teridentifikasi di RS Besemah Pagaralam:
- Kelvin Andeka (16) laki-laki, alamat Desa Kepahiyang Bengkulu
- Fadhil (10) laki-laki, alamat Desa Maryo Mulyo, Pondok Kota Bengkulu Tengah
- Feri Efrizal (34) laki-laki, alamat Perumahan Yasea Damai A1 Nomor 1 Sako Kenten Palembang
- Ulul, perempuan, alamat Perajen Kecamatan Banyuasin I, Sumsel
- Ayu Intan (9) perempuan, alamat Traman Jaya Muko-muko Bengkulu
- Efran Fadhil Akbar, laki-laki, alamat Kepahiyang Bengkulu
- M. Ikbal Prabowo, laki-laki, alamat Perajen Kecamatan Banyuasin I, Sumsel
- Metriani Andeka, laki-laki, alamat Kepahiyang Bengkulu
- Ali Jaya (53) laki-laki, alamat Jalan Gandaria, Bengkulu
- Ilyas (69) laki-laki, Ilyas, alamat Jalan Demang Lebar Daun, Palembang, Sumsel
- Jimmy Yuda Sanjaya, laki-laki alamat Empat Lawang, Sumsel
- Warsono (62) laki-laki, alamat Desa Perajen, Kabupaten Banyuasin, Sumsel
- Imron (59) laki-laki, alamat Jalan Enggano, Kelurahan Pasar Bengkulu
- Rosita (50) perempuan, alamat Jalan Sriwijaya
- Feri (48) laki-laki, alamat Belakang Pondok Kecamatan Batu Samban, Bengkulu
- Yasiroh, perempuan, alamat belum diketahui
- Farel (anak-anak) laki-laki, alamat belum diketahui
- Riski Saputra (16) laki-laki, alamat Kabupaten Muara Enim, Sumsel
- Sonia (17) perempuan, alamat Kabupaten Muara Enim
- Okti Karuswiati (35) perempuan, Jalan Kuala Lempuing Kecamatan Ratu Agung Kota Bengkulu
- Rahmat Hidayat, laki-laki, alamat Desa Air Kelinsar Kecamatan Ulu Musi, Kabupaten Empat Lawang, Sumsel
- Nanik, perempuan, Desa Air Kelinsar Kecamatan Ulu Musi Kabupaten Empat Lawang, Sumsel
- Amelia Sapira (13), perempuan, alamat Jalan Taman Siswa RT 04/01 Kecamatan IT I, Kota Palembang
- Dwi Sunaryo (56) laki-laki, alamat Bengkulu Tengah
- Rayhan Ghani (3) laki-laki, alamat Kecamatan Ulu Musi Kabupaten Empat Lawang, Sumsel
- Kristina Yowah (52) perempuan, alamat Desa Bukit Semidang Kagan, Bengkulu Tengah
- Raisa (56) perempuan, alamat Palembang
- Selvi Nurpeli (15), perempuan, alamat Desa Perajen, Kecamatan Banyuasin I, Kabupaten Banyuasin
- Asiah (61) perempuan, alamat Bengkulu
- Naila (10) perempuan, –
- Intan Purnama Sari (19) perempuan, alamat Muara Enim
- Indah Putri Utami (11) perempuan, alamat Pematang Gubernur
- Hesti (30) perempuan, alamat Bengkulu Tengah
- Fitri Afriyanti (40) perempuan, alamat Kebun Bunga, Kota Palembang
- Yuliana (56) perempuan, Inggano Pasar Bengkulu Kecamatan Sungai Serut.
Sebanyak 13 korban selamat yakni:
- Basarudin (43) alamat Desa Semarang Kecamatan Tanjung Serut, Kota Bengkulu
- Hepriadi (31) alamat Desa Salak Tiga Kecamatan Panorama Kota Bengkulu
- Hasanah (52) alamat Tanjung Suko Kecamatan Indralaya Kabupaten Ogan ilir, Sumsel
- Sukiyem (43) alamat Desa Lubuk Selandak Kecamatan Terambang Jaya Kota Prabumulih
- Aisyah Awaliah Putri (9) alamat Jl. Salak Kota Bengkulu
- Ariri (14) alamat Desa Perajin Kabupaten Banyuasin.
- Lukman (43) alamat Jalan Budi Utomo Kelurahan Sungai Hitam Kecamatan Muara Bangka Hulu Kota Bengkulu
- Aldi (18) alamat Desa Jejawi Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumsel
- Riduan (44) alamat Desa Kinono Sari Kelurahan Banjar Sari Kabuoaten Enggano Bengkulu Utara
- Darusalam (35) alamat Desa Sakatiga Kabupaten Ogan Ilir, Sumsel
- Riki (25) alamat Desa Kemang Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Empat Lawang.
- Haris Krisyanto (19) alamat Desa Alas Bangun Kecamatan Pinang Raya Bengkulu Utara
- Khadijah (68) alamat Perumnas Baru Blok A2 Kabupaten Bengkulu.
sumber: indopos.co.id