Roy Suryo Sindir Stasiun TVRI Tidak Putar Film G30S PKI, Beredar Jejak Digital Siapa Dirut TVRI

Lukisan yang menggambarkan satu dari 7 jenderal yang diculik PKI lalu dibunuh dan dimasukkan ke dalam sumur tua di Lubang Buaya Jakarta Timur. Foto: ist

Pakar Telematika yang juga mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo mengapresiasi 3 stasiun televisi swasta yang menayangkan film Pengkhianatan G30S PKI di akhir September 2021. Dia mengaku bersyukur film itu masih ditayangkan di tiga stasiun TV swasta.

semarak.co-Seperti diketahui, pada Selasa 28 September 2021 alias sudah tayang di TransTV, lalu Rabu 29 September 2021 atau tadi malam, giliran stasiun TV swasta MNC TV. Serta tepat pada Kamis malam ini tadi, 30 September 2021, TVOne juga menayangkan film serupa.

Bacaan Lainnya

“Alhamdulillah, TransTV sudah menayangkan Film Pengkhianatan G30S PKI’ pada 28 September. Lalu disusul MNC TV Rabu 29 September dan TVOne, pada 30 September,” kata Roy Suryo kepada wartakotalive.com/Rabu, 29 September 2021 12:32.

Semoga berkah semuanya menjaga NKRI dari bahaya laten komunis,” harap Roy, karena film ini sangat penting bagi anak muda saat ini, untuk bahan edukasi. “Banyak dari mereka yang belum tahu tragedi pemberontakan ini,” kata Roy.

Karenanya dalam akun YouTubenya, Roy memasukkan komplet atau secara utuh film berdurasi 4,5 jam lebih ini, tanpa ada sensor. Jika 3 stasiun TV swasta sudah dan akan menayangkan film dokudrama legendaris ini, Roy mempertanyakan apakah stasiun TVRI akan menayangkannya. “Pertanyaannya, TVRI kapan? Kalau baru 1/10 berarti sudah Gestok,” sindirnya.

Gestok adalah Istilah yang dilahirkan oleh Presiden Soekarno. Gestok adalah kependekan dari Gerakan Satu Oktober. Selain Gestok, sebutan lain Soekarno untuk peristiwa ini adalah Gestapu atau kependekan dari Gerakan September Tiga Puluh.

Namun kemudian, Soeharto menganulir dan menggantinya dengan istilah G30S PKI atau Gerakan 30 September/Partai Komunis Indonesia. Sebab sebutan Gestok atau Gestapu, dianggap tidak menekankan pada pemberontakan yang dilakukan PKI.

Roy berpendapat bahwa TVRI merupakan Lembaga Penyiaran Publik (LPP) atau TV Nasional yang dibiayai APBN alias dari uang rakyat, mestinya menayangkan film tersebut. “Karena tayangan-tayangannya seharusnya mencerminkan aspirasi masyarakat,” kata Roy.

Seperti diketahui menjelang tanggal 30 September setiap tahun dalam beberapa tahun terakhir, selalu muncul kontroversi mengenai perlu tidaknya film ‘Pengkhianatan G30S PKI’ diputar kembali. Film tentang peristiwa G30S PKI berjudul Pengkhianatan G30S PKI merupakan film dokudrama Indonesia yang pertama kali ditayangkan di bioskop tahun 1984.

Film ini diproduksi pada tahun 1981 berdasarkan sejarah resmi Orde Baru yang ditulis oleh Nugroho Notosusanto pada 1966. Arifin C Noer merupakan sosok yang menyutradarai film ini. Sebelum menyutradarai film Pengkhianatan G30S PKI, ia juga pernah membuat film berjudul Serangan Fajar, Suci Sang Primadona, Petualang Petualang, Harmonikaku, dan Yuyun.

Direktur Utama PT Perfin Zulharmans kala itu mengatakan penonton film ini di bioskop mencapai 699.282 orang. Kemudian film itu mulai muncul di televisi nasional pada 1985 bertepatan dengan peristiwa 30 September, juga menjelang Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober.

Namun, pada 1998, film yang disebut-sebut menghabiskan dana Rp800 juta ini mulai berhenti tayang di televisi. Pada tahun 2017 lalu, upaya agar film Pengkhianatan G30S PKI diputar kembali muncul. Salah satunya melalui instruksi yang diberikan Panglima TNI saat itu, Jenderal Gatot Nurmantyo.

Sebelumnya beredar pesan berantai atau share link berita di berbagai media sosial, https://www.faktakini.info/2020/05/terkuak-jejak-digital-dirut-baru-tvri yang dikutip dari portal-islam.id/2020/05/. Di mana Pengamat telematika Roy Suryo mengunggah jejak digital Iman Brotoseno saat membahas soal Gerwani. Gerwani atau Gerakan Wanita Indonesia merupakan Organisasi perempuan yang berafiliasi dengan PKI.

