Waspadai Penggunaan Aplikasi Zoom dari Serangan Cyber Berupa Gambar Porno

ilustrasi belajar dengan menggunakan aplikasi Zoom. foto:internet

Setelah muncul sejumlah isu keamanan pada aplikasi Zoom, sejumlah sekolah di New York, Amerika Serikat (AS) mulai melarang penggunaan aplikasi video conference Zoom.

semarak.co -Juru bicara departemen pendidikan kota New York Danielle Filson, dikutip CNN melansir, departemen pendidikan kota New York pekan ini telah memerintahkan sekolah-sekolah agar sesegera mungkin beralih dari Zoom untuk kebutuhan call conference.

Bacaan Lainnya

“Ada banyak komponen baru dalam belajar jarak jauh, dan kami membuat keputusan real time untuk kepentingan para staf dan siswa kami. Departemen pendidikan kota New York tidak punya kontrak sentral dengan Zoom,” ungkpa Filson.

Sebagai gantinya, lanjut Filson, para staf dan siswa akan menggunakan platform milik Microsoft Teams yang punya kemampuan serupa namun sistem keamanannya lebih layak.

Untuk diketahui, awal pekan ini, sejumlah lembaga federal mulai memberikan peringatan terkait keamanan dan privasi di aplikasi Zoom. Peringatan tersebut salah satunya terkait Zoombombing.

Zoombombing merupakan serangan cyber berupa gangguan dari luar yang membajak video konferensi dengan mengirim gambar-gambar porno atau ujaran kebencian disertai ancaman, sehingga menghentikan segala interaksi sosial online yang sedang dilakukan.

Serangan ini diketahui semakin meningkat secara signifikan selama pandemi mengingat ada banyak orang menggunakan aplikasi ini selama bekerja dan belajar dari rumah. Sejumlah kejadian terjadi di tengah berlangsungnya kegiatan belajar mengajar secara online.

Pendiri dan CEO Zoom Eric Yuan merespon secara terbuka menyampaikan permintaan maaf. Dikatakan Eric, dia dan timnya segera mengatasi masalah tersebut. Untuk sementara waktu, tidak akan ada penambahan fitur baru Zoom, melainkan fokus memperbaiki celah keamanan dan isu terkait privasi pengguna.

“Kami menyadari bahwa kami kurang memenuhi harapan privasi dan keamanan pengguna dan kami sendiri. Berkenaan dengan hal itu, kami sangat menyesalinya,” kata Eric melalui blog resmi Zoom.

Ada lebih dari 90 ribu sekolah di 20 negara menggunakan layanan Zoom, kutip Yuan, mengingat Zoom menawarkan platform gratis untuk sekolah untuk membantu selama masa pandemi virus corona atau penyebab COVID-19. (net/lin)

 

sumber:detiknet/WA Group Forum Dosen Indonesia New

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *