Kasus Tabrakan Maut di Gerbang Tol Ciawi, Menteri PU Dody Soroti Kasus Truk ODOL

Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodomengecek kondisi Gerbang Tol Ciawi 2 Bogor,

Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodomengecek kondisi Gerbang Tol Ciawi 2 Bogor, setelah terjadinya kecelakaan lalu lintas yang melibatkan 6 kendaraan dan menelan 8 orang korban jiwa dan 11 orang terluka  pada Selasa (4/2/2025).

Semarak.co – “Tim dari Kementerian PU dan Jasa Marga sudah bergerak cepat. Tadi kami juga sudah berdiskusi dengan Korlantas Kepolisian yang sedang mengerjakan olah TKP, dan salah satu penyebab utamanya adalah truk ODOL (Over Dimension dan Over Load),” kata Dody Sumber dirilis humas usai acara melalui WAGrup MITRA KEMENTERIAN ATR/BPN, Kamis (6/2/2025).

Bacaan Lainnya

Dody mengatakan, permasalahan terkait ODOL ini merupakan suatu permasalahan  dilematis dan kompleks. Menurutnya, permasalahan ini tidak hanya menjadi tanggung jawab Kementerian PU dan Kementerian Perhubungan saja, tetapi juga dengan institusi terkait lainnya, termasuk di bidang ekonomi.

“Kalau kita melarang nanti ada masalah di inflasi atau kenaikan biaya logistik. Tetapi, kalau kita biarkan seperti ini akan ada berbagai resiko seperti kerusakan jalan, bahkan kecelakaan yang menyebabkan kehilangan nyawa,” ujarnya.

Dari segi kerusakan jalan misalnya, biaya preservasi yang dianggarkan setahun sebanyak 5 kali, tetapi karena ODOL jadi ada penambahan biaya. Begitu pun dengan jalan nasional, kita juga mengalami hal yang sama.

Saat ini, Pemerintah dan institusi terkait memang sedang duduk bersama untuk mencari titik keseimbangannya. Diharapkan, ODOL dapat berkurang tetapi di sisi lain biaya-biaya tidak perlu naik tinggi, inflasi terjaga, dan biaya preservasi jalan juga tidak mengalami kenaikan.

Terkait teknis konstruksi, Kementerian PU dan Jasa Marga selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) tengah menunggu hasil olah TKP dari Korlantas Kepolisian dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Kementerian Perhubungan.

“Saat ini sedang proses olah TKP. Nanti, dari Korlantas dan KNKT akan memberikan judgement yang lebih bagus dari sisi teknis perjalanan di jalan tol. Seharusnya (dari sisi konstruksi) tidak ada masalah karena jalan tol ini sudah beroperasi bertahun-tahun,” kata dia.

Namun, berdasarkan data dari Weight in Motion yang telah dipasang Jasa Marga, dapat dipastikan (penyebabnya) karena ODOL.

“Terkait jalur darurat, kami menunggu Korlantas dan KNKT untuk memberikan saran dan rekomendasi kepada kami, karena Kementerian PU juga tidak bisa langsung membuat jalur darurat tanpa ada arahan dan rekomendasi teknis,” jelas Menteri Dody.

Sebagai bentuk evaluasi dan tindak lanjut, Kementerian PU bersama dengan Jasa Marga dan Kepolisian terkait melakukan penutupan 4 Gerbang Tol, dan hanya memfungsionalkan 4 Gerbang Tol lainnya.

Kementerian PU dan Jasa Marga juga tengah melakukan upaya pelebaran jalan tol untuk memperlancar arus lalu lintas.

“Sebenarnya ini merupakan salah satu bagian dari kesiapan kami untuk mensupport layanan Mudik Lebaran  2025 dalam beberapa waktu ke depan. Saat ini Jasa Marga sudah melakukan pelebaran jalan, sehingga harapannya dapat kita jaga bersama dan pada saat Mudik Lebaran dapat fungsional,” tandas Menteri Dody.

Pos terkait