Bisnis Paytren diperkirakan akan kian positif, itu didorong oleh adanya sertifikasi syariah oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) kepada perusahaan bisnis multilevel marketing besutan Ustad Yusuf Mansur.
“Kita fokus bisnis,kita memberitahukan tentang pencapaian buat Paytren berupa dapat sertifikasi syariah sejak 7 Agustus 2017. Diserahkan langsung Ketua MUI KH Maruf Amin di Bogor waktu itu. Jadi udah enggak bisa lagi orang anggap kita money gama atau haram,” kata dia di Jakarta,Kamis (10/8).
Ia menjelaskan Paytren sebagai bisnis multi level marketing mendapat advisor Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI), dikatakan Payten mengikuti saran APLI untk berbenah meskipun diawal berbenah sempat ditinggal leader, namun lambat laun sejak 2014, binis ini beranjak tumbuh. Jumlah pengguna Paytren kini mencapai 1,4 juta.
Dampak dari ini, kata dia ke pengguna Paytren akan semaki yakin dan percaya diri. Dampak terhadap calon mitra baru dapat menyasar lebih luas lagi ke masyarakat. Ia menyakinkan masyarakat proses sertifikasi syariah ini murni proses di Dewan Syariah Nasional (DSN) MUI. Tidak ada intevensi sedikitpun dari Ustad Yusuf Mansur, dimata DSN semua sama.
“Pernah kita beri transport dibalikin,bahkan untuk survey ke Bandung ke kantor kita di sana ada DSN naik bus,bayangin dimana rekayasa saya,” katanya.
Oleh karena itu, ia berharap bisnis cashless society atau pembayaran non tunai yang digarap Paytren dapat mendukung gerakan non tunai yang sedang digalakan oleh Bank Indonesi dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). “Kita dikasih dua DPS, yang bertugas memonitor bisnis Paytren dari sisi syariah,” katanya. (wiy)