Oleh Hamka Suyana *)
semarak.co-Secara konstitusional, Prabowo Subianto-Gibran Raka Buming Raka sudah mengantongi tiket dari KPU berupa penetapan Capres-Cawapres Terpilih yang berfungsi sebagai kelengkapan persyaratan administratif untuk dilantik menjadi presiden dan wakil presiden.
Karenanya, berdasarkan aturan konstitusi tersebut, logika umum beranggapan dan meyakini Prabowo Subianto “dipastikan” akan dilantik menjadi Presiden pada tanggal 20 Oktober 2024. Benarkah Prabowo Subianto dipastikan akan menjadi presiden?
Jawabnya, “Bisa ya, tetapi bisa tidak!” Tergantung campur tangan Allah. Karena berdasarkan QS Ali Imran ayat 26, yang memberikan kekuasaan dan mencabut kekuasaan adalah Allah. Bukan hasil tipu daya manusia yang sedang berkuasa.
Bisa ya, Prabowo Subianto menjadi presiden, apabila persekongkolan merebut kekuasaan, jabatan presiden dengan cara curang dibiarkan Allah tanpa diberi hukuman. Namun, kemungkinan besar tidak, karena proses mendapatkan legalitas konstitusi dari KPU terbukti dilakukan dengan tipu daya.
Padahal Allah sudah menegaskan pada ayat 54, Surat Ali Imran, bagi yang melakukan tipu daya akan dibalas Allah dengan tipu daya pula. Ayat ini sebagai pratanda Qurani, diprakirakan ambisius Prabowo Subianto yang gandrung jabatan presiden akan berakhir.
Seperti nasibnya pada Pilpres 2014 dan Pilpres 2019. Bahkan lebih mengenaskan. Rencana manusia yang belum terlaksana masih menjadi rahasia Allah. Termasuk siapa yang akan ditakdirkan Allah memimpin Indonesia, benar-benar masih menjadi rahasia Allah.
Meskipun Prabowo Subianto dinyatakan sebagai Presiden Terpilih, dan karenanya sudah mempersiapkan segala sesuatunya untuk menyambut jabatan presiden yang akan diterima, walaupun tidak ada yang berani memastikan rencana manusia akan sama dengan rencana Allah.
Siapa yang akan ditetapkan Allah menjadi Presiden RI, termasuk dalam katagori Takdir Muallaq. Yaitu takdir yang akan terjadi berdasarkan pilihan atau usaha masing-masing capres melalui aktivasi Alam Bawah Sadar.
Bagi Capres yang alam bawah sadarnya sudah berisi file Calon Takdir Muallaq jabatan presiden, dialah yang akan menjadi presiden, meskipun perjalanan spiritual menyusuri lorong proses Pilpres dihambat, dicegat, bahkan digagalkan oleh sekelompok manusia.
Sebaliknya, bagi Capres yang alam bawah sadarnya “kosong” file takdir Muallaq jabatan presiden, meskipun dibantu habis-habisan oleh faktor eksternal (dana besar dan kekuasaan yang kuat) pada akhirnya akan berujung pada kegagalan. Memang, ketika file Calon Takdir Muallaq jabatan presiden masih tersimpan pada alam bawah sadar para capres, masih menjadi rahasia Allah.
Tidak ada manusia yang mampu membacanya. Namun setelah isi alam bawah sadar diungkapkan oleh yang bersangkutan melalui ucapan, sikap, respons tubuh yang menunjukkan pantulan suara hati nurani, barulah bisa ditangkap dan bisa dibaca sebagai kemunculan pratanda dari alam bawah sadar sang capres.
Ciri-ciri menonjol bagi Capres yang alam bawah sadarnya sudah berisi file calon Takdir Muallaq jabatan presiden apabila membicarakan permasalahan bangsa, mampu menjelaskan secara detail dan penuh penghayatan tentang permasalahan yang terjadi, penyebab munculnya masalah, dan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah.
Seolah-olah ia sudah memikul tanggung jawab untuk menyelesaikan masalah. Itulah yang disebut “Tekad Unggulan, Tiket Untuk Menang”. Bagi Capres yang alam bawah sadarnya sudah memiliki “Tekad Unggulan”, maka secara alamiah dan ilahiah, ia akan diperjalankan Allah menuju jabatan presiden yang diperebutkan.
Apakah Presiden Terpilih Prabowo Subianto memiliki kriteria seperti yang disebutkan di atas? Sepanjang pengamatan saya sebagai pengamat kemunculan pratanda sejak dari Pilpres 2014, Pilpres 2019, hingga Pilpres 2024, tidak pernah terlontar kalimat yang muncul dari alam perasaan Prabowo Subianto yang punya bobot “Tekad Unggulan”.
Itu artinya, alam bawah sadarnya “kosong” file calon Takdir Muallaq jabatan presiden. Bukti bahwa alam bawah sadarnya “kosong” file calon Takdir Muallaq jabatan presiden, bisa dilihat rekam jejak tiga kali masa kampanye Pilpres.
Pada Pilpres 2014 jargon Capres Prabowo Subianto adalah menjadikan Indonesia sebagai macan Asia. Tapi tidak pernah dijabarkan kisi-kisi maupun deskripsi serta aksi konkret cara meraih predikat tersebut. Jargon yang digaungkan hanya sebatas janji politik, bukan katagori Tekad Unggulan.
Dapat disimpulkan bahwa Prabowo Subianto gagal menjadi presiden pada Pilpres 2014 karena alam bawah sadarnya kosong Tekad Unggulan. Kasus serupa terjadi kembali pada Pilpres 2019. Capres Prabowo Subianto tidak pernah menyampaikan program unggulan yang detail tentang tanggung jawab presiden.
Namun ketika menyampaikan tentang sumber daya alam Indonesia yang melimpah, ia sangat bersemangat. Orasinya berapi-api seperti yang terjadi pada kampanye di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta. Orasinya menggelegar dengan ekspresi marah besar ketika mengatakan, “Saya tidak terima sumber daya alam Indonesia dicuri dan dikuasai asing”.
Meskipun orasi yang disampaikan sangat bersemangat dengan emosional meledak-ledak hingga gebrak-gebrak meja podium, tetapi hanya sebatas orasi tanpa visi dan aksi serta nihil realisasi. Hal itu sebagai kemunculan pratanda bahwa alam bawah sadarnya “kosong Tekad Unggulan” jabatan presiden. Akibatnya, ia gagal lagi.
Pilpres 2024 Prabowo Subianto ikut kontestasi lagi dengan performa lebih percaya diri karena merasa didukung oleh 2 presiden yang menjabat 2 periode yaitu mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden Joko Widodo.
Sebagai pengamat kemunculan pratanda, saya lebih intens mengamati kegiatan Prabowo Subianto sejak pra pencapresan hingga hari terakhir masa kampanye Pilpres. Dalam catatan kemunculan pratanda, ada 2 hal penting yang selalu dilakukan Prabowo Subianto setiap menghadiri kampanye terbuka.
Yaitu menyampaikan janji politik akan melaksanakan program makan siang gratis bagi anak Indonesia. Selain itu, ia selalu mempertontonkan aksi joged gemoy. Kedua hal yang disampaikan di atas bukan katagori berbobot “Tekad Unggulan”.
Kesimpulan hasil pengamatan kemunculan pratanda pada kontestasi Pilpres 2024, alam bawah sadar Prabowo Subianto “kosong” file Calon Takdir Muallaq jabatan presiden. Itu artinya, ia berpotensi besar akan gagal lagi.
Tentang kemunculan pratanda dari alam bawah sadar Prabowo Subianto akan gagal lagi meraih jabatan presiden, sudah saya tulis dan sebarkan sebanyak belasan judul narasi. Menurut teori fisika kuantum menyebutkan bahwa hati manusia adalah magnet dahsyat yang akan menarik sesuatu atau benda dari alam semesta yang satu sifat dengannya.
Jika teori fisika kuantum dikaitkan dengan kontestasi politik Pilpres, maka bagi Capres Prabowo Subianto yang berpratanda akan gagal meraih jabatan presiden, secara otomatis mendapatkan pendamping Cawapres penyokong kegagalan, yaitu Gibran Raka Buming Raka.
Seiring perjalanan waktu menunggu momentum pelantikan, satu per satu Allah buka aib Gibran, bahwa pada alam bawah sadarnya kosong melompong jiwa kepemimpinan sebagai modal dasar akan memimpin bangsa besar. Aib Gibran yang sudah dibuka Allah antara lain:
- Ketika masih menjabat sebagai Walikota Solo, ruang kerjanya dipenuhi mainan anak-anak. Itu sebagai pratanda isi alam bawah sadarnya bersifat kekanak-kanakan yang menganggap bermain adalah kebutuhan jiwanya.
- Beredar berita viral bahwa dia pengguna narkoba.
- Yang paling heboh dan menjadi tranding topic di semua platform media online adalah terkuaknya jejak digital akun Fufufafa milik Gibran yang berisi hinaan terhadap Prabowo Subianto dan keluarganya.
Andaikata Gibran ditolak alam dan Allah sehingga gagal menjadi wakil presiden, Prabowo Subianto pun akan bernasib sama. Analoginya seperti kendaraan roda dua. Apabila salah satu rodanya mengalami rusak berat, dipastikan kendaraan akan mogok. Gibran gagal menjadi wakil presiden, Prabowo Subianto pun akan gagal menjadi presiden. Wallahu a’lam bishshowab
Taman Sasyuik; Jumat, 13-9-2024
*) Pengamat Kemunculan Pratanda