UMKM Jadi Tulang Punggung Perekonomian, Jamkrindo Terus Dorong Pertumbuhan

Perusahaan umum Penjaminan Kredit Indonesia (Perum Jamkrindo) terus berusaha meningkatkan perannya dalam mendorong pertumbuhan UMKM dan koperasi. Karena UMKM dan koperasi itu menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia.

Jamkrindo ikut berkontribusi pada peningkatan kapasitas UMKM melalui bisnis penjaminan kredit. Dengan penjaminan kredit oleh Jamkrindo, UMKM bisa mengakses pinjaman ke lembaga keuangan, salah satunya melalui program kredit usaha rakyat (KUR) yang sudah berjalan beberapa tahun.

Direktur MSDM, Umum, dan Kepatuhan Jamkrindo Sulis Usdoko menuturkan, harus ada pihak lain yang membantu UMKM untuk keluar dari kesulitannya dalam mengakses modal.

“Jamkrindo membuka akses UMKM kepada lembaga keuangan sehingga UMKM bisa meningkatkan skala usaha,” ujar Sulis Usdoko usai menjadi pembicara dalam seminar Creative SME Festival di Yogyakarta, Sabtu (3/8/2019) seperti dirilis Humas Jamkrindo.

Model bisnis penjaminan menempatkan Jamkrindo yang merupakan perusahaan BUMN di bidang penjamin lembaga keuangan dalam menyalurkan pembiayaan kepada UMKM dan koperasi.

Melalui penjaminan oleh Jamkrindo, kata Sulis, UMKM yang semula tidak bisa mengakses modal dari lembaga keuangan, bisa mengakses sehingga peluang untuk meningkatkan skala usaha terbuka lebar.

“Potensi pengembangan UMKM di Indonesia sangat besar. Sekarang, semakin banyak yang punya kepedulian terhadap pengembangan UMKM di Indonesia. Ke depan, kolaborasi pengembangan UMKM semakin diperlukan untuk meningkatkan daya saing,” ujarnya.

Terkait kinerja bisnis, Jamkrindo berhasil mencatatkan volume penjaminan sebesar Rp 102,88 triliun yang naik 18 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 86, 3 triliun.

Volume penjaminan tersebut terdiri dari penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 28,53 triliun dan penjaminan non-KUR sebesar Rp 74,35 triliun. Kinerja bisnis tersebut menghasilkan laba sebelum pajak (EBT) Rp 372,03 miliar yang naik 82,28 persen dari tahun sebelumnya Rp 204,1 miliar.

Pencapaian ini tidak terlepas dari usaha menjaga keberlanjutan bisnis dengan fokus meningkatkan pertumbuhan dalam rangka mengoptimalkan kapasitas secara efektif dan efisien.

Beberapa inisiatif yang telah dijalankan oleh Perum Jamkrindo dalam rangka menjaga keberlanjutan bisnis, antara lain adalah penguatan kompetensi sumber daya manusia, melakukan pengembangan produk yang memiliki nilai tambah, memperkuat penetrasi pasar dengan berbagai inovasi, dan melakukan inisiatif sinergi dengan berbagai mitra bisnis.

Total aset pada bulan Juni 2019 tercatat sebesar Rp 17,40 triliun, meningkat 7,11 persen dari Aset per 31 Desember 2018. Sementara, pencapaian ekuitasnya sebesar Rp 11,67 triliun, naik 3,30 persen dibandingkan Per 31 Desember 2018.

Adapun aset tercatat sebesar Rp 11,29 triliun, naik 3,37 persen dibandingkan Aset per Desember 2018. Sampai akhir tahun, Jamkrindo optimistis dapat memenuhi target volume penjaminan kredit sebesar Rp 182,36 triliun.

Jamkrindo akan terus berkomitmen memperluas pasar penjaminan dengan membuka kerja sama baru dengan perbankan, nonperbankan, dan BUMN, serta melakukan kajian-kajian strategis menciptakan produk penjaminan sesuai perkembangan industri perbankan/nonbank. (lin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *