GP Atau PS adalah “Boneka” Setia Jkw

Asyari Usman wartawan senior, mantan wartawan BBC / Foto: linkedin.com di porosnews.com

Oleh Asyari Usman *)

semarak.co-Presiden Jkw makin gelisah. Kedua boneka yg dia siapkan, GP & PS, tdk akan menang pilpres 2024. Jkw sadar survei yg menempatkan PS di urutan teratas & GP di posisi kedua tak bisa dipercaya. Artinya, Jkw pun mulai menggunakan nalar sehatnya.

Bacaan Lainnya

Spt kita semua yg tak percaya pada survei yg mengunggulkan PS & GP. Jkw tampaknya mengakui PS & GP sulit menang. ABW tdk mungkin dikalahkan. Bahkan sblm pun mantan gubernur DKI itu berpasangan dgn Muhaimin Iskandar alias Gus Imin.

Kegelisahan Jkw melihat kerentanan PS dan GP mendorong munculnya wacana untuk memasangkan saja kedua capres boneka ini. Dgn begitu, Jkw merasa pasti menang. Dan menang satu putaran. Namun, mungkinkah itu terjadi? Benarkah kedua calon boneka itu bisa mengalahkan pasangan Anies-Cak Imin (Amin)?

Memasang PS dan GP Insya Allah tdk akan memenuhi hasrat kekuasaan Jkw. PS-GP atau GP-PS adalah kartu mati. Sebab, rakyat sdh sejak lama tahu bahwa keduanya sepenuhnya boneka Jkw. Boneka Jkw berarti boneka oligarki taipan bangsat.

Rakyat tdk akan pernah percaya kepada PS maupun GP. PS sdh berkhianat. Dia tinggalkan begitu saja pendukungnya yg berdarah-darah membela dia. Itu dia lakukan demi kenyamanan dirinya sendiri dan demi mengikuti apa kata adiknya Hasyim Djojohadikusumo.

Dan berbicara ttg Hasyim, dia ini adalah pengusaha yg mencari keuntungan di balik bergabungnya PS ke kabinet Jkw. Bahkan, ada cerita bahwa Hasyim itu tdk ingin PS menang di pilpres 2019. Krn dia melihat PS akan mendekat dan didominasi umat Islam kalau menang waktu itu.

Skrg ini, Hasyim berjuang keras agar PS menang pilpres 2024. Dia merasa inilah momen yg cocok untuk kepentingan bisnisnya. Hasyim punya banyak lahan yg akan dipakai IKN. Dia akan meraup keuntungan superbesar di IKN.

Selain keuntungan material di IKN jika PS menang, Hasyim pun merasa senang krn umat Islam masih akan bisa ditindas di bawah kekuasaan abangnya itu. Ini yg diinginkan oleh Hasyim. Di atas itu semua, Jkw akan menggunakan PS sbg tempat berlindung.

Jkw dan keluarganya diduga kuat terlibat dlm berbagai penyalahgunaan kekuasaan dan korupsi. Indikasi ttg ini sangat kuat. Secara psikologis, Jkw menunjukkan keresahan kalau kelak dia turun dan penggantinya bukan salah satu boneka.

Krn itu, Jkw juga berusaha agar GP bisa menang. GP dipastikan akan melindungi Jkw dan keluarganya. Ingat, ketika aktivis antikorupsi, Dr Ubedillah Badrun melaporkan dugaan korupsi Kaesang Pangarep (anak Jkw) ke KPK, laporan ini tdk dibantah oleh pihak mana pun.

Tapi, hingga kini tdk ditindaklanjuti oleh KPK. Kembali ke GP, sebetulnya dia adalah boneka favorit Jkw. Dibina & dimentori sejak lama. Tapi akhirnya dirampas oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Kontrol atas GP diambil alih sepenuhnya berada di tangan Mega.

Akan tetapi, GP tetap lebih suka menjadi boneka Jkw, bukan boneka Mega. GP lebih memilih tunduk pada Jkw sebab koneksinya dgn oligarki taipan sangat kuat. GP tahu dia perlu oligarki. Krn itu, mau GP atau PS yg menjadi presiden maka Jkwlah yg mengendalikan mereka.

Persoalannya, apakah GP atau PS bisa menang? Tanda-tanda alam tdk ada di pihak mereka. Dan secara faktual & elektoral, ABW memiliki relevansi & frekuensi yg lebih pas dgn tuntutan perubahan.

London, 6 Oktober 2023

*) Jurnalis Senior Freedom News

 

sumber: eramuslim.com di salah satu WAGroup

Pos terkait