Penunjukan pendukung Presiden Jokowi dalam Pilpres lalu, Iman Brotoseno menjadi Direktur Utama (Dirut) TVRI masih terus menyulut kontroversi baru. Mantan Menpora di era Presiden SBY Roy Suryo membongkar kultwitnya Iman yang terang-terangan membela Gerwani (Organisasi Wanita onderbow PKI).

“Tweeps, Masih soal Rekam Jejak Dirut baru @TVRINasional Terusterang salut saja Mas @imanbr bisa panjang & detail Menuliskan KulTwit ttg GERWANI (Gerakan Wanita Indonesia PKI, Wikipedia) sampai 59 (Lima puluh sembilan) pages pada tgl 30-Sep-2018 / 53th G30S. Apa maksudnya ya?” tanya Roy dengan nada bertanya dalam twitnya.

Di dalam sebanyak 59 twit itu, Iman Brotoseno menyebut bahwa berita-berita hoaks telah digunakan untuk menghancurkan Gerwani. “Sejarah panjang organisasi Gerwani ditutup dengan menjadikannya sebagai bagian epilog dari Pengkianatan G-30-S/PKI.

Padahal sejarah Gerwani yang pernah jadi pembela kaum perempuan dan anak-anak itu kini jadi gambaran kaum sundal di dinding relief museum lubang buaya dan buku sejarah,” bunyi salah satu twit Iman Brotoseno melalui akun Twitter @imanbr, 30 September 2018.

Sampai berita ini dibuat, Iman belum merespon twit Roy Suryo dan twit lainnya yang banyak mempertanyakan sepak terjang Iman yang juga mantan kontributor majalah Playboy Indonesia, yang akhirnya dilarang terbit di Indonesia.

Baru menjabat Dirut TVRI menggantikan Helmy Yahya, Iman Brotoseno langsung bikin gaduh. Penyebabnya rekam jejak digital Imam terungkap dan disebarkan netizen. Dari sejumlah foto tangkapan layar yang tersebar di Twitter pada Jumat (29/5/2020) malam, terkuak bahwa Iman sering membuat cuitan berbau mesum di akun twitter @imanbr.

Mengutip cnnindonesia.com/nasional/20200529170225-20-508053/fpi-soal-iman-brotoseno-tvri-mau-jadi-kanal-film-porno, Front Pembela Islam (FPI) saat itu sebelum dibubarkan pemerintah mengkritik pemerintah atas pelantikan eks kontributor majalah dewasa Playboy Indonesia, Iman Brotoseno, sebagai Direktur Utama TVRI.

Sekretaris Umum FPI Munarman mempermasalahkan rekam jejak Imam di majalah Playboy Indonesia. Seperti diketahui, pada 2006 FPI menggeruduk kantor majalah dewasa itu karena dinilai menyebarkan pronografi.

“Makin hari kebijakan yang dibuat oleh rezim zalim ini makin terang-benderang kezalimannya. Apa TVRI mau dijadikan kanal film porno?” kata Munarman lewat pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Jumat (29/5/2020).

Munarman mengatakan pemerintah setiap hari melakukan kebijakan yang melukai hati rakyat. Pertama, pemerintah melakukan kebijakan serampangan dalam menangani pandemi corona, kata Munarman.

Kemudian, pemerintah melukai publik dengan menggelar konser tanpa social distancing saat rakyat harus tinggal di rumah. Lalu sekarang, lembaga penyiaran publik diisi eks kontributor majalah dewasa.

“Lalu sekarang, lembaga milik publik TVRI pengelolaannya diserahkan ke orang yang tidak punya kompetensi, tidak punya kapasitas, dan visinya rusak. Makin lama memang makin hancur negara ini dibuat,” imbuhnya.

Penunjukan Iman Brotoseno menuai polemik di masyarakat. Media sosial belakangan menggaungkan tagar #BoikotTVRI karena menyesalkan penunjukan Iman sebagai pemimpin TVRI. Publik mempertanyakan integritas Iman dengan menilik rekam jejak digital, mulai dari bekas profesinya sebagai kontributor Playboy dan beberapa pembahasannya tentang bokep.

Iman sendiri mengakui rekam jejaknya sebagai kontributor majalah Playboy Indonesia. Dia bekerja di majalah itu pada 2006-2008 sebagai penulis artikel penyelaman. Iman mengklaim Playboy Indonesia berbeda dengan versi luar negeri. Dia bilang majalah itu juga banyak mewawancarai tokoh nasional.

“Tentunya hal ini tidak menghilangkan integritas penulis dan tokoh yang bersangkutan, karena substansinya tidak terkait pornografi,” tulis Iman dalam keterangan tertulis yang diterima CNNIndonesia.com dari Ketua Dewas TVRI Arief Hidayat, Jumat (29/5/2020). (net/fak/cnn/smr)

 

sumber: wartakotalive.com di WAGroup Jurnalis Kemenag (post Rabu/29/9/2021/oebaysyariefoebaidillah)/faktakini.net/cnnindonesia.com di google.co.id

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *