BPJS Ketenagakerjaan bergerak cepat untuk siap memberikan santunan kepada para peserta program jaminan BPJS Ketenagakerjaan yang jadi korban tertimpa reruntuhan plafon gedung Bursa Efek Indonesia di Jl Soedirman, Jakarta Selatan, Senin (15/1) siang. Korban tertimpa puing-puing plafon atau atap gedung BEI tersebar di RS Siloam, RS Jakarta, RS TNI AL Mintohardjo, dan RS Pertamina.
Pihak kepolisian yang langsung terjun ke lapangan belum dapat memastikan penyebab dari peristiwa ini karena masih dalam penyelidikan. Saksi mata yang berada di lapangan menyampaikan kejadian ini terjadi pada masa jam istirahat makan siang, sekitar pukul 12.20 WIB. Dari data yang diperoleh sementara terdapat 75 orang, di rawat di Siloam (30 orang), TNI AL Mintohardjo (17 orang), Jakarta (21 orang), Pusat Pertamina (7 orang). Hampir sebagian besar korban tersebut adalah para pekerja.
Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Krishna Syarif menyampaikan keprihatinan dengan kecelakaan itu dan siap menanggung segala biaya perobatan yang timbul akibat kondisi kecelakaan kerja bagi para pekerja yang terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan.
“BPJS Ketenagakerjaan masih menghimpun data para korban dan melakukan kroscek di lapangan untuk memastikan data pada para peserta BPJS Ketenagakerjaan yang menjadi korban pada peristiwa ini. Nantinya kami juga mengharapkan laporan dari pihak HRD perusahaan yang terdaftar di program BPJS Ketenagakerjaan dimana karyawannya menjadi korban pada peristiwa ini untuk melaporkan segera agar dapat diproses lebih lanjut untuk tindakan medisnya,” ujar Krishna dalam rilisnya, Senin (15/1)
BPJS Ketenagakerjaan juga akan memberikan santunan Sementara Tidak Mampu Bekerja (STMB) jika terdapat korban dalam kondisi yang cukup parah sehingga menghabiskan waktu yang cukup panjang untuk pemulihan dalam proses perawatan sebagai pengganti penghasilan dalam kondisi tidak bekerja. (lin)