Sudirman Said, Juru bicara (Jubir) calon presiden (capres) Anies Baswedan menegaskan, pihaknya dalam koalisi untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024 tidak memiliki skenario tanpa kehadiran partai Keadilan Sejahtera (PKS).
semarak.co-Karena itu pula Sudirman pun membantah ada ketegangan PKS dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Koalisi Perubahan yang mengusung duet bakal capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Sudirman pun memastikan PKS akan tetap mendukung Anies di Pilpres 2024. Meskipun demikian, pihaknya saat ini tengah menunggu keputusan hasil rapat Majelis Syuro PKS soal dukungan ke Cak Imin sebagai cawapres pendamping Anies. Di mana akan digelar akhir pekan ini juga.
“Kita tidak punya skenario tanpa PKS, bahkan skenario kita itu sebetulnya ada PKS, ada Demokrat, ada tambahan PKB,” kata Sudirman di Sekber Koalisi Perubahan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (8/9/2023) dilansir muslimtrend.com, 2023-09-10,07:42 dari artikel asli cnnindonesia.com.
Di sisi lain, meski belum menyatakan dukungan ke Cak Imin, Sudirman menyebut komunikasi dengan PKS terus berjalan secara informal. PKS telah dilibatkan dalam proses pembicaraan mengenai pemenangan Anies.
Pernyataan itu disampaikan Sudirman sekaligus merespons ketidakhadiran PKS dalam rapat pemenangan antara NasDem dan PKB di NasDem Tower beberapa waktu lalu. Dia memastikan PKS akan tetap berada di dalam koalisi.
“Dalam hal ini PKS sudah ada di dalam koalisi yang tinggal memutuskan pencalonan Pak Muhaimin. Sebelum secara resmi PKS menyikapi atau memutuskan. Wajar kalau belum bisa bertemu. Tetap dalam pertemuan informal kita terus bersama sama,” kata dia.
Sudirman menambahkan bahwa PKS memiliki peran strategis dalam pemenangan Anies. Menurut dia, PKS memiliki basis pendukung yang kuat di Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten. PKS akan mewakili basis pendukung Anies dari kelompok islamis.
Posisi itu akan melengkapi NasDem dari kalangan nasionalis dan PKB yang kuat di Jawa Timur dan Jawa Tengah. “Jadi semuanya sangat penting dan kami punya harapan besar supaya tiga partai ini bisa terus bersama-sama,” kata Sudirman yang mantan Menteri ESDM era Presiden Jokowi.
NasDem dan PKB secara resmi telah mendeklarasikan Anies dan Muhaimin sebagai bakal capres dan cawapres Koalisi Perubahan. Namun, kedua partai belum melibatkan PKS meski partai tersebut menyatakan tetap mendukung Anies.
PKS saat ini masih menunggu hasil keputusan dari Majelis Syuro terkait dukungan mereka ke Cak Imin sebagai cawapres. Pada kesempatan itu, Sudirman menegaskan tak ada ketegangan antara PKS dan dua partai pendukung Anies, termasuk PKB.
Menurut Sudirman, posisi PKS saat ini tinggal menunggu hasil rapat Majelis Syuro yang mengukuhkan dukungan mereka ke Anies dan Cak Imin. Apalagi, rapat Majelis Syuro PKS juga tak mudah untuk digelar sebab harus mengumpulkan kader di seluruh Indonesia. Bukan hanya di Jakarta.
Terpisah, Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni juga meyakini PKS akan ikut mendukung pasangan Anies-Cak Imin. Dia juga meyakini PKB dan PKS akan segera bertemu. “Saya yakin seyakin-yakinnya bahwa PKS masih bersama dengan NasDem untuk mengusung dan memenangkan Anies Baswedan 2024,” kata Sahroni saat dihubungi, Jumat (8/9/2023).
Jadi kehadiran PKS sangat berarti bagi koalisi pengusung Capres-Cawapres Anies Baswedan dan Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. “Kalau ditanya PKS seberapa penting, sangat penting, karena semua partai sangat melengkapi,” ujar Sudirman di Markas Koalisi Perubahan, Brawijaya X, Jakarta Selatan, Jumat (8/9/2023).
Dijelaskan Sudirman Said, pentingnya kehadiran PKS bukan saja soal suara Islam, tetapi lebih kepada penguatan basis suara. “Dari segi kewilayahan kalau bicara jawa PKS sangat kuat di Jawa Barat, Banten, dan Jakarta. Sementara Nasdem, sangat kuat di luar Jawa,” katanya.
Sudirman menambahkan, sebelum bergabungnya PKB dan penunjukan Cak Imin sebagai cawapres, Koalisi Perubahan mengakui ada basis suara yang kurang untuk memaksimalkan langkah pemenangan Anies. Kekurangan itu, masih kata Sudirman, kemudian dijawab dengan bergabungnya PKB.
“Selama ini kita lemah di Jawa Timur dan Jawa Tengah, ternyata Allah memberi jalan hadirnya PKB yang kuat di dua wilayah itu,” pungkas Sudirman dilansir dilansir muslimtrend.com, 2023-09-09,10:22 dari artikel asli rmol.
Terbaru diberitakan, Partai Nasdem bersama PKB menggelar rapat pleno dan konsolidasi dalam pemenangan pasangan Anies Rasyid Baswedan dan Abdul Muhaimin Iskandar (AMIN). Rapat menghasilkan 4 keputusan. Pertama adalah disepakatinya nama Koalisi Perubahan dalam pengusungan pasangan Anies-Muhaimin.
“Ada beberapa hal yang malam ini kami putuskan bersama Partai Nasdem terkait banyak hal. Pertama, yang pasti nama koalisi dari pasangan Anies Baswedan dan Gus Muhaimin adalah Koalisi Perubahan,” ujar Sekretaris Jenderal PKB, M Hasanuddin Wahid di Kantor DPP PKB, Jakarta, Rabu malam (13/9/2023).
Kedua, lanjut Hasanuddin merinci, PKB dan Partai NasDem sepakat untuk membentuk tim pemenangan yang disebut Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies-Muhaimin. Tujuannya memenangkan pasangan yang diusung Koalisi Perubahan.
“Itulah Timnas Pemenangan AMIN inilah yang akan jadi tulang punggung buat kerja-kerja meraih dan mengetuk dukungan rakyat Indonesia, seluruh Indonesia. Baik hati dan pikirannya agar sukarela memenangkan pasangan AMIN,” ujar Hasanuddin dilansir laman berita msn.com dari republika.co.id.
Keputusan ketiga, Partai Nasdem dan PKB akan segera memenuhi berkas-berkas untuk mendaftarkan Anies-Muhaimin sebagai bakal calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Terakhir, mereka akan membentuk tim hukum untuk mengawal proses hingga penyelesaian sengketa pemilihan umum (Pemilu) 2024. “Kedua partai atau beberapa personal untuk membentuk tim hukum. Karena sampai hari ini, sampai malam ini sudah ada 1.000 pengacara yang mendaftar untuk menjadi tim hukum pasangan Anies-Muhaimin ini,” ujar Sekjen Partai Nasdem Hermawi Taslim.
Sementara itu, Timnas Pemenangan AMIN akan diisi berbagai tokoh dari partai politik, profesional, generasi muda, hingga organisasi masyarakat dan keagamaan. Adapun tim tersebut akan diketuai satu sosok yang dapat memastikan kemenangan Anies-Muhaimin pada Pilpres 2024.
Tim pemenangan tersebut juga dipastikan akan mengajak PKS jika sudah memutuskan mengusung Anies-Muhaimin. Namun hingga saat ini, Partai NasDem dan PKB masih menunggu terlebih dahulu hasil rapat Majelis Syura PKS.
“Akan dilengkapi struktur jangan lupa sehingga ini memang mencerminkan kebersamaan, karena ke depan memang cita-cita terbesar dari koalisi ini adalah untuk perubahan dalam rangka menggelar keadilan untuk seluruh rakyat Indonesia,” ujar Wakil Ketua Umum PKB, Muhammad Hanif Dhakiri. (net/mus/net/rep/smr)