OJK Catat Penawaran Umum Saham, Obligasi, dan Sukuk sebesar Rp85 Triliun

ilustrasi loby OJK yang sedang dilalui tamu dan karyawan OJK

Rapat Dewan Komisioner (RDK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK), April 2022 mencatat sektor jasa keuangan triwulan I tetap terjaga dan tumbuh seiring peningkatan fungsi intermediasi di sektor perbankan dan IKNB, serta menguatnya pasar domestik.

semarak.co-Stabilnya sektor jasa keuangan dan terkendalinya pandemi Covid-19 yang meningkatkan aktivitas sosial ekonomi masyarakat telah mendorong pertumbuhan perekonomian nasional. Meskipun terdapat peningkatan tensi geopolitik di Eropa dan normalisasi kebijakan moneter global.

Bacaan Lainnya

Mengutip rilis humas OJK melalui WAGroup OJK n FRIENDS, Jumat (13/5/2022), hingga 26 April 2022, pengimpunan dana di pasar modal melalui Penawaran Umum Saham, Obligasi, dan Sukuk telah mencapai Rp85 triliun dengan penambahan 20 emiten baru.

Hal ini menunjukkan optimisme investor domestik maupun global atas perekonomian domestik yang terus pulih. Fungsi intermediasi perbankan pada Maret 2022 kembali mencatatkan tren positif dengan pertumbuhan kredit sebesar 6,67% yoy dengan seluruh kategori debitur mencatatkan kenaikan, terutama UMKM dan ritel.

Secara sektoral, tulis rilis, mayoritas sektor utama mencatatkan kenaikan kredit secara mtm, terutama perdagangan, manufaktur, dan rumah tangga masing-masing sebesar Rp20,2 triliun, Rp19,3 triliun, dan Rp16,7 triliun.

Hal tersebut mencerminkan dukungan perbankan dalam pemulihan ekonomi nasional terus membaik. Dana Pihak Ketiga (DPK) juga tumbuh sebesar 9,95% yoy terutama didorong oleh giro yang tumbuh sebesar Rp88,56 triliun

Profil risiko lembaga jasa keuangan pada Maret 2022 masih terjaga dengan rasio NPL gross menurun menjadi 2,99% dan rasio NPF Perusahaan Pembiayaan stabil di level 2,78%. Walaupun terdapat penyesuaian likuiditas perbankan sebagai dampak kebijakan kenaikan GWM Bank Indonesia, namun likuiditas industri perbankan pada Maret 2022 masih berada pada level yang sangat memadai.

Ini tercermin dari rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit dan Alat Likuid/DPK masing-masing sebesar 143,64% dan 32,11%, di atas threshold masing-masing sebesar 50% dan 10%. Dari sisi permodalan, perbankan mencatatkan permodalan yang relatif stabil pada Maret 2022 tercatat sebesar 24,80% atau jauh di atas threshold.

Sementara, industri asuransi jiwa dan asuransi umum mencatatkan RBC yang juga meningkat masing-masing sebesar 535,4% dan 322,3% yang berada jauh di atas threshold 120%. Begitu pula gearing ratio perusahaan pembiayaan yang tercatat sebesar 1,94 kali atau jauh di bawah batas maksimum 10 kali.

“OJK secara konsisten terus melakukan asesmen terhadap perekonomian dan sektor jasa keuangan bersama Pemerintah, otoritas, serta stakeholders lainnya dalam menjaga stabilitas sistem keuangan di tengah momentum pemulihan ekonomi nasional,” demikian penutup rilis. (smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *