“Kita ngobrol sana sini panjang lebar tentang suasana kegiatan perekonomian, bagaimana kita merawat merajut persatuan. Inspirasinya supaya usaha mudah, damai, kemacetan berkurang, jadi kegiatan usaha lebih baik,” kata Anies di lokasi, Minggu (2/4).
Menurut Anies, pembicaraan dengan masyarakat Tionghoa di Pasar Muara Karang cukup efektif selain mendapatkan respons baik. Pasangan Sandiaga Salahuddin Uno itu semakin optimistis dukungan akan semakin kuat. “Yang tidak kalah penting kita akan merangkul. Gubernur adalah gubernurnya semua masyarakat, bukan gubernur sekelompok orang. Kita akan betul-betul konsentrasi dengan pembangunan yang ada di Jakarta saat ini,” ucap dia.
Masyarakat Ikatan Batak Indonesia Raya (IBARA) mendeklarasikan dukungannya kepada pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno di Gelanggang Remaja, Jalan Ottto Iskandardinata Raya, Jakarta Timur, Minggu (2/4). IBARA memiliki visi dan misi kebangsaan yang sama dengan apa yang kerap disuarakan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Sebab itu, pasangan yang diusung Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Indonesia (Perindo) dan Partai Amanat Nasional (PAN) itu dinilai memiliki nasionalisme yang dicitakan bangsa Indonesia.
Ketua DPP IBARA, David Pakpahan mengatakan, bahwa alasan pihaknya mendukung Anies-Sandi lantaran masyarakat Batak menjunjung tinggi rasa nasionalisme Indonesia. Menurut dia, telah terjadi tindakan diskriminatif yang membawa isu Suku, Agama, Ras dan Antar golongan (SARA) guna memenangkan kontestasi putaran kedua Pilgub DKI Jakarta. “Terkhusus Pilkada DKI, terjadi tindakan diskriminatif dengan isu SARA untuk memenangkan calon pejawat. Saya rasa toleransi harus dikawal, banyak yang memposisikan orang batak seolah-olah akan memilih incumbent harga mati. Kami mendukung Anies-Sandi. Jakarta, tak boleh identik dengan isu sara yang dibentuk secara sengaja. Indonesia tidak boleh diotak-atik dan Ibara visi misinya sama dengan calon paslon tiga,” ucap David saat deklarasi di lokasi.
Di bagian lain Anies mengunjungi Kelurahan Petojo, Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (2/4) sore. Anies mengaku kedatangannya guna menyerap aspirasi warga yang berada di lokasi. Selain itu, ia juga ingin bersilaturahmi sebelum berlangsungnya pemungutan suara di putaran kedua Pilgub DKI Jakarta. “Sore ini kita di Kelurahan Petojo, Kecamatan Gambir, silahturahmi dengan warga dengan menyampaikan rencana sekaligus mendengar aspirasi,” kata Anies di lokasi.
Kepada warga Petojo, Anies menyampaikan program andalannya dengan memberikan kredit rumah tanpa uang muka alias DP Rp0. “Dan ada aspirasi dari warga yang menginginkan rumah dan mereka mengatakan telah mencari dengan program rumah DP Rp 0,” terang Anies.
Bersama pasangannya Sandiaga Salahuddin Uno, Anies mengungkap alasan mengapa pasangan yang diusung Partai Perindo, Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan PAN itu membuat program kredit rumah murah bagi warga Ibu Kota. Menurut Anies, saat ini sebanyak 49% warga DKI tidak memiliki rumah sendiri. “Kami garis bawahi, benar kami menginginkan agar warga Jakarta bisa memiliki rumah. Saat ini 49% warga Jakarta belum memliki rumah dan dari 49% itu warga yang rentan miskin dan hidup miskin,” ungkap Anies.
Ia menambahkan, bahwa program rumah murah bagi warga DKI itu nantinya merupakan program pembiayaan Pemprov DKI yang ingin menjamin kesejahteraan warganya. Pasalnya, selama ini warga terlalu terbebani dengan uang muka yang sangat mahal dalam mencicil huniannya. “Kenapa kita siapkan program ini? Program ini adalah program untuk pembiayaan, untuk membeli rumah, baik rumah datar maupun rumah susun. Nah, kita bantunya pada mekanisme pembiayaan sehingga warga tidak terbebani dengan DP. Karena yang selama ini yang membuat warga berat sekali untuk membeli rumah, bukan pada cicilan bulanannya yang bisa 15 hingga 20 tahun, tetapi pada pembayaran DP -nya,” tandas Anies.
(okc/lin)