Presiden Direktur & CEO Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja mengatakan, pertumbuhan atas dana murah yang dihasilkan dari tabungan maupun giro ditambah dengan perolehan dana deposito menjadi salah satu katalis positif bagi kinerja dana pihak ketiga perseroan. Komposisi simpanan nasabah terdiri dari 60% pada portfolio deposito, 24% pada giro serta 16% pada tabungan.
“Pertumbuhan dana pihak ketiga tidak lepas dari kualitas yang dijaga dengan fokus utama pada Current Account Saving Account (CASA). Upaya untuk menggenjot pertumbuhan CASA yang positif terus dilakukan melalui peningkatan kualitas produk dan layanan serta mengembangkan program-program yang dapat memberikan nilai tambah serta sesuai dengan kebutuhan nasabah” ujar Presiden Direktur & CEO Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja di Jakarta, Selasa (7/2).
Menutup tahun 2016, ia sebutkan, kenaikan total aset Bank OCBC NISP menembus 15% (yoy) dari Rp120,5 triliun pada akhir tahun 2015 menjadi Rp138,2 triliun. Kenaikan total aset ini didorong oleh pertumbuhan kredit yang mencapai 9% (yoy) dari Rp 85,9 triliun pada akhir tahun 2015 menjadi Rp93,4 triliun pada akhir tahun 2016.
“Pertumbuhan kinerja yang baik di tahun 2016, ditunjang dengan usaha Bank OCBC NISP menawarkan berbagai solusi finansial yang ditujukan untuk nasabah perorangan seperti produk Wealth Management dengan ragam yang luas maupun korporasi seperti Cash Management” ujar Parwati.
Selain itu, lanjut dia, Bank OCBC NISP menjaga kualitas kreditnya dengan mencatatkan rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) grosssebesar 1,9% dan nett sebesar 0,8%. Rasio-rasio keuangan utama lainnya juga berada pada kisaran positif dan level yang sehat. “Insiatif pemerintah dalam meningkatkan perekonomian Indonesia membuat kami optimis di tahun 2017. Bank OCBC NISP akan terus melakukan inovasi produk dan layanan keuangan sebagai pilar pertumbuhan bank” tambahnya. (wiy)