Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto ingin agar industri sektor ini bisa tumbuh pesat. Dia bilang, industri mamin skala besar diharapkan bisa memperkuat pendalaman struktur dan rantai nilai industrinya melalui kemitraan strategis dengan sektor skala kecil dan menengah.
“Hal ini sesuai arahan BapakPresiden Joko Widodo bahwa program pemerataan di Indonesia, menjadi sangat penting. Salah satunya kami memacu lewat partnership di sektor mamin, karena selain makin menguatkan struktur industrinya, juga akan mendorong penyerapan tenaga kerja yang lebih banyak,” kata Airlangga melalui rilisnya, Selasa (07/2).
Menperin Airlangga mengungkapkan, potensi industri mamin dalam negeri cukup besar, bahkan pertumbuhannya hampir dua kali dari pertumbuhan ekonomi nasional. “Rata-rata per tahun, industri mamin tumbuh 9,5 persen, sedangkan ekonomi lima persen,” ujarnya.
Industri mamin juga memiliki daya saing kuat dan pemainnya beragam. “Tidak ada pelaku yang mendominasi. Supply chain-nya tidak terganggu mulai bahan baku, produksi, sampai ke konsumen. Makanya, IKM mamin yang di daerah hidup,” tambah Airlangga.
Untuk makin meningkatkan pertumbuhan dan struktur industri mamin nasional, Airlanga menegaskan, pihaknya mendorong agar sektor prioritas ini ikut berperan mendukung program pemerintah dalam pendidikan dan pelatihan vokasi industri. “Bapak Presiden menegaskan pula bahwa pengembangan industri di Indonesia harus didorong oleh SDM yang andal dan kompeten,” tuturnya.
Dalam upaya pemenuhan kebutuhan tenaga kerja yang dimaksud, Kemenperin meminta kepada pelakuindustri mamin untuk juga mengembangkan kemitraan dengan Sekolah Menengah Kejuruan di sekitarlokasi pabrik agar meningkatkan kompetensi para siswa/siswi SMK tersebut. “Kami harapkan, satuindustri dapat menggaet lima SMK, maka jumlah yang didorong untuk ikut pelatihan akan meningkat.Kalau mereka bisa bangun politeknik, kami akan beri insentif,” paparnya.
Di samping itu, Menperin melihat, industri mamin nasional memiliki potensi untuk naik tingkat ke industri 4.0. Dengan kenaikan level ini. industri mamin dalam negeri dapat mengembangkan inovasi dan teknologi terbaru melalui kemitraan dengan industri mamin di negara-negara maju. “Salah satu industri mamin di Jawa Timur sudah ada yang menerapkan industry 4.0. Dengan memanfaatkan teknologi di industry 4.0, seperti robotic, big datadan 3D printing, dapat menurunkan biaya produksi,” imbuhnya. (lin)