Perusahaan umum Penjaminan Kredit Indonesia (Perum Jamkrindo) menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) guna mengukuhkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap investasi pembiayaan piutang (Invoice Financing) dengan skema peer-to-peer lending di kantor Jamkrindo, Kemayoran, Jakarta Pusat, baru-baru ini.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Jamkrindo I. Rusdonobanu mengatakan, kolaborasi strategis ini bertujuan untuk memitigasi risiko gagal bayar serta merealisasikan manfaat hadirnya teknologi pada industri keuangan bagi para pemberi pinjaman atau lender dalam rangka memberdayakan untuk UMKM di Indonesia.
Bentuk kerja sama antara kedua institusi ini, sebut Rusdonobanu, adalah penjaminan atas transaksi pembiayaan piutang (invoice financing) untuk proyek atau pengadaan barang dan/atau jasa yang berada di wilayah Indonesia dengan jumlah maksimal Rp 2 miliar dan jangka waktu paling lama 12 bulan.
Jamkrindo sendiri merupakan perusahaan penjaminan kredit terdepan di Indonesia yang merupakan BUMN. Memiliki benang merah yang erat dengan Investree karena perusahaan ini mengambil fokus bisnis penjaminan kredit pada UMKM serta Koperasi. Pada praktiknya, Jamkrindo menjalankan aktivitasnya berdasarkan visi dan misi untuk mendukung perkembangan perekonomian nasional.
“Penandatanganan perjanjian kerjasama Jamkrindo dengan Investree merupakan salah satu bentuk dukungan terhadap perkembangan teknologi finansial, khususnya peer-to-peer lending di Indonesia. Kami menyadari bahwa teknologi finansial merupakan inovasi digital yang berpengaruh besar terhadap pertumbuhan sektor UMKM serta mampu memberikan dorongan finansial bagi masyarakat unbankable agar menjadi bankable di era serba modern ini, sehingga kami sangat antusias dapat berpartisipasi dalam hal ini,” ujarnya dalam rilisnya.
Selain terus mengembangkan produk penjaminan atas kredit yang disalurkan melalui teknologi finansial, Perum Jamkrindo menjadi satu-satunya Perusahaan Penjaminan Nasional yang ditunjuk untuk menjamin KUR yang bertujuan untuk mengembangkan UMKM serta Koperasi, juga sebagai Lembaga Penjaminan Sistem Resi Gudang.
Co-Founder & CEO Investree Adrian Gunadi mengatakan, “Kami senang dan menyambut baik kerjasama dengan perusahaan penjaminan terkemuka yaitu Perum Jamkrindo. Harapannya, kolaborasi ini mampu meningkatkan rasa percaya dan loyalitas masyarakat terhadap layanan teknologi finansial dan peer-to-peer lending sehingga Investree dapat leluasa mengembangkan inovasi untuk memberikan produk dan layanan terbaik dalam rangka mewujudkan inklusi keuangan yang nyata di Indonesia.”
“Membangun kepercayaan publik membutuhkan komitmen strategis. Selain melalui implementasi transparansi dan pemeliharaan produk dan layanan yang konsisten, dalam mencapai hal tersebut, kita juga perlu mengadakan sistem penjaminan. Tujuannya agar masyarakat merasa aman dan nyaman dalam melakukan investasi dan transaksi di Investree,” lanjut Adrian.
Hingga saat ini, rasio gagal bayar Investree masih berada di angka 0% dengan total penyaluran pinjaman sebesar Rp 258 miliar. “Sehubungan dengan hal tersebut, kami berkomitmen untuk terus mempertahankan pencapaian tersebut agar paparan risiko kredit Investree tetap pada parameter atau posisi yang baik,” imbuhnya.
Pihaknya berharap, jika komitmen tersebut terus terjaga, akan semakin banyak masyarakat yang teredukasi tentang teknologi finansial dan peer-to-peer lending, kemudian berinvestasi secara aktif di platform kami supaya individu dan UMKM yang terbantu semakin sejahtera. “Kami pun optimis bahwa kerjasama dengan Jamkrindo tidak akan terbatas pada produk ini saja, melainkan akan berkembang seiring dengan pertumbuhan tren dan model bisnis, salah satunya penyediaan sistem host-to-host agar proses menjadi lebih singkat dan mudah namun tetap aman,” tutupnya. (lin)