Pandemi Covid-19 mendorong pelaku UMKM untuk tetap mampu bertahan dengan berbagai cara. Salah satunya memanfaatkan teknologi digital. Dengan adanya pembatasan sebagaimana protokol cegah Covid-19, digitalisasi menjadi salah satu solusi bagi pelaku UMKM dalam menjalankan bisnisnya.
semarak.co– Digitalisasi UMKM bukan hanya di perkotaan, kini merambah juga hingga pelosok. Salah satu contohnya Saung Kopi Bah Dusyie di kaki Gunung Ciwidey, Desa Gambung, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat (Jabar).
Abah Dusyie mengatakan, ini sebuah Saung Kopi yang menawarkan konsep alam. Di mana pengunjung dapat menikmati kopi dalam suasana hutan. “Di sini pengunjung dapat menikmati kopi sambil melihat-lihat pembenihan kopi hingga proses penjemuran biji kopi,” tutur Abah seperti dirilis Humas Telkom, Jumat (18/9/2020).
Itu disampaikan Abah Dusyie saat menerima kunjungan Direktur Enterprise & Business Telkom Edi Witjara didampingi Executive Vice President Divisi Business Service Telkom Syaifudin dan Executive Vice President Telkom Regional III Area Jawa Barat M. Khamdan di lokasi Saung Kopi Bah Dusyie, beberapa waktu yang lalu.
Abah Dusyie sebagai pihak pengelola lahan seluas 2 hektar atas kerja sama dengan pihak Perhutani menjalankan bisnis kopi mulai dari proses pembenihan, penanaman, hingga penjemuran. Di sini pengunjung bisa merasakan proses panjang lahirnya kopi yang siap minum khas Gambung Gunung Ciwidey.
Untuk menunjang bisnisnya, Abah Dusyie bergabung dalam sebuah komunitas pencinta kopi Ruang Diskusi (Rudis) Kabupaten Bandung serta menggandeng Rumah BUMN Soreang. Komunitas ini aktif membantu dalam memecahkan berbagai kendala dalam bisnis anggotanya. Termasuk dalam hal pemanfaatan teknologi digital.
“Beberapa rekan kami di komunitas Rudis sudah memanfaatkan kasir online Bonum dan sosial media dalam menjalankan bisnisnya,” ungkap Abah Dusyie yang meyakini bahwa digitalisasi sangat membantu bisnisnya mulai dari geo-tagging maps untuk memudahkan penikmat kopi dari luar kota menuju lokasi, promosi melalui sosial media hingga pengelolaan keuangan.
Termasuk pihaknya, lanjut Abah, meski di tepi hutan juga pasti memanfaatkan kasir online untuk membantu pembukuan. Ke depannya, Saung Kopi akan dikembangkan menjadi edukasi kopi. Pengunjung dapat menikmati jogging track disela-sela tanaman kopi dan berakhir dengan menikmati kopi di bawah rindangnya pohon damar.
Direktur Enterprise & Business Telkom Edi Witjara mengatakan, Abah Dusyie adalah salah satu bukti bahwa digitalisasi itu keniscayaan. “Bisnis apapun dan di manapun tidak akan terlepas dari pemanfaatan teknologi digital,” imbuh Edi usai penanaman bibit kopi yang diberi nama Kopi Kebaikan.
Bagi Telkom, lanjut Edi, ini sebagai bukti bahwa kita selalu hadir memberi solusi digital termasuk untuk pelaku UMKM di pelosok sekalipun. “Intinya, UMKM bersama Telkom #GakNyerah #AyoBerubah,” pungkas Edi di rilis Humas Telkom ini. (smr)