IDI Medan Sebut Dokter Suntik Vaksin Kosong ke Siswa SD Wahidin Masuk Pelanggaran Berat

Tangkapan layar video yang viral terkait pemberian vaksin kosong pada anak SD sekolah Wahidin Medan. Foto: internet

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Medan Sumatera Utara (Sumut) mengatakan tindakan dokter berinisial G menyuntikkan vaksin kosong kepada pelajar SD di sekolah Wahidin Medan saat vaksinasi Covid-19 anak usia 6-11 tahun merupakan pelanggaran berat.

semarak.co-Dokter yang belakangan diketahui bernama Gita tersebut akan dipanggil IDI untuk selanjutnya mendapatkan pembinaan. Ketua IDI Medan dr Wijaya memastikan tindakan menyuntikkan vaksin kosong tersebut bukan merupakan tindakan berbahaya. Apalagi sampai berakibat fatal kepada penerima vaksin.

Bacaan Lainnya

“Selaku organisasi profesi kedokteran kita akan melakukan pembinaan secara internal. Tidak berbahaya karena tidak ada zat berbahaya yang masuk ke tubuh anak. Itu vaksin kosong, artinya tidak ada zat berbahaya masuk ke tubuh si anak tersebut,” kata dr Wijaya di Mapolres Belawan, Sabtu (22/1/2022) seperti dilansir sumut.inews.id/Minggu,Januari 2022 – 16:10:00 WIB.

Masih diselidiki viral dugaan vaksinator menyuntikkan vaksin kosong kepada siswa SD di Medan. Rupanya, vaksinasi pelajar itu program Polres Pelabuhan Belawan. Pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Medan sudah berkoordinasi dengan Polres Belawan. Saat ini sedang dilakukan investigasi kasus dugaan suntik vaksin kosong siswa SD di Medan.

“Tentunya terkait viral, benar bahwa pada saat itu hari Senin 17 Januari 2022, penyelenggaraan vaksinasi anak SD Kecamatan Medan Labuhan yang diselenggarakan Polres Belawan,” ujar Kadinkes Medan dr Taufik Ririansyah kepada wartawan, Jumat, 21 Januari seperti dilansir voi.id/21 Jan 2022 13:35 WIB.

“Kejadiannya yang sebenernya kita tidak mengetahui dengan pasti, karena masih dalam penyelidikan. Tentunya hal ini sangat kita sayangkan apabila benar karena kita di tengah menciptakan herd immunity agar kita semua kebal terhadap virus ini,” sambungnya.

Dari koordinasi dengan Polres Belawan, diketahui ada dua siswa SD diduga disuntik dengan vaksin kosong. Namun, Dinkes Pemko Medan menyerahkan penyelidikan ke kepolisian. “Hasil dari koordinasi kita dengan polres, diduga hasil dari video viral tersebut, ada dua anak. Kemungkinan ada dua anak, yang lainnya masih sesuai prosedur,” imbuh Taufik.

Diberitakan sebelumnya, Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Faisal Rahmad Husein Simatupang mengatakan, peristiwa itu terjadi di SD Wahidin, Kecamatan Medan Labuhan. “Jadi setelah kita selidiki ternyata video itu, berada di SD Wahidin, pada saat melaksanakan vaksinasi anak usia 6 sampai 11 tahun,” ujar AKBP Faisal kepada wartawan, Kamis, 20 Januari 2022.

AKBP Faisal mengatakan, pihaknya sudah memeriksa sejumlah orang termasuk nakes yang menjadi vaksinator dalam kegiatan tersebut. Tapi Faisal tidak menyebut kapan kegiatan vaksinasi tersebut. “Kita sedang melakukan pemeriksaan, jadi pada kasusnya. Itu sudah menjalani pemeriksaaan, nanti hasilnya kita beritahu,” kelitnya.

Menurutnya, vaksinator tersebut berasal dari salah satu rumah sakit di Kota Medan. Sementara dari video yang beredar, vaksinator tidak memasukkan cairan vaksin ke tabung suntik. Dia langsung menancapkan jarum suntiknya ke pelajar SD itu. Dalam video memperlihatkan bocah perempuan duduk saat hendak divaksin.

Perempuan yang menjadi vaksinator vaksin terlihat sedang membuka jarum suntik dari kemasannya. Dari video yang dilihat, Kamis 20 Januari, terdengar suara yang diduga berasal dari vaksinator berkerudung mengambil tisu dan meletakkannya di lengan murid SD yang disuntik tadi.

Dia juga sempat mengajak murid SD berkaca mata itu bicara tersebut. Terdengar, dia menanyakan cita-cita bocah itu untuk mengalihkan rasa takutnya. Sementara itu dikutip dari medan.kompas.com/read – 21/01/2022, 14:59 WIB/viralnya video anak SD di Belawan, Medan terima vaksin kosong bermula dari tidak ada efek samping atau gejala setelah dua hari disuntik. Video ini diunggah orangtua anak tersebut.

