PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar kegiatan edukasi keuangan bagi pelajar SMA/sederajat di wilayah Jakarta Selatan dalam rangka meningkatkan literasi keuangan serta Pelindungan Konsumen dan masyarakat.
semarak.co-Acara tersebut ditargetkan diikuti sedikitnya 500 peserta offline dan 1.000 peserta online. Kegiatan bertema Pengenalan Produk Simpanan Mahasiswa dan Pemuda (SiMuda) ini digelar di Auditorium Indonesia Banking School, Jakarta Selatan, Senin (22/1/2024).
Hadir dalam acara Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi, Ketua Indonesia Banking School Kusumaningtuti Sandriharmy Soetiono, Direktur Network and Services BNI Ronny Venir, dan perwakilan dari Certified Financial Planner, IBS Talent (Public Speaker Coach).
Ronny menyampaikan, produk dan layanan jasa keuangan menjadi hal yang wajib untuk diketahui anak muda sedini mungkin. Kurangnya tingkat pemahaman pelajar terkait berbagai produk dan layanan jasa keuangan membuat pelajar rentan menjadi korban kejahatan keuangan.
Terlebih semakin banyak anak muda yang mulai mencoba-coba menggunakan berbagai produk keuangan online yang akhirnya berujung pada gagal bayar. Bahkan tak sedikit pula yang juga mulai melakukan investasi dan justru terjebak pada produk investasi bodong.
Melalui program edukasi keuangan ini, BNI bersama OJK dalam rangka menjalankan Pelindungan Konsumen dan Masyarakat mengenalkan kepada para pelajar mengenai produk dan layanan jasa keuangan terpercaya dan bagaimana cara memilih produk keuangan yang baik dan benar.
“Anak muda harus terampil merencanakan dan mengelola keuangan dan memanfaatkan produk dan layanan jasa keuangan yang ada agar mereka bisa merencanakan masa depan yang baik,” ujar Ronny dirilis humas yang diterima redaksi semarak.co, Senin malam (22/1/2024).
Ronny menjelaskan, para pelajar juga perlu tahu mengenai produk-produk keuangan yang legal dan terdaftar di OJK dengan mengakses layanan konsumen OJK. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah kerugian investasi, dan pinjaman online (pinjol) ilegal yang kini marak di masyarakat.
Terlebih, Ronny menekankan generasi termasuk golongan yang rentan percaya pada iming-iming kemudahan pencairan kredit online dan investasi imbal hasil yang tinggi. “Apapun produknya harus dipertimbangkan dengan sangat hati-hati. Harus mau menggali informasi lebih dalam dan berani menolak produk-produk keuangan yang tidak jelas asal-usulnya,” imbuhnya.
Adapun, Ronny menyebutkan, perseroan turut aktif dalam program SiMuda yang digagas OJK dengan tujuan memastikan adanya nilai tambah yang dapat diterima oleh pelajar yaitu memberikan kemudahan untuk menabung yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas perbankan serta kenyamanan dalam bertransaksi.
BNI berkomitmen melindungi dan memastikan hak-hak konsumen dalam bertransaksi serta pada saat menggunakan produk dan layanan BNI. BNI memiliki BNI Taplus Muda yang merupakan produk tabungan yang diperuntukkan bagi anak muda Indonesia untuk mulai dapat menggunakan produk keuangan dengan berbagai kemudahan channel digital banking BNI.
“Kenali investasi sejak dini. Langkah awal mulailah dengan menabung, kemudian naik ke level investasi, ini akan berguna untuk bekal kalian semua menyongsong masa tua yang bahagia,” pungkasnya. (smr)