Meski Inggris Akan Lockdown, Perdana Menteri Pastikan Liga Premier Jalan Terus

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson di depan kelas memberi nasihat pada anak-anak tentang corona.foto: internet

Kasus virus corona telah meningkat dengan sangat cepat di Inggris beberapa pekan terakhir. Negara kerajaan ini melaporkan rata-rata lebih dari 20 ribu kasus baru per hari selama 10 hari terakhir. Akhirnya mau tidak mau pemerintah menerapkan Lockdown, tapi Perdana Menteri Boris Johnson memastikan Liga Inggris jalan terus.

semarak.co-Merespon pertumbuhan gelombang kedua virus corona tersebut, Boris mengumumkan dalam sebuah konferensi pers pada Sabtu (31/10/2020) waktu setempat bahwa Inggris akan memberlakukan kembali lockdown secara nasional.

Bacaan Lainnya

“Liga Premier Inggris dipastikan akan terus berlangsung meski Inggris memberlakukan lockdown,” kata Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson mengonfirmasi pada Minggu (1/11/2020) seperti dilansir Reuters.

Hal tersebut berarti akan menutup bisnis yang dianggap tidak esensial dan membatasi pergerakan populasi dalam upaya untuk mengurangi penyebaran virus corona.

Kompetisi teratas Inggris menjadi korban pandemi pada Maret lalu ketika musim 2019-20 ditangguhkan selama hampir empat bulan sebelum dilajutkan kembali dengan Liverpool sebagai juaranya.

Namun, Johnson menegaskan bahwa kompetisi musim ini tidak memiliki risiko tindakan serupa. Pemberlakuan lockdown terbaru akan mulai dijalankan pada Kamis besok (5/11/2020) waktu Inggris sampai 2 Desember 2020.

“Saya bisa mengatakan ya untuk Liga Premier Inggris, saya pikir, bersama otoritas,” kata PM tersebut kepada wartawan saat mengumumkan aturan lockdown baru yang dikutip Goal.

Menteri Digital, Budaya, Media dan Olahraga, Oliver Dowden membenarkan bahwa aktivitas olahraga divisi atas tidak akan terpengaruh dengan pemberlakuan baru tersebut. “Perubahan berarti orang harus bekerja dari rumah bila memungkinkan,” jelas Dowden di Twitter.

Namun, tulis Dowden, bila tidak memungkinkan, perjalanan ke tempat kerja akan diizinkan, misalnya, ini termasuk tetapi tidak lengkap olahraga elite yang dimainkan secara tertutup, produksi film & TV, pekerja telekomunikasi.

Selain Liga Premier Inggris, beberapa divisi teratas Eropa telah mengambil langkah dalam menghadapi kasus yang meningkat di penjuru benua tersebut. Ligue 1 Prancis akan terus berlanjut.

Seperti halnya Bundesliga, meskipun otoritas sepak bola Jerman telah mengeluarkan larangan baru bagi suporter yang menghadiri pertandingan demi mengurangi risiko infeksi. (net/pos/smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *