STIAMI Launching Program Cetak 100 Wirausaha Muda dalam Mengisi PKKMB

Perkenalan Badan Eksekutif Mahasiswa Institut STIAMI Periode 2016-2017 Kabinet Sinergis

STIAMI Institute Intellectual Achievement Program (SIIAP) menggelar launching Program Cetak 100 Wirausaha Muda yang merupakan bagian dari program Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB), di Convention Hall gedung Smesco, Jalan Gatot Soebroto, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (10/9). Hadir sebanyak tiga ribuan mahasiswa baru pada acara yang mengangkat tema tahun ini “Menyiapkan Generasi Unggul dan Berahlak Mulia Untuk Menunjang Daya Saing Bangsa”.

Rektor Institut STIAMI Panji Hendrarso mengatakan, maksud dari tema ini agar mahasiswa baru Institut STIAMI disiapkan memiliki keunggulan dalam bidang akademik dan nonakademik melalui penguatan terhadap nilai-nilai nasionalisme, kewirausahaan, dan adab-adab akhlak mulia dengan integritas moral etika. Sehingga lulusan Institut STIAMI memiliki sikap optimis dalam memasuki bahkan memenangkan kompetisi global.

“Sesuai visi Institut STIAMI untuk menjadi Perguruan Tinggi Unggul, Berdaya Saing, dan Berakhlak Mulia, kami terus berupaya dan berbenah menuju pencapaian visi tersebut. Beberapa waktu lalu atau tepatnya pada akhir Agustus dan awal September 2017, STIAMI menyelesaikan diasesmen lapangan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) untuk penilaian akreditasi Prodi S1 Manajemen Komunikasi, Prodi S1 Manajemen Logistik, Prodi S1 Hospitality Pariwisata, dan Prodi DIV Akuntansi Bisnis,” ungkap Panjii dalam sambutannya.

Pihaknya berharap akreditasi prodi-prodi tersebut dapat meraih hasil yang terbaik sesuai dengan keinginan kita semua. “Saat ini juga, kami sedang menyiapkan proses pembelajaran blended learning yang merupakan model pembelajaran dengan menggunakan teknologi internet yang mengkombinasikan pengajaran langsung tatap muka dan pengajaran online sebagai antisipasi dari perkembangan kemajuan Tekhnologi Informasi dan Komunikasi dewasa ini yang berlangsung sangat pesat, di mana-mana saat ini transaksi bisnis maupun non bisnis menggunakan kecanggihan tekhnologi informasi dan komunikasi,” ujarnya.

Selain itu, kata dia, STIAMI menyiapkan bekal kewirausahaan bagi mahasiswa agar mind set mahasiswa bergeser menjadi pencipta lapangan kerja. Disamping sebagai bentuk partisipasi dalam penambahan calon-calon pengusaha yang sangat dibutuhkan melalui Program Cetak 100 Wirausaha Muda.

“Kami deklarasikan program ini untuk mengembangkan potensi kewirausahaan mahasiswa dan komitmen keseriusan STIAMI dalam menyiapkan calon-calon pengusaha yang tentunya berdampak terhadap terciptanya lapangan pekerjaan. Sehinga dapat mendorong terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran sebagaimana cita-cita bangsa yang termaktub dalam Pembukaan UUD 1945,” sitirnya.

Wakil Rektor I Institut STIAMI Yulianto menambahkan, kampus memiliki kegiatan Perhimpunan Wirausaha Mahasiswa (Perwira). Melalui Perwira, calon-calon pengusaha ini akan dibina, sehingga tak hanya memiliki semangat namun juga kemampuan manajerial. Sehingga pasca lulus, peserta program diyakini bisa mengembangkan usahanya secara mandiri.

“Kami ada pembinaan entrepreneur kerja sama dengan beragam industri, sehingga pada akhirnya setelah lulus kita berharap bisnis mereka berkembang, sehingga siap menyerap tenaga kerja,” ucap dia.

STIAMI, menurut dia selama ini menilai masalah wirausaha muda Indonesia dipengaruhi oleh pola pikir mahasiswa. Mahasiswa selalu berpikir belajar untuk mencari kerja. Maka itu pihaknya pun mendorong para mahasiswa untuk belajar membentuk lapangan pekerjaan.

Selain itu tak hanya mahir berwirausaha, pihaknya juga mendorong tumbuhnya pengusaha berakhlak mulia. Sehingga kedepannya mereka tak menabrak koridor yang dilarang oleh hukum negara dan agama.“Kebanyakan mereka masih bersih bersih dan belum tahu potensi diri. Ini yang akan kita arahkan mengubah mindset mereka,” ungkap dia.

Yang tidak kalah penting, lanjut Panji, pihaknya menyiapkan konsep pembinaan pembentukan akhlak mulia melalui penerapan adab-adab beribadah, kesantuan, menuntut ilmu, pergaulan dan adab-adab lainnya yang dapat menjadi benteng pengawal integritas moral etika bagi seluruh Sivitas STIAMI. Sehingga mahasiswa tidak hanya cerdas intelektual, tapi juga cerdas emosional dan selalu berpegang teguh kepada nilai-nilai agama.

“Dalam hubungan internasional melalui acara SIIAP ini, kami memperkenalkan mahasiswa kepada Program Internasional yang telah dilakukan kerja sama dengan beberapa negara asing melalui Program Student Exchange, Beasiswa Luar Negeri dan Program Sit In Student yang diharapkan dapat mendapatkan wawasan dan pengenalan lebih jauh terhadap kondisi negara lain serta mendapatkan informasi tentang pembangunan karakter mahasiswa yang kreatif dan inovatif,” tuntas Panji dihadapan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta Wilayah III DKI Jakarta dan Wakil Gubernur Terpilih Sandiaga S Uno.(lin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *