PKS Hormati NasDem Berikan Tempat Spesial ke Jendral Andika, Duet Anies – Andika Diprediksi Menangi Pilpres 2024

Tangkapan layar Youtube Jenderal TNI Andika Perkasa, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menerima kunjungan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Sub Detasemen (Subden) Mabes TNI Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Foto: internet

Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama Ari Junaedi memprediksi pasangan calon presiden (capres) Anies Baswedan dengan Andika Perkasa jadi kudang hitam bahkan menang Pemilihan Presiden (Pilpres) di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

semarak.co-Bahkan, terang Ari, keduanya disebut berpotensi mengalahkan Prabowo Subianto jika Ketua Umum Partai Gerindra itu berduet dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar.

Bacaan Lainnya

“Jika bicara aspek potensi menang, maka pasangan Anies-Andika saya ramalkan akan menjadi kuda hitam yang bisa mengungguli Prabowo-Muhaimin andai Gerindra jadi berkoalisi dengan PKB,” ungkap Ari kepada Kompas.com, Sabtu (24/12/2022) dilansir kompas.com – 24/12/2022, 14:25 WIB di twitter.

Sosok Andika dinilai ideal menjadi pelengkap kekurangan Anies Baswedan yang oleh sebagian publik dianggap sebagai penyokong politik identitas dan antitesa Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang citranya nasionalis. Latar belakang sebagai militer dengan jabatan tertinggi Panglima TNI dianggap menjadi nilai tambah sendiri buat Andika.

Kekurangannya, Andika bukan dari kalangan elite partai politik mengingat selama berkarier di militer jenderal bintang empat itu memang tak diperbolehkan aktif berpolitik. “Selepas memasuki pensiun dari militer aktif tentu menjadi keleluasaan Andika untuk bergerak bebas di bidang politik,” ucap Ari.

Hanya saja, Ari menduga, wacana memasangkan Anies dengan Andika bakal terganjal restu Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Sebagaimana kabar yang beredar, rencana Koalisi Perubahan besutan NasDem, Demokrat, dan PKS diduga mandeg karena perdebatan alot soal nama cawapres.

Duet Anies-Andika sedianya mampu menjadi solusi kebuntuan rencana koalisi. Kecemburuan Demokrat dan PKS bisa ditekan karena figur calon RI-2 bukan berasal dari kader salah satu partai. Akan tetapi, menurut Ari, restu Demokrat bakal jadi ganjalan terbesar wacana tersebut.

Partai bintang mercy besutan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu terlihat sangat ingin menyertakan ketua umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di panggung pemilihan. Tak heran, upaya Demokrat ini sekaligus untuk mendongkrak elektabilitas partai dan putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut.

“Faktor terbesar ketidaksetujuan lebih terletak kepada Demokrat yg menjadi last battle SBY untuk mendongkrak AHY. Sementara, PKS sedianya ingin agar mantan Gubernur Jawa Barat yang juga Wakil Ketua Majelis Syura PKS Ahmad Heryawan alias Aher, jadi pendamping Anies,” ulasnya.

Namun, jika gagal, Ari memprediksi, partai pimpinan Akhmad Syaikhu itu bakal legawa asalkan mendapat akomodasi politik berlebih dari Anies-Andika dan NasDem. Sedianya, NasDem sudah mengunci kesepakatan koalisi bahwa nama cawapres diserahkan kepada Anies untuk memilih.

Hanya saja, baik Demokrat maupun PKS berharap mendapat banyak keuntungan, sehingga mendorong kader masing-masing maju sebagai calon RI-2. “Oleh karenanya, secara matematis koalisi, pasangan ‘pengantin’ Anies-Andika sulit terwujud karena ketidakrelaan Demokrat dan PKS,” kata dosen Universitas Indonesia (UI).

Adapun wacana pasangan Anies Baswedan-Andika Perkasa untuk Pemilu Presiden 2024 mencuat pasca Andika lengser dari kursi Panglima TNI baru-baru ini. NasDem menyatakan membuka pintu bagi Andika jika hendak bergabung usai purna tugas.

Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya bahkan menyebut, Andika punya tempat spesial di partai besutan Surya Paloh itu. “Pak Andika punya tempat spesial bagi kita dan tentu untuk berjuang di politik, karena Pak Andika sudah purnatugas dan itu lebih terbuka,” kata Willy saat dihubungi, Selasa (20/12/2022).

Menanggapi kabar tersebut, Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan, partainya tetap mendorong pencawapresan AHY sebagai pasangan Anies. “Keinginan kader dan konstituen kami, nama Anies-AHY yang paling sering disebut-sebut,” kata Herzaky dalam keterangannya, Kamis (22/12/2022).

PKS pun mengaku menghormati wacana ini. Namun Juru Bicara PKS M Kholid mengingatkan, sejauh ini, nama kandidat cawapres yang muncul di forum Koalisi Perubahan hanya ada dua, yakni AHY dan Aher.

“Sejauh ini di meja perundingan masih dua nama, yaitu Ahmad Heryawan dari PKS dan Mas Agus Harimurti Yudhohono dari PD. Kalau Nasdem ajukan Jenderal Andika, kami hormati,” kata Kholid saat dikonfirmasi, Kamis (22/12/2022) dilansir tribunmanado.co.id.

Diberitakan sebelumnya, nama Jenderal Andika Perkasa terus digadang menjadi cawapres pada 2024. Memang ia kini sedang mempersiapkan diri memasuki masa pensiun. Jenderal Andika Perkasa pun belum mau bicara apapun soal Pilpres, selama ia belum benar-benar pensiun. Ia ingin mengakhiri karirnya di TNI dengan profesional.

Kemungkinan untuk masuk ke politik bisa terjadi nanti. Sebab Jendral Andika Perkasa tak menampik soal itu. Jenderal Andika perkasa diperhitungkan menjadi calon wakil presiden. Sudah ada beberapa partai yang menyatakan ketertarikan mereka kepadanya.

Konstelasi politik Pilpres 2024 diramaikan dengan isu mantan Panglima TNI Jendral Andika Perkasa menjadi cawapres dari Anies Baswedan. Andika Perkasa memang sempat masuk bursa capres Partai NasDem. Namun Nasdem telah umumkan Anies sebagai capres. Belakangan nama Andika muncul untuk posisi cawapres.

Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan pihaknya tetap mendorong agar Anies Baswedan dapat berpasangan dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Hal itu disampaikan setelah NasDem diduga tengah mendekati Andika Perkasa.

Sehingga, muncul wacana mantan Panglima TNI itu menjadi salah satu figur calon wakil presiden (cawapres) dari Koalisi Perubahan. “Keinginan kader dan konstituen kami, nama Anies-AHY yang paling sering disebut-sebut,” kata Herzaky dalam keterangannya, Kamis (22/12/2022).

Ia mengatakan, Koalisi Perubahan yang tengah dijajaki bersama Partai NasDem dan PKS mengedepankan prinsip kesetaraan. Artinya, setiap partai politik sama-sama menghargai usulan masing-masing.

“Jadi silahkan saja, jika NasDem ataupun PKS mengusulkan nama-nama capres atau cawapres. Itu kan hak teman-teman NasDem dan PKS. Kami tidak boleh melarang atau membatasi. Begitu pula dengan kami, Demokrat, tentu saja bebas pula mengusulkan siapa saja,” ujar Herzaky.

Dalam pandangannya, Demokrat mengedepankan prinsip realistis dan rasionalitas dalam penentuan capres-cawapres. Prinsip realistis terkait dengan parpol yang mengusung kadernya sendiri karena dirasa mempermudah pemenangan.

“Rasional, pada prinsipnya koalisi ini ingin menang bukan sekedar meramaikan kontestasi Pilpres. Anies-AHY telah memenuhi prinsip tersebut. Apalagi hasil berbagai survei sering menempatkan keduanya sebagai paslon dengan elektabilitas tertinggi,” pungkasnya.

Juru Bicara PKS M Kholid mengatakan bahwa PKS menghormati sikap politik Partai NasDem dengan memberikan tempat spesial untuk mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa. Kholid mengatakan, setiap partai memang memiliki relasi dengan tokoh nasional.

“Bagus. Sebagai sahabat, PKS hormati sikap politik NasDem. Setiap partai kan punya relasi dengan tokoh-tokoh nasional, termasuk dengan Jenderal Andika,” ujar Kholid saat dimintai konfirmasi, Kamis (22/12/2022) dilansir msn.com dari tribunmanado.co.id.

Kholid mengungkapkan, apabila NasDem bakal mencalonkan Andika sebagai cawapres di Koalisi Perubahan, maka PKS juga akan menghormatinya. Namun, ia mengingatkan, sejauh ini yang muncul di forum Koalisi Perubahan untuk menjadi cawapres pendamping Anies Baswedan hanya AHY dan Aher. (net/tbc/kpc/smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *