Opini by Zeng Wei Jian
semarak.co -Coronavirus bermutasi. Deadly. Supervirus. Menjadi Covid-19. Mayor Richmond Levar Stoney menyatakan, “This disease knows no boundaries”.
Seratus negara terinfeksi, 2.5 juta orang positif. Amerika teratas. Kaya-miskin, both gender, tua-muda, semua ras & agama kena. Ngga ada yang immune. Bagusnya, semakin dekat summer, orang sembuh semakin bertambah. Angka per today; 165 ribu mati & 635 ribu sembuh. Gap antara yang sembuh dan mati semakin lebar.
Wakil Ketua DPR-RI Don Dasco positif terpapar Covid-19. Self-quarantine. Tiga dokter memantaunya bersama 6 orang pasien lain. Satu dirawat di Rumah Sakit. Don Dasco diam. Tidak beritau siapa pun. Teman, kolega, staf, pasukan ngga tau dia sedang self-quarantine Covid-19.
Sendiri menghadapi Dewa Kematian. Disiplin rigid. Tapi dia rilex. Kuncinya pegang cell-phone. “Biar ngga stress. Hari ke 4 pasca positif adalah puncak penderitaan. Rasanya ‘nauzubillah minzalik’. Jangan sampe kena loe,” begitu katanya.
Seminggu therapi herbal. Ramuan Tiongkok HerbaVid-19 dikonsumsi. HerbaVid-19 hasil olahan para tabib modern lulusan “Běijīng Dàxué”. Sumbernya Tradisional Chinese Medicine.
Don Dasco adalah Dewan Pembina Pengobat Tradisional Interkontinental Indonesia. Akhirnya Don Dasco dinyatakan sembuh. Selama self-quarantine, dalam dzikirnya yang paling khusyuk, di hadapan Sang Tuhan, Don Dasco mengucapkan sebuah nazar.
Doa-doa gaib. Apabila dia sembuh, dia akan memberikan HerbaVid-19 kepada para pasien. Semesta mendengar. Sayup-sayup sunyi semesta raya.
Mayoritas bahan herbal harus import. Don Dasco sudah menyiapkan stock bagi 3 ribu pasien yang bisa diminum 2x sehari selama 7 hari. Semuanya dia beri gratis. Tanpa pemberitaan maximal. Hanya sekilas-kilas; Satgas Lawan Covid-19 mengirim bantuan ke Semarang dan Batam.
THE END