Menurut Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi, vaksinasi anak di salah satu SD di Belawan itu dilakukan pada Senin (17/1/2022) dengan jumlah peserta 500 anak berusia 6-11 tahun. “Dalam prosesnya, ada orangtua anak di video viral itu yang memvideokannya,” terang Kombes Hadi.

Kemudian setelah 2 hari sejak divaksin tak ditemukan ada gejala. “Orangtua anak berkaca pada dua anaknya yang lain, yang menunjukkan gejala setelah vaksinasi sebelumnya,” kata Hadi menerima laporan saat ditemui di ruangannya, pada Jumat pagi (21/1/2022).

Gejala atau efek samping vaksin yang dimaksud adalah adanya sedikit bengkak di bagian lengan tangan dan gejala vaksin pada umumnya. Hadi mengatakan, video saat anaknya disuntik kemudian ditunjukkan kepada keluarganya. Setelah melihat video tersebut, pihak keluarganya mengatakan bahwa ada kemungkinan vaksin yang digunakan kosong.

Kemudian video tersebut diunggah ke sosial media dan menjadi viral. Hadi menambahkan, Polda Sumut dan Polres Pelabuhan Belawan telah memeriksa pihak-pihak yang ada dalam kegiatan vaksinasi tersebut, terutama tenaga vaksinator. Ada dua tim vaksinator dalam kegiatan vaksinasi ini, masing-masing terdiri dari delapan orang.

Dari pemeriksaan, diketahui bahwa perawat bertugas mengisi suntikan dengan dosis vaksin yang telah ditentukan dan dokter bertugas menyuntikkan vaksin itu ke anak. “Sudah diminta keterangan 3 orang, dua orang tenaga medis dan orangtua. Yakni dr TGA, perawat berinisial W, dan orangtua anak berinisial K,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, sebuah video viral memperlihatkan sebuah kegiatan vaksinasi anak. Terlihat petugas vaksinator itu mengajak bicara anak yang divaksin tentang cita-citanya. Si anak tersebut menjawab dengan suara pelan. Terlihat dia membuka bungkus yang berisi suntikan.

Sambil terus berbicara, petugas itu langsung menyuntik lengan anak tersebut. Suntikan itu diduga kosong. Kasus bermula dari viralnya video yang menunjukkan seorang siswa SD disuntik vaksin kosong di SD Dr Wahidin, Medan Labuhan, Medan.

Dalam video tersebut terlihat suntikan yang dipegang vaksinator yang mengenakan pakaian berwarna maroon dan rompi hijau hitamterlihat kosong. “Mohon dilaporkan dan diviralkan, orang yang sama, dan semua anak disuntik kosong oleh manusia ini. Jahat sekali,” demikian narasi dalam video yang dilihat detikcom.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkap telah mengantongi identitas vaksinator ke siswa SD di Medan. Vaksinator itu merupakan seorang dokter berinisial G. Menkes pun sudah mengantongi identitas dokter itu. Dia memastikan akan menindak vaksinator tersebut sesuai aturan berlaku. Ia mewanti-wanti vaksinator lainnya tak berbuat serupa.

“Saya bilang yang itu sih harusnya nanti kita proses secara resmi. Tapi itu juga imbauan buat teman-teman yang lain, tolong jangan begitu, deh,” ujar Menkes Budi saat ditemui di sela peninjauan vaksinasi jimpitan plus di SD Muhammadiyah Jogodayoh, Kapanewon Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, Jumat (21/1/2022).

Budi menyesalkan perbuatan vaksinator tersebut. Dia menyinggung vaksinasi yang dilakukan ini sifatnya untuk kemanusiaan. “Duh, aku bilang ini kan vaksinasi, kita kerja bukan hanya untuk diri kita, tapi urusannya kemanusiaan. Ya harus ngertilah suatu saat kita akan mati, nanti ditanya sama Yang di Atas, pertanggung jawabannya gimana,” sindir Menkes.

Setelah terungkap, dokter G menyampaikan permintaan maaf atas ulahnya yang menyuntikkan vaksin kosong pada seorang siswa SD di Medan. “Saya mohon maaf atas kesilapan yang saya buat ini,” kata dokter G di Mapolres Belawan, Jumat (21/1/2022).

Ditreskrimum Polda Sumut Kombes Tatan Dirsan Atmaja mengatakan peristiwa viral itu terjadi pada 17 Januari 2022 saat digelar vaksinasi di Dr Sutomo Medan. Saat itu ada 500 anak yang dijadwalkan akan disuntik. Tatan mengatakan pihaknya masih memproses hal ini.

Dia menyebut pihaknya berkoordinasi dengan pihak Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk menyelesaikan kasus ini. “Ini tetap berproses, kami menindaklanjuti dari video viral yang beredar,” tutur seperti dikutip detik.com. (net/dtc/kpc/cnn/smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *