Relawan FSU Akan Dipertahankan untuk Mengawal Pemerintahan Anies Sandi

Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandi Uno bahkan ikut nimbrung bersama para relawan yang mengisi waktu dengan bernyanyi bersama ciptaan internal tim sukses. Selain bernyanyi, Sandi juga berjoget khas joget kebesaran tim paslon nomor 3. Antusiasme Sandi dipicu karena para relawan datang benar-benar didasari sebagai relawan. Tanpa bayaran dan imbalan lain. Semata-mata karena ada rasa sehati dan kebersamaan untuk majukan Jakarta sehingga bahagia warganya.

Ketua Forum Sandi Uno (FSU) Ariefanda mengatakan, selain ada tiga posko utama pemenangan yang tersebar di Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, ada namanya secretariat pemenangan. Sekretariat kadang sekaligus menjadi posko.

“Hari ini (Selasa kemarin,red) lebih ramai kelihatannya, karena relawan banyak yang pada kumpul untuk menyaksikan acara live talkshow dari kedua paslon nomor 3 di KompasTV. Kalau hari-hari biasa, tempat ini hanya untuk wadah koordinasi, terutama logistic alat peraga dan jadwal kampanye,” ungkap Arief di sela-sela acara.

FSU, lanjut Arief, relawan yang awalnya memang dibentuk untuk mendukung pencalonan Sandi Uno menjadi calon gubernur di Pilkada DKI, tapi karena kebijakan partai pengusung, FSU pun mengikuti arah dan eksis sejak, Sembilan bulan lalu hingga nanti. “FSU akan terus dipertahankan sampai nanti terpilih Bang Sandi mendampingi Gubernur Bank Anies. Kapasitas FSU akan mengawal setiap program-program yang dikampanyekan. Sehingga kami menjadi mitra kerja pemda,” pungkasnya.

Ketua Indraja (Ikatan Drama Jakarta Barat) Heryanto menambahkan, Indraja sebagai elemen dari puluhan anggota FSU berharap Gubernur Anies Sandi tidak melupakan bidang kebudayaan, terutama kesenian. Karena bidang ini merupakan pembinaan mental bagi warga sekaligus adanya hiburan. “Tempat-tempat kesenian yang dibangun mantan Gubernur DKI Ali Sadikin, salah satunya bertujuan agar warga tidak terjebak pada kenakalan dan narkoba. Sehingga mereka bisa berlatih untuk berekspresi dan menempa mentalnya. Itu sebabnya, wadah gelanggang remaja yang sekarang sudah beralih menjadi gedung pesta pernikahan maupun pertemuan lain, bisa dikembalikan ke khittah-nya oleh Anies Sandi nanti,” pinta Heryanto di tempat yang sama.

Ariefand yang cucu penyair Amir Hamzah pun setuju dengan Heryanto. Menurut Arief, lingkungan kesenian seperti Taman Ismail Marzuki sekarang sudah tidak memiliki Masjid. Karena Masjid Amir Hamzah sudah dirobahkan oleh rezim Gubernur sekarang. “Walau sempat diprotes oleh para seniman, tapi Pemda tetap saja meratakan Masjid Amir Hamzah. Jadi nanti, kami ingatkan bang Sandi agar membangun Masjid sekaligus menambah kantong-kantong kesenian. Sehingga mendekatkan tempat dengan penonton maupun praktisinya,” pungkasnya. (lin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *