Pakar Hukum Refly Ungkap Keuntungan Surya Paloh Jika Anies Baswedan Jadi Presiden 2024

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (kedua kanan) memeluk calon presiden yang diusung NasDem pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 Anies Baswedan (kedua kiri) saat Deklarasi Calon Presiden Republik Indonesia Partai NasDem di NasDem Tower, Jakarta, Senin (3/10/2022). Foto: internet

Pengamat politik Refly Harun mengungkapkan keuntungan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh jika Anies Baswedan menjadi presiden di Pemilihan Presiden (Pilpres) pada pemilihan umum (Pemilu) 2024.

semarak.co-Refly menyebut jika Anies Baswedan yang sudah dideklarasikan Partai NasDem sebagai calon presiden (capres) terpilih menjadi Presiden 2024-2029, maka Surya Paloh akan diakui sebagai king maker dan menjadi orang yang dihormati serta dituakan dalam pemerintah.

Bacaan Lainnya

“Jadi sebagai King Maker Surya Paloh pasti lebih nyaman ke Anies Baswedan, dan untuk kepentingan yang strategis mudah saja, kalau Anies menang maka dia jadi King Maker,” ungkap Refly Harun yang lebih dikenal sebagai pakar hukum tata negara dilansir oposisicerdas.com/2023/02Kamis, Februari 16, 2023 di twitter.

Ditambahkan Refly, “Orang yang dihormati, orang yang dituakan di dalam pemerintahan, tapi kalau seandainya Anies gagal maka perahu Nasdem bisa dirapatkan dengan siapapun yang menang.”

Namun jika mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kalah, maka kerugian Surya Paloh tidak seberapa pun. Karena masih bisa merapatkan NasDem bentukannya kepada pihak yang menang Pilpres 2024, seperti strategi Golkar.

Paloh juga tidak akan merasa susah, nilai Refly, karena jika yang menang adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, maka Suryo Paloh yang mantan Partai Golkar masih bisa berkomunikasi, meskipun berada di cengkaraman PDIP.

“Seperti taktik atau strategi Golkar, jadi enggak juga susah bagi Surya Paloh untuk katakanlah berubah. Misalnya Ganjar dan PDIP, Surya Paloh mungkin susah berkomunikasi dengan Megawati tapi tidak dengan Ganjar Pranowo pastinya,” ulas Refly yang mantan komisaris salah satu BUMN.

“Hanya memang kalau Ganjar yang menang sejauh mana cengkraman PDIP menganggapnya sebagai petugas partai seperti kepada Presiden Jokowi,” demikian Refly mengulas sepertyi dikutip NewsWorthy dari YouTube Refly Harun, Kamis (16/2/2023) dilansir wartaekonomi tayang di akun media sosial Twitter. (net/opo/smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *