Koalisi atau Oposisi, Keputusan di Prabowo yang Rayakan Idul Adha Bersama Warga Hambalang

Prabowo memotong pita menandai peresmian Masjid Nurul Wathan. foto: internet

Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto akan merayakan Hari Raya Idul Adha, besok Minggu (11/8/2019) bersama warga di sekitar kediamannya di Hambalang, Bogor, Jawa Barat.

Wakil Sekjen Partai Gerindra Andre Rosiade mengatakan, Prabowo biasanya membagi-bagikan hewan kurban di banyak tempat terutama diberikan kepada warga di sekitar Desa Bojong Koneng, Hambalang, Bogor.

“Setahu saya beliau berkurban di puluhan tempat, mayoritas di Pulau Jawa. Prabowo akan solat Idul Adha di Hambalang, Bogor, lalu membagikan hewan kurban kepada warga sekitar,” kata Andre saat di diskusi Perspektif Indonesia: “Membaca Arah Tusukan Pidato Mega” yang diselenggarakan Populi Center dan Smart FM Network, di Jakarta, Sabtu (10/8/2019).

Prabowo akan melaksanakan solat Idul Adha di Masjid Nurul Wathan yang didirikannya di kompleks kediamannya bersama warga sekitar. Dia mengaku tidak tahu pasti berapa hewan kurban yang disumbangkan Prabowo untuk warga sekitar kediamannya.

Namun dia mengatakan, biasanya ketika Prabowo menyumbangkan hewan kurban, seluruh warga Desa Bojong Koneng kebagian daging kurban. “Saya tidak tahu persis jumlah hewan kurban yang diberikan Prabowo namun pasti banyak karena seluruh warga Bojong Koneng kebagian daging kurban,” katanya.

Keputusan Gerindra untuk bergabung dengan koalisi atau tetap menjadi oposisi, kata dia, sepenuhnya berada di tangan Prabowo Subianto. “Sikap politik Partai Gerindra ke depan, Gerindra sudah mengambil keputusan melalui rapat dewan pembina bahwa sepenuhnya keputusan ada pada Prabowo,” katanya.

Sampai sekarang, kata dia, belum ada keputusan secara resmi yang diambil Gerindra terkait langkah politik lima tahun ke depan sebagai oposisi atau berkoalisi.

“Sampai sekarang keputusan Partai Gerindra belum ada. Saya ingin pastikan bahwa sampai saat ini belum ada keputusan resmi. Prabowo akan memberikan keputusan nanti di saat yang tepat, di saat yang pas,” katanya.

Andre meminta untuk menunggu saja keputusan yang akan disampaikan secara resmi oleh Prabowo mengenai sikap politik dalam lima tahun ke depan. Yang jelas, anggota Bidang Komunikasi DPP Partai Gerindra itu meyakini Prabowo akan mengambil keputusan yang terbaik bagi bangsa dan negara.

Secara pribadi, ia lebih menginginkan Gerindra tetap menjadi oposisi, tetapi sebagai kader akan bersikap tegak lurus dengan apapun yang menjadi keputusan partai.

Selain itu, ia ingin memastikan bahwa dalam beberapa kali pertemuan antara Prabowo, Joko Widodo, dan Megawati Soekarnoputri tidak ada satu pun pembicaraan soal tawaran menteri.

“Sampai saat ini Prabowo bertemu Jokowi, Mega, tidak ada satu pun pembicaraan Jokowi menawarkan menteri, Mega menawarkan menteri, atau sebaliknya Prabowo minta menteri,” tegasnya. (net/lin)

 

sumber: indopos.co.id

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *