Menteri PPN/Bappenas Luncurkan Indonesia P4G National Platform

Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati (keempat dari kiri) dan Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa (kirinya Menteri PPPA) pada Peluncuran Strategi Nasional Pencegahan Perkawinan Anak dan Laporan Pencegahan Perkawinan Anak: Percepatan yang Tidak Bisa Ditunda di Jakarta, Selasa (4/2/2020). Foto: internet

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa meluncurkan Partnering for Green Growth and Global Goals (P4G) 2030 National Platform, di Kementerian PPN/Bappenas, Jakarta, Senin (24/2/2020).

semarak.co -“P4G National Platform ini diharapkan dapat mendukung terjalinnya bentuk-bentuk kemitraan baru dan inovatif dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi hijau di Indonesia,” ujar Suharso dalam sambutannya.

Bacaan Lainnya

Ini juga, lanjut Suharso, membantu mempercepat pencapaian target-target pembangunan nasional. Salah satunya menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi. Dengan terciptanya kesetaraan sosial dan perlindungan terhadap sumber daya lingkungan.

Hal itu sebagaimana yang telah dicanangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.  Selain itu, P4G National Platform juga bertujuan untuk mendukung Indonesia dalam mengembangkan berbagai skema kemitraan publik-swasta yang inovatif guna mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs) dan aksi perubahan iklim.

“Saat ini dunia menghadapi tantangan yang berat dalam menghadapi dampak perubahan iklim, dan dampak ini mulai dirasakan di berbagai daerah di Indonesia,” ujar Menteri yang juga Ketum PPP.

Dibutuhkan kolaborasi berbagai pemangku kepentingan dan juga kerja sama lintas sektor agar sistem perekonomian kita dapat beradaptasi dengan kondisi ini. “Saya berharap Indonesia P4G National Platform ini dapat memegang peranan penting dalam mendorong dan mempercepat pembangunan berkelanjutan di Indonesia,” ujarnya.

Saat ini P4G telah mendukung sejumlah kemitraan di Indonesia. Termasuk lima Scale-up Partnerships dan dua Start-up Partnerships. Pertama, The Energy Efficiency Alliance for Industry. Inisiatif ini menggabungkan demand aggregation model.

Kemitraan dengan perusahaan manufaktur, serta akses pendanaan dan penyelarasan kebijakan dalam mengatasi hambatan bagi sektor swasta untuk berinvestasi dalam efisiensi energi.

Kedua, PlusPlus, yaitu kemitraan untuk memberikan akses pendanaan kepada Usaha Kecil Menengah (UKM) baik di sektor pertanian maupun pangan dengan menyediakan platform online crowdfunding.

Ketiga,  HYPERLINK “https://p4gpartnerships.org/partnership/3r-reduce-recover-recycle-initiative” 3R Initiative, yaitu kemitraan untuk membangun crediting mechanism terkait upaya pengurangan dan daur ulang sampah plastik sehingga mendorong investasi.

Keempat, Sustainable Sourcing at Scale, kemitraan ini mengimplementasikan konsep Verified Sourcing Areas untuk mempercepat proses sertifikasi budidaya pertanian berkelanjutan.

Kelima, Clean Energy Investment Accelerator, untuk meningkatkan akses dan mendorong investasi pada energi baru dan terbarukan melalui tiga pilar. Yaitu purchasers, pipeline, dan policies.

Keenam, Food Delivery Companies for SDGs 12. Kemitraan ini bekerja sama dengan perusahaan makanan dan minuman untuk mengembangkan kebijakan mengurangi penggunaan plastik dalam kegiatan usahanya.

Serta Indonesia Food Loss and Waste Partnership, yaitu kemitraan untuk membangun program lintas sektor untuk mengurangi food loss and waste di Indonesia sebanyak 50 persen pada 2030.

“Kami membentuk Indonesia P4G National Platform untuk mendiseminasikan dan memperlihatkan progres awal dari kemitraan P4G ini, serta mempercepat implementasi solusi berbasis pasar dengan menghubungkan kemitraan dengan para ahli, institusi, dan para investor,” jelasnya.

Sementara itu, peluncuran Indonesia P4G National Platform ini juga dihadiri Menteri Lingkungan Hidup Denmark Lea Wermelin, Menteri Lingkungan Hidup Republik Korea Cho Myung-rae, Duta Besar Denmark untuk Indonesia Rasmus A. Kristensen, Duta Besar Republik Korea Selatan untuk Indonesia Kim Chang-beom, serta Deputi Kedutaan Besar Belanda Ardi Stoios-Braken.

“Perkembangan P4G di berbagai negara menunjukkan nilai tambah dari inisiatif ini. Yaitu mengedepankan kerja sama dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Kehadiran P4G di Indonesia melalui Kementerian PPN/Bappenas secara langsung menghubungkan Indonesia dengan negara mitra-mitra P4G lainnya, termasuk Denmark, dalam mencapai tujuan pembangunan global,” ujar Lea Wermelin.

Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup Republik Korea Cho Myung-Rae juga menekankan manfaat dari kemitraan P4G ini. “Pada Juni 2020 nanti kami akan menyelenggarakan P4G Summit di Seoul, sehingga terbentuknya inisiatif ini sangat bermanfaat dalam meningkatkan hubungan kerja sama antara Republik Korea dengan Indonesia, khususnya dalam mendorong implementasi kemitraan-kemitraan dukungan P4G,” jelas Menteri Cho Myung-Rae.

Senada dengan hal di atas, P4G Global Director Ian de Cruz juga menyambut baik kemitraan ini.  “Kami dengan senang hati menyambut Indonesia menjadi bagian dari P4G. Keterlibatan Indonesia akan sangat membantu kemitraan dukungan P4G dalam melakukan implementasi di Indonesia,” imbuhnya.

Melihat kemajuan capaian TPB/SDGs yang telah dilakukan, kata dia, kontribusi Indonesia dalam mewujudkan visi dan misi global P4G akan menjadi aset yang sangat berharga. (net/lin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *