PT PP Implementasikan BIM 6D, Terbaru di Jogjakarta Internasional Airport

(ki-ka) Direktur Perencanaan dan Pengembangan PTPP M Aprindy, Agus Purbianto (direktur keuangan) dan Agus Samuel Kana (paling kanan) sekretaris perusahaan PTPP. foto: heryanto

PT PP, salah satu perusahaan konstruksi dan investasi pelat merah menjadi salah satu perusahaan konstruksi pertama di Indonesia yang mengimplementasikan building information modeling (BIM) dalam pelaksanaan proyeknya.

Sekretaris Perusahaan PT PP Agus Samuel Kana mengatakan, BIM diterapkan secara resmi sejak 2015 di PT PP dan mulai 2018, BIM menjadi proses wajib untuk seluruh proyek-proyek baru perseroan yang diterapkan  mulai dari proses tender, pelaksanaan proyek, sampai serah terima proyek.

“Dengan penerapan BIM ini, pelaksanaan konstruksi menjadi lebih cepat, akurat, efesien, dan menghasilkan produk yang berkualitas sehingga dapat meningkatkan kepuasan dari stakeholders,” ungkap Agus saat buka puasa bersama media di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

Sebagai bentuk dari komitmen perusahaan untuk memajukan implementasi BIM di seluruh Indonesia, Agus mengatakan, di 2017 perseroan telah menyelenggarakan kegiatan konferensi internasional bertajuk Digital Construction Day pertama di Indonesia.

“Kegiatan itu jadi penggerak dari implementasi BIM seluruh stakeholder kontruksi di Indonesia. Sehingga BIM mulai menjadi persyaratan wajib di beberapa proyek konstruksi. Di 2019 ini, perseroan akan menggelar kembali acara Digital Construction Day kedua. Di mana acara tersebut akan lebih fokus pada pengembangan terkini BIM dan teknologi digital,” ungkapnya.

Diharapkan kegiatan itu dapat membawa kontruksi Indonesia sejajar dengan negara-negara yan lebih maju. “Dalam tiga tahun terakhir, PT PP telah mengembangkan teknologi digital untuk dapat diimplementasikan pada pekerjaan konstruksi lapangan,” ujarnya sambil merinci.

Photogrammetry Modelling, milsanya, Geolistik (ERT), AR-VR-MR untuk kontruksi, Laser Scan hingga printer 3D untuk kontruksi. Pada proyek Yogyakarta Internasional Airport, PT PP telah membuktikan komitmennya dalam menerapkan BIM di seluruh tahapan konstruksi.

“Proyek itu mengimplementasikan BIM mulai dari level 3D (modelling), 4D (project sequencing), 5D (quantity take off) hingga 6D (energi simulation). Dengan menggunakan teknologi tersebut, diharapkan dapat menunjang percepatan penyelesaian proyek Jogjakarta International Airport,” tutupnya. (lin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *