JAKARTA-Niken Andonowarih, SEVP Retail Banking BSM mengatakan, tahun ini pembiayaan pensiunan akan dibidik tumbuh 12%. Angka tersebut optimis tercapai mengingat BSM pemain pertama syariah pada pembiayaan segmen tersebut.
“Target 2017, kurang lebih 12% bisa capai karena masyarakat mau dua opsi yaitu konvensional dan syariah. Kita bisa bersaing dari segi margin dan pelayanan,” ujar dia di sela kegiatan BSM Subuh Berjamaah dan BSM Car Free Day Minggu (15/1).
Pembiayaan pensiun BSM per Desember 2016 lanjut dia, mencatatkan outstanding Rp 1,44 triliun atau tumbuh 165% yang sebesar Rp543 miliar per posisi Desember 2015, pembiayaan ini dimulai belum terlalu lama.
Menurut dia, salah satu strategi BSM pada pembiayaan ini dengan fokus ke komunitas dan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak. Hingga Desember 2016 jumlah pensiunan yang melakukan penyaluran pensiun melalui BSM sebesar 13.447 orang.
Bagi BSM, pensiunan punya potensi, karena tidak sedikit dari mereka setelah pensiun ingin wiraswasta. Dengan adanya keinginan mereka, kata Niken, BSM siap membesarkan pembiayaan pensiunan. “Pensiunan pada umumnya memikirkan sekolah dan usaha. Itu sebagai kebutuhan yang bisa kita biayayai. Lagi pula respon sangat bagus. Pada tahun 2016, belum terlalu agresif,” jelas dia. (wiyanto)