Ulama Indonesia Dukung Hagia Sophia Kembali Jadi Masjid dari Museum

Museum Hagia Sophia yang kembali jadi masjid. foto: istimewa

Sejumlah ulama Indonesia mendukung alih fungsi Hagia Sophia di Turki dari museum kembali menjadi masjid. Menyusul Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang memutuskan untuk memfungsikan Hagia Sophia menjadi masjid kembali setelah sempat dijadikan museum oleh pemerintahan Mustafa Kemal Ataturk di masa lampau.

semarak.co– Anggota Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia Amidhan Shaberah mengatakan sejatinya tempat salat bisa di mana saja sebagaimana di kantor yang dapat difungsikan tempat sujud saat memasuki waktu shalat.

Bacaan Lainnya

“Saya mendukung sepenuhnya Hagia Sophia menjadi masjid kembali. Nanti selepas waktu shalat kembali dijadikan museum lagi tidak masalah,” kata Amidhan dalam jumpa pers daring (dalam jaringan) atau secara online yang dipantau dari Jakarta, Rabu (15/7/2020).

Setelah shalat selesai, kata dia, musala tersebut dapat berfungsi lagi menjadi kantor. Hal itu juga berlaku bagi Hagia Sophia dengan ada waktu menjadi museum dan masjid dalam hari yang sama.

Sementara itu, Ketua Umum Badan Kerja Sama Pondok Pesantren Seluruh Indonesia (BKSPPI) Ahmad Cholil Ridwan mengatakan setuju dengan pengalihfungsian Hagia Sophia kembali menjadi masjid.

“Itulah zaman Tuhan menggilirkan kejayaan di antara golongan manusia. Saya setuju mendukung,” kata dia merujuk Hagia Sophia tersebut difungsikan sesuai siapa pemimpin di suatu masa.

Adapun Hagia Sophia memiliki sejarah panjang dengan alih fungsi yang silih berganti mengikuti penguasa di masa tertentu. Sebagai gambaran, di awal berdirinya Hagia Sophia merupakan Katedral Kekaisaran Romawi Timur/Bizantium.

Selanjutnya, seiring adanya Perang Salib membuat pemerintah setempat berganti tampuk kepemimpinan dan membuat Hagia Sophia diubah menjadi Katedral Katholik Roma sampai Bizantium kembali berkuasa dan mengembalikannya menjadi Katedral Kristen Orthodoks.

Kemudian, Katedral dialihfungsikan menjadi masjid setelah Konstantinopel, ibu kota Bizantium, ditaklukkan Kesultanan Turki Utsmani/Ottoman. Setelah kesultanan jatuh, tokoh sekuler Mustafa Kemal mengubah masjid menjadi museum sampai baru-baru ini Erdogan merevitalisasinya menjadi masjid. (pos/smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *