Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) mendorong dana zakat, infak, dan sedekah dapat berdampak pada pemulihan perekonomian keluarga kelompok asnaf atau penerima zakat. Poin utama dari konferensi ini ialah faktor inovasi agar pengelolaan zakat benar-benar bisa berdampak pada pemulihan perekonomian kelompok asnaf.
semarak.co-Hal itu disampaikan Deputi I BAZNAS RI M. Arifin Purwakananta saat menghadiri dan menjadi salah satu pemapar Inovasi Tadbir Urus Zakat dalam Merapatkan Kesenjangan Sosioekonomi Ummah di Persidangan Antarabangsa Zakat Pulau Pinang (Zapicon 2024) Universitas Sains Malaysia, Jumat (16/2/2024).
Acara ini, lanjut Arifin, diharapkan dapat menguatkan peran zakat dalam menjembatani gap sosial ekonomi di masyarakat, hal tersebut sejalan dengan keinginan pemerintah untuk membangun masyarakat yang adil dan beradab tanpa melupakan dimensi spiritual.
Terdapat dua sidang pleno yang mengangkat tema konferensi. Untuk Sidang Pleno ke-1, pemateri melibatkan para peneliti dan praktisi zakat tingkat nasional. Sedangkan untuk sidang pleno ke-2 menghadirkan pemaparan dari gabungan peneliti dan pengelola zakat dari Malaysia, Thailand, dan Indonesia.
Keynote speaker dalam acara tersebut yaitu diisi oleh Perdana Menteri Malaysia, Dato Anwar Ibrahim. Dikatakan olehnya, zakat adalah institusi unggul dalam membina kekuatan ekonomi yang juga berfokus soal kesenjangan kemiskinan sosial ekonomi.
Penting dalam memahami zakat yang dikupas Syeikh Yusuf Abdullah al-Qaradawi, zakat tidak bisa dilihat dari institusi biasa sebab kejam sekali bagi orang yang mengurus zakat tapi berkhianat, karena institusi ini terlalu penting dalam membina umat.
“Bayangkan peperangan diisytiharkan bagi orang yang mengaku beriman kemudian solat tapi enggan membayar zakat,” ucap Syeikh Yusuf dirilis humas Baznas usai acara melalui WAGroup Baznas Media Center (BMC), Senin (19/2/2024).
Hadir dalam sesi tersebut, Profesor Madya Dr. Mohd Sukki bin Othman, Pensyarah Kanan University Putra Malaysia; Dr. Wisoot (Tobrani) bin Lateh, Imam Besar Masjid Ban Nuea Thailand; Tuan Haji Hardifadhilah bin Haji Mohd Salleh, Pemangku Pengarah Jabatan Urusan Zakat.
Lalu Wakaf dan Baitulmaal Majlis Ugama Islam Brunei; beserta tamu undangan lainnya. Konferensi yang dihelat selama dua hari, Kamis-Jumat (15-16/2/2024) ini merupakan salah satu upaya untuk menguatkan peran dan tata kelola zakat secara lebih komprehensif, profesional, berteknologi dan inovatif.
Dengan tema yang menitikberatkan kepada aspek reformasi dan perbaikan pengelolaan zakat, baik penghimpunan maupun pendistribusiannya, guna memastikan tujuan kewajiban zakat khususnya dalam pemulihan ekonomi asnaf dapat tercapai. (smr)