Anies Rasyid Baswedan disebutkan masih memiliki tugas yang berat setelah dideklarasikan menjadi calon presiden (capres) yang diusung Partai NasDem. Anies diharapkan segera melakukan safari politik karena Partai NasDem tidak bisa hanya mencalonkan Anies seorang diri. Apalagi yang kasat mata hanya ada dua pilihan partai.
semarak.co-Tugas berat yang harus segera dilakukan Anies jika serius maju sebagai capres pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, terutama begitu usai pamitan dari jabatan Gubernur DKI Jakarta, Minggu 16/10/2022), itu diungkapkan pengamat politik Universitas Al-Azhar Ujang Komaruddin.
Dua parpol tersebut, menurut Komaruddin, yang bisa mendukung mantan Menteri Pendidikan (Mendikbud) di era periode pertama Preside Joko Widodo (Jokowi). Hal itu dikatakan Komaruddin karena partai lain sudah memenuhi 20% Presidential Threshold.
“Pilihannya, Anies saat ini hanya dengan Partai Demokrat dengan PKS. Sementara KIB, Gerindra-PKB, dan PDIP sudah memiliki 20 persen. Jadi, saya melihat hal tersebut sangat wajar jika Anies menemui Partai Demokrat,” ujar Komarauddin, Kamis (13/10/2022) dilansir metroonlinentt.com/14 Oktober 2022.
Di bagian lain Pengamat Adi Prayitno menyebut, unggul atau tidaknya Anies dalam Pilpres 2024 tergantung kepada pilihan siapa cawapresnya. Oleh karena itu, jangan sampai capres atau partai pengusung salah memilih cawapresnnya di pilpres.
Belum lama ini Anies menemui Ketua umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada Jumat (7/10/2022). Kendati demikian, menurut penilaian Komaruddin, pertemuan dengan AHY tersebut baru sekadar komunikasi.
Menurutnya AHY juga bukanlah satu-satunya kandidat cawapres yang memungkinkan untuk dipilih dalam Pilpres 2024 oleh Anies. “Bisa jadi juga dengan yang lain. Jadi, pertemuan Anies dan AHY tersebut baru komunikasi saja,” tambahnya.
Berdasarkan prediksi Komaruddin, usai tidak menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies akan bertemu dengan PKS, parpol, dan tokoh-tokoh lain. “Jadi, pertemuan dengan AHY hanya sebagai komunikasi atau silatuhrami poltik untuk menggaet atau meyakinkan parpol lain bergabung dengan nasdem,” pungkasnya.
Diberitakan, Anies bertemu AHY di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat Jumat (7/10/2022). Ini menjadi kali pertama Anies mengunjungi parpol lain usai diusung NasDem sebagai capres 2024. Pada pertemuan itu, Anies berharap akan muncul aliran baru untuk membangun Indonesia.
Menurut Anies, apa yang sudah dimulai dari Partai Nasdem dan Demokrat terkait Pemilu 2024 akan meluas ke PKS. “Apa yang dilakukan NasDem dan Demokrat nanti meluas ke PKS. Nanti membentuk aliran baru bangun Indonesia yang lebih baik,” kata Anies di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Jumat (7/10/2022).
Anies menilai, AHY adalah sosok yang ingin melanjutkan kesuksesan yang dibangun pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dua periode 2004-2009/2009-2014. Anies mengaku ingin tradisi itu terus terjaga, tradisi menjaga demokrasi, sportifitas, kesetaraan dalam semua aspek.
“Setiap fase terus melakukan perbaikan dan kita ingat bagaimana dalam perjalanan pemerintahan demokrasi dijaga, institusi ditegakkan. Kami melihat Mas AHY meneruskan tradisi itu, yang dibangun di masa Pak SBY, ketika Partai Demokrat pada waktu itu menjadi partai yang memberikan peran dominan,” ujar Anies.
“Kita ingin agar tradisi itu terus terjaga. Jadi dalam diskusi, kita kita ingin bicara gimana ada keberlanjutan atas apapun yang sudah dilakukan, tapi kita harus melakukan perubahan untuk kebaikan bagi semuanya,” ujar Anies di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Jumat (7/10/2022) dilansir dari republika.co.id, Jumat (7/10/2022).
Anies sendiri sudah mengenal AHY sejak dirinya masih bertugas di TNI. Saat itu, ia juga kerap berkomunikasi dengan orang-orang yang berada dalam partai berlambang bintang mercy itu. “Karena interaksi panjang terbangun intimacy, trust. Maka perjalanan panjang bisa kita lewati bersama-sama,” ujar Anies.
Dalam kesempatan itu, AHY sempat melontarkan pujian untuk Anies Baswedan. Ia menyebut Anies Baswedan mempunyai jiwa kepemimpinan untuk memimpin dalam keadaan krisis. Di mana menurut AHY hal tersebut dibutuhkan dalam membangun bangsa Indonesia.
AHY mengamini jika dipasangkan dengan Anies Baswedan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. “Kalau ada doa yang baik, harapan yang baik saya amini aja,” kata AHY saat ditemui di Gedung Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Cikini Jakarta Pusat, Sabtu (8/10/2022) dilansir sarabanews.com, Oktober 8, 2022 dari liputan6.com.
AHY menyampaikan bahwa ia dan Anies juga memiliki kesamaan visi dan misi. Selain itu, ia mengaku juga mempunyai cita-cita kebangsaan yang sama dengan Anies. “Kami sering bertemu, saling berdiskusi dan juga membicarakan berbagai isi dan juga permasalahan kebangsaan. permasalahan rakyat,” jelas dia.
Dia menyatakan energi perubahan dan perbaikan untuk Indonesia lebih baik, itulah yang sama-sama diharapkan. “Dan dengan energi perubahan, energi perbaikan, tentunya kita berharap Indonesia juga semakin baik ke depannya. Nah, di sinilah sebetulnya pertautan yang kami lakukan selama ini,” lanjut dia.
Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng mengatakan, pihaknya tak ingin terburu-buru dalam meresmikan koalisi, seperti dilakukan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Namun, perkembangan komunikasi antara partainya dengan NasDem dan PKS sudah mencapai 90% usai pertemuan Anies dan AHY.
“Sementara kita bertiga ini, kita makin dekat, kapan itu Mas Willy menyatakan NasDem 80 persen. Dengan ada pertemuan ini 90 persen,” ujar Andi kepada wartawan di kantor DPP Demokrat Jakarta dikutip sultra info.id, Jumat (7/10/2022).
Ia sendiri mengapresiasi dan menyambut baik kunjungan yang dilakukan Anies ke DPP Partai Demokrat. Apalagi, Partai Demokrat menjadi yang pertama dikunjunginya usai dideklarasikan Partai Nasdem sebagai capres. “Ini kan baru pertemuan pertama setelah beliau dicapreskan oleh Partai NasDem dan kita sambut baik itu dan ini beliau bertemu dengan AHY,” ujarnya.
Pertemuan Anies dan AHY, nilai Andi, menjadi momen keduanya menyatukan pandangan. Ia melihat, keduanya memiliki hubungan yang dapat saling melengkapi. “Tampaknya chemistry cocok ini, tentu Mas Anies masih perlu bicara juga dengan PKS, setelah itu dengan Nasdem lagi, gitu kan. Kita liat aja, mudah-mudahan makin depan,” ujarnya.
Ketua DPP NasDem Willy Aditia menganggap penerimaan Demokrat terhadap Anies juga berarti dukungan terhadap pengusungan Anies sebagai capres NasDem. “Tentu kami menyambut baik pertemuan tersebut. Itu artinya Demokrat sudah sur alias klop dengan pencalonan mas Anies kemarin sebagai capres di NasDem Tower,” kata Willy saat dikonfirmasi tribunnews.com, Jumat (7/10/2022).
Dengan adanya sinyal ini, maka kata Willy tinggal menghitung hari untuk meresmikan koalisi dan jalan bersama di antara keduanya. “Kalau Demokrat sudah sur berarti tinggal selangkah lagi bagi kami untuk menjalin koalisi secara resmi,” tutur Willy.
Tak hanya dengan Demokrat, NasDem juga kata Willy terbuka untuk menggaet partai lain untuk bergabung. Nantinya, jika memang makin banyak partai politik yang bergabung dan sepakat mendukung Anies Baswedan, maka diyakini akan memperkuat langkah orang nomor satu di DKI Jakarta itu sebagai calon presiden.
“Kalau yang lain sudah bergabung, semakin lempang dan mantaplah jalan bagi mas Anies sebagai Capres. Karena nanti bukan cuma klaim lagi yang ada melainkan keabsahan beliau sebagai calon presiden 2024 karena telah didukung secara memadai oleh koalisi partai,” tukas Willy.
Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno memberi tanggapan soal NasDem yang mendeklarasikan Anies sebagai Capres. Adi menilai dipilihnya Anies Baswedan sebagai capres Partai NasDem tak akan berdampak ke para pemilih. Terutama para pemilih Joko Widodo yang juga memilih Partai NasDem.
Menurut Adi, NasDem sudah punya basis konstituen yang memang preferensi politiknya memilih NasDem. “Itu artinya bahwa NasDem punya pemilih tradisional, punya pemilih loyal karena diletakkan kepada kerja-kerja politik oleh calegnya,” kata dia dalam pesan yang diterima tribunnews, Kamis (6/10/2022).
Jadi, dikatakan Adi, sekalipun NasDem memilih Anies sebagai capres, basis konstituen pemilihnya bisa dirawat secara solid. “Karena memang benteng yang bisa mempertahankan basis pemilihnya itu adalah caleg, struktur partai, dan mesin politik NasDem,” ujarnya.
Namun, Adi menyebut kini tinggal bagaimana cara NasDem meyakinkan para pemilihnya bahwa memilih Anies adalah keputusan politik yang rasional dan masuk akal dan menguntungkan NasDem di masa yang akan datang. Pasalnya, Adi mengatakan bahwa selama ini Anies itu kan dikonotasi sebagai sosok di luar koalisi pemerintah hingga kelompok oposisi yang berhadap-hadapan.
“Tapi karena mesin politiknya para aktivis partai nasdem bisa meyakinkan basis pemilihnya saya kira pemilih itu sangat tergantung bagaimana para elite caleg dan mesin nasdem mengonsolidasi dan mepertahankan pemilih untuk tak pindah ke lain hati-hati,” tandasnya. (net/sab/cnn/tro/smr)
sumber: sultra info.id di WAGroup NKRI DAMAI TANPA PKI (postJumat7/10/2022)/ sumber: sarabanews.com dari cnnindonesia.com di WAGroup NKRI DAMAI TANPA PKI (postJumat7/10/2022)/kpc